-6-Mark

1.1K 129 0
                                    

Mark pergi ke kamarnya yang berada di sebelah kamar Jeno. Lelaki itu merebahkan dirinya di lantai lalu menatap langit - langit kmarnya,sayup - sayup telinganya mendengar suara tangis Jeno dari kmar sebleah. Mark mengusap kedua matanya yang juga ikut menangis,hatinya merasa sakit mendengar apa yang Jeno rasakan selama ini

"Jeno kamu pasti cape" Lirih lekaki itu dengan suara pelan,matanya masih saja meneteskan air mata

"Mark papa boleh masuk?" Donghae mengetuk pintu kamar anak keduanya

Mark merubah posisinya menjadi duduk "Masuk aja Mark ga kunci pintu kok" Sahutnya

Donghae tersenyum menatap anak keduanya yang sedang duduk di lantai dengan mata sedikit sembab. Donghae menghampiri Mark lalu duduk di sebelah lelaki itu

"Kamu denger apa aja?" Tanya Donghae kepada anak keduanya

Mark terdiam tidak menjawab pertanyaan yang diajukan oleh ayahnya

"Kamu denger semuanya kan Mark?" Tanya Donghae

Mark hanya menggangguk sebagai respon,dia tidak tahu harus bersikap seperti apa

"Jeno pasti sembu kan pah?" Tanya Mark dengan suara pelan

"Dia pasti sembuh. Jeno pasti sembuh. Mark kamu percaya keajaiban itu ada kan? " Donghae menghela nafasnya

"Mama selalu bilang gak ada yang gak mungkin di dunia ini. Semua hal bisa terjadi meski kedengerannya konyol" Ucap lelaki berusia delapan belas tahun itu

Donghae tersenyum tipis. Perlahan tangan kasarnya mengelus rambut hitam kecoklatan mirip Mark. Mark berbeda dengan Taeyong atau Jeno,dia memili rambut hitam kecoklatan. Mungkin karena Mark itu lahir di Kanada

"Mark mau ke Kanada lagi?" Tanya Donghae

Mark mengganguk "Terakhir kita ke Kanada pas Mark umur 8 bulan. Mark kangen cuacanya,Mark kangen pemandangan kotanya. Jeno juga belum pernah ke Kanada kan? Terus Taeyong hyung dan papa pasti kangen Kanada sama seperti Mark" Sahut lelaki itu

Donghae tertawa pelan "Ayo kita ke Kanada sekeluarga setelah keaadaan Jeno membaik. Kita wujutin salah satu keinginan mama sebelum meninggal"

"Mama pengen kita ke Kanada sekeluarga meskipun tampa dia" Lanjut Donghae

Mark hanya tersenyum tipis lalu mengangguk

"Jeno kamu harus sembuh"

For Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang