"kamu benar-benar yakin karena derra Erika sampai bunuh diri?"
Sebenarnya farlan takut untuk menanyakan hal tersebut,bisa saja zihan langsung kehilangan selera makannya-tapi langsung di tepis nya karena nampak nya itu tak membuat kunyahan di mulut zihan berhenti,gadis itu hanya mengangguk pelan-pelan.tanpa suara.
"Aku benci bikin kehebohan,tapi aku juga benci kebusukan derra masih tertutupi.aku yakin dia tau sesuatu tentang erika"ingatan zihan kembali menerawang teringat vidio yang tak sengaja di lihat nya dari ponsel derra, tentang bagaimana derra dengan puas nya menendang, menjambak rambut erika dengan kasar.
Mengingat hal tersebut, membuat suasana hati nya kembali panas dan tak nyaman.tapi tak membuat nafsu makannya menurun.farlan dan zihan berbicara sambil berbisik-bisik,takut ada yang menguping pembicaraan mereka.
***
Farlan menyapukan pandangannya ke segala arah,rumah zihan tampak sunyi dan dingin.zihan mengajak nya untuk ke kamar gadis itu,farlan tentu saja langsung menolak tegas.
"Kamu pikir aku mau apa?aku tau kamu cowok baik"
Sebelum pulang sekolah tadi,zihan dan farlan sempat mengobrol tentang buku kesukaan masing-masing.zihan juga memberitahukan bahwa di kamar nya banyak sekali buku yang hampir semuanya belum terbaca.sejak awal farlan si maniak buku tentu saja langsung mengiyakan ajakan zihan.
Farlan menoleh ke arah pintu,ia tertegun sejenak.di sana erik tengah membuka sepatunya lalu melemparnya asal ke rak sepatu.kedua pemuda itu sama-sama terkejut, farlan menyipitkan mata nya sementara erik hanya tersenyum kecut lalu melewati Farlan.
Mereka sama-sama mempunyai pertanyaan yang sama.
Kenapa dia ada di sini?!
Zihan hanya menatap erik yang langsung masuk kamar,tak menyadari keanehan sikap erik dan farlan saat bertatapan tadi.
Setelah masuk kamar zihan,farlan benar-benar takjub, kamar itu luas dengan dua lemari besar yang isinya penuh dengan buku.satu meja belajar yang tampak berantakan,tak jauh dari meja itu di dindingnya tertempel berbagai lukisan karya zihan.yang tampak keren.
Farlan di buat takjub karena nya, sementara menunggu zihan yang berada di kamar mandi,iseng pemuda itu melihat-lihat foto yang tergantung di dekat meja belajar.ada foto zihan saat masih bayi,dan seorang wanita yang sangat mirip dengan zihan.kemungkinan itu ibu kandungnya zihan,tapi ia lebih tertarik dengan foto zihan waktu SD, gadis itu terlihat manis dan cantik.dengan rambut panjang hitam lurus nya,ia membayangkan betapa cantiknya zihan jika saja zihan memanjang rambutnya.
Zihan keluar dari kamar mandi dengan setelan santai nya.
"Mau makan sesuatu?"
"Apa saja"
"Oke"sepuluh menit kemudian,ia datang dengan baki makanan juga dua gelas jus jeruk yang tampak nya baru saja di peras.ia meletakkan di karpet bundar yang berada di tengah-tengah kamar zihan, farlan sudah mengeluarkan bukunya.mereka berdua sepakat untuk mengerjakan tugas geografi bersama.
"Oh iya..erik itu saudara tiri mu ya?"Farlan mengutuk habis-habisan dirinya sendiri,ia sudah dua kali keceplosan menanyakan hal yang pastinya sangat tidak mengenakkan bagi zihan.
"Kamu kenal dia?"
Farlan tersenyum kikuk"dia.. dulunya satu sekolah dengan ku"farlan hampir saja menceritakan kenapa ia bisa di keluarkan dari sekolah lama nya,tapi di urungkan niat nya tersebut.
Zihan hanya mengangguk"dia pasti jadi berandalan di sekolah"
"Ya!makanya aku menghajar nya!"
Zihan menoleh cepat, dengan alis bertaut" maksudmu?kamu pernah menghajar nya?erik?"
Farlan mengerang,ia tak mengerti kenapa ia bisa jadi blak-blakan seperti ini. Untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan seputar dirinya dan erik,farlan segera mengalihkan topik pembicaraan.
"O iya, kenapa kamu potong pendek rambut mu? padahal menurut ku akan lebih menarik kalau berambut panjang"
"Lebih nyaman begini"jawab zihan singkat."sebulan sekali biasanya langsung ku potong"
Farlan tersenyum"coba panjangin,pasti kamu kelihatan cantik"Farlan bergumam pelan, namun terdengar sangat jelas oleh Zihan
"Hah?"
Farlan menggeleng kuat-kuat, sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
COVER
Teen Fictiontiap orang punya sisi masing-masing yang tidak bisa secara langsung di tunjukkan kepada orang lain.jangan terkejut atau pun marah, jangan melihat orang dari pandangan sesaat semata.karena kamu tidak akan tau bagaimana beragamnya sifat seseorang. ...