Bagi Jeno terlahir dengan kondisi jantung lemah bukan masalah besar. Dia punya keluarga dan teman yang membuatnya selalu memiliki harapan untuk hidup
Tapi...
Datang hari dimana Jeno mungkin harus menyerah
Start:200421
End:
Hari kamis. Jeno menghembusnkan nafasnya lalu bangun dari tempat tidur. Rasanya baru kemarin hari Kamis sekarang sudah kembali kamis saja.
"Belum siap ya kamu? Cepetan sono siap - siap udah mulai siang" Mark membuka pintu kamar Jeno yang membuatnya hampir terkejut
"Mark hyung ngapain? Gak sekolah?" Jeno bertanya
"Nemenin kamu Check Up kasian sendiran gak ada temennya" Mark tertawa kecil menjawab pertanyaan adiknya
Jeno hanya menghela nafas. Lagi - lagi Mark bolos karena dirinya,Jeno jadi semakin tidak enak
"Cepetan Hyung tunggu dibawah ya" Mark meningalkan kamar Jeno membiarkan Jeno bersiap - siap
---
Jeno menghampiri Mark yang sedang asik memainkan ponselnya sambil duduk di sofa dan makan kue
"Oh udah siap? Ayo kita berangkat" Mark mengambil kunci mobilnya lalu berjalan menuju garasi
"Kan udah gw bikang gw bisa pergi sendiri. Lo jadi banyak bolos karena gw" Ucap Jeno sambil mengikuti Mark
Mark tertawa kecil " Gw seneng kok biar sekalian bisa bolos semalem gw belum kerjain tugas dari Pak Hoseok dan sekarang harusnya dikumpulin"
Jeno hanya menghela nafas. Dia tahu jika Mark lagi - lagi berbohong
---
"Hai Jeno" Dokter muda bernama Kim Seokjin itu menyapanya dengan ramah setelah mereka sampai diruangannya
"Yo pak Kim Seokjin" Mark mengangkat tangannya mengajak Seokjin untuk tos
Seokjin hanya membalasnya sambil terkekeh kecil
" Nemenin Jeno lagi? Saya bosen liat kamu terus,lain kali ajak Taeyong atau Donghae aja" Seokjin terkekeh kecil
"Pasti kamu nemenin Jeno untuk bolos kan? Kenapa gak kerjain tugas lagi? Marathon series apa kamu satu malam? Jangan sering - sering ya Mark kamu tetep harus mentingin kewajiban kamu" Lanjutnya
"Lagian dokter rekomen series mulu sih. Mana semuanya bagus" Mark membalas tidak mau kalah
"Lain kali gak saya rekomendasiin kamu. Lagi pula saya cuma ngasih rekomen bukan nyuruh kamu buat nonton" Seokjin membalas
Jeno terdiam. Jujur dia sedikit tidak menyangka jika dokter pribadinya cukup dekat sama kakaknya
"Sekarang Mark kamu bisa keluar dulu ya? Saya mau periksa Jeno"
"Siap dok. Jeno jangan nangis ya" Mark mengangkat tangannya lalu keluar dari ruangan
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
