Part 10/ i kiss you Mauren, but you kiss with Mikho

121 5 0
                                    

Hari demi hari berlalu begitu saja tanpa ada yg berbeda, aku di Apartemen sendirian, dan Mauren slalu saja berangkat pagi- pulang malam, hamir setiap hari kami tidak bertemu. Sepanjang hari aku hanya bisa menyibukan diri dengan membereskan rumanya atau bermain game online. Bosan rasanya hidup seperti ini terus.

Hari ini masih siang, aku hanya bisa mengisi waktu ini dengan menonton tv, semenjak aku menikah dengan Mauren aku jarang sekali menghubungi teman atau keluargaku, semalam pun aku hanya mengobrol dengan Mauren sebentar hanya 15 menit, ia hanya memberi tahu bahwa pengacara yang mengurusi harta warisan akan datang nanti malam, kita berencana agar mengajaknya makan malam disini, agar dia berbaik sangka kepada kami, dan tidak mencurigai sedikit pun tentang hubungan yang selama ini kami jalani.

Terdengar suara decitan sepatu yang berjalan menuju dapur, dan suara gelas yang beradu

"Loe udah pulang Ren"

"emmm" jawabnya sambil menegup segelas air putih

"tumben banget pulang nya siang begini?"

"pak Roby mau datang malam nanti, jadi kita harus siap- siap untuk menyambut kedatanganya"

"terus?"

"kita pergi ke super market buat beli beberapa makanan"

Sekarang ia berada di sampingku, duduk dan ikut hanyut dalam satu pandangan dalam tv, walaupun aku yakin seutuhnya ia tidak benar- benar menonton tv.

"oiya, gue lupa tadi Mikho telepon ke sini dan nanyain loe"

"iya dia mau kesini"

"oh, jadi loe udah tau?terus kapan kita mau ke super marketnya?"

"mungkin nanti sore"

"oiya Val, belakangan ini gua sering banget ketemu Daniel di kampus, sebenernya dia udah lulus apa belum si Val? Dan gua ngerasa risih banget kalau harus ketemu dia setiap hari."

"ya mungkin aja dia ada urusan lain kali di kampus, dia udah lulus kok, dan dia lulus bareng gue, emangnya elo gak lulus- lulus kerjaanya nongkrong sana sini, gak jelas"

Satu jitakan keras berhasil mendarat di kepalaku, berhasil membuatku merigis kesakitan

"enak aja ya loe, gua kaya gini juga udah bersyukur bisa sekolah di tempat kek begituan, terserah gua dong mau nongkrong kek, apa kek, yang penting gua fomaus dengan cara gue sendiri ya, awas aja lo kalau gua lulus, loe harus ngasih sesuatu buat gua"

"lah boro- boro lulus loe ren, nilai lu aja selalu dapet E" ejekku

"Sialan lu Val, ngeledek gua mikir mikir dulu kek, ya gak segitu juga kali emang gua bego banget apa sampe loe bilang gitu, awas aja gue bakal ngebuktiin sama loe 1 atau 2 tahun lagi gua bakal nyelesaian skripsi gua dan lulus dan loe wajib ngasih gua hadiah atas kelulusan gue"

"berkhayal rendahan gitu aja loe bangga, make pinta hadiah lagi, hahahhaha"

Tawaku tak ada hentinya, menertawakan ucapannya yang sangat memaksa untuk memberikannya hadiah.

Mungkin dia akan bersungguh- sungguh jika aku memberikannya tantangan, dan mengiming- iminginya hadiah.

"gua bakalan kasih apapun yang loe mau kalau loe udah bisa sidang dalam waktu kurang dari 1 tahun"

Baru saja setengah jam yang lalu Aku dan Mauren sedang berbincang, tapi sekarang ia telah kedatangan kekasihnya, berbincang mesra di ruangan tv, ku dengar sayup sayup mereka saling berbicara dan terkadang tertawa bahagia, aku tak bisa membayangkan jika Mikho tahu kalau wanita yang menjadi kekasihnya sekarang adalah istriku.

MARRIAGE FOR INHERITANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang