-1- Rumah Sakit

4.3K 251 0
                                    

"Jantung saya gak papa kan dok?" Tanya jeno pada sang dokter

"Jeno" Dokter muda bernama Kim Seokjin tampak ragu menjawabnya

"Saya tau kok dok" Jeno tertawa kecil menyembunyikan kesedihannya

Lee Jeno anak laki - laki berusia 18 tahun yang memiliki kelainan jantung sejak terlahir kedunia. Jeno terlahir dengan kelainan jantung lemah yang mebuatnya harus memakai alat pendekteksi jantung. Bahkan diusianya yang ke 18 tahun ini dia sudah berulang kali menjalani operasi

"Saya keluar ya dok" Ucap Jeno lalu berjalan keluar dari ruangan sang dokter

Dokter tampan bernapa Kim Seokjin hanya menatap punggung Lee Jeno dengan tatapan sedih,bagimanapun Jeno masih terlalu muda untuk pergi dari dunia ini

"Jeno " Mark tersenyum lalu memberi Jeno sebotol air putih yang diminum oleh Jeno hingga tersisa setengah

"Hasilnya" Ucap Jeno dengan putus asa

"Kamu pasti bisa sembuh Jeno tolong jangan putus asa kamu harus ingat hidup itu panjang" Mark tersenyum menyembunyikan kesedihannya

"Hyung kalo gw pergi dari dunia buat selamanya tolong jaga-"

"Jangan dilanjutin kamu pasti bisa sembuh kamu percaya kan? Mukzizat itu ada Lee Jeno" Mark menatap Jeno lalu mengupsap rambut adik kecil kesayangannya

"Jeno sayang hyung" Jeno memeluk Mark lalu mulai menangis tampa suara

"Hyung Juga sayang kamu,jadi jangan pernah menyerah ya" Mark tersenyum tipis tapi tetap menintikan air matanya

"Sekarang ayo pulang" Mark melepas pelukan Jeno lalu menggandeng tangan adik kecilnya

Jeno hanya menganguk lalu mengikuti Mark keluar dari rumah sakit

---

"Hasilnya" Donghae tersenyum tipis setelah Dokter Kim Seokjin memberi tahu hasil kondisi Jantung Jeno saat ini

"Pasti masih ada harapan" Taeyong menggelengkan kepalanya dia yakin Jeno punya umur yang panjang

"Jeno gak boleh mati lebih dulu cukup mama" Donghae tersenyum tipis

"Pa-"

"Papa belum bisa relain mama yang udah pergi gimana papa mau relain Jeno pergi?" Donghae menundukan kepalanya menahan tangisnya

Taeyong tersenyum tipis bagaiamana lun Donghae papanya sangat menyayangi Jeno meskipun karena melahirkan Jeno ibunya meninggal

"Papa gak benci Jeno?" Tanya Taeyong dengan suara pelan

"Papa gak akan pernah benci anugrah malaikat kecil yang mama kasih buat kita semua. Papa sayang jeno,kamu,Mark kalian harta papa yang paling berharga dan tak ternilai harganya" Jawab Donghae sambil menunduk merindukan sang istri lalu mulai menangis

Taeyong menahan tangisnya dia juga merindukan ibunya dan belum bisa merelakan kepergiannya meskipun itu sudah 18 tahun yang lalu mulai ikut menangis

"Jeno pasti bisa hidup panjang Taeyong yakin itu"

***















[Orang yang hanya membaca part 1 adalah orang yang tidak setia kepada biasnya]

For Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang