chapter 13

5 1 0
                                    

"kamu ga mau sekelompok sama aku?"untuk pertama kalinya farlan melihat tatapan kecewa dari zihan, gadis itu terlihat tak menunjukkan wajah bahagia saat farlan memutuskan untuk bergabung dengan kelompok derra.bahkan derra dengan senyuman penuh kemenangan menatap zihan yang terlihat jengah.

Beberapa saat yang lalu,bu Kartika menyuruh murid-muridnya untuk mengerjakan tugas kelompok sejarah wajib yang minggu depan harus di presentasikan.setiap murid bebas menentukan kelompok mereka sendiri.

Zihan dengan percaya dirinya akan sekelompok dengan Farlan,namun saat derra menawarkan agar Farlan masuk ke kelompok nya, pemuda itu tanpa pikir panjang langsung mengiyakan.

Sebenarnya Zihan tak terlalu masalah saat farlan tak mau sekelompok dengan nya,hanya orang yang membuat nya tak setuju adalah derra.ia tak akan pernah lupa bagaimana watak sebenernya gadis itu.

"Iya,gak papa kan?"farlan memamerkan senyumnya berharap sedikit membuat zihan lebih baik,tapi seperti yang ia duga.zihan langsung memalingkan wajahnya kesal,gadis itu berkali-kali menghela nafas, berharap amarah nya bisa tertahan.

Ia langsung mengambil buku nya dan berpindah bangku,untuk mencari kelompok sendiri. Farlan sebenarnya merasa sangat bersalah,ia merasa sakit saat Zihan langsung mengacuhkan nya begitu saja.namun ini adalah cara satu-satunya agar rencana yang ia susun rapih berjalan dengan lancar.

***

"Jangan marah gitu"Farlan menahan tangan Zihan saat gadis itu hendak keluar dari kelas.jelas zihan ingin pulang sendiri sudah seminggu ini mereka berdua selalu berangkat dan pulang bersama.

Zihan masih bungkam,ia membiarkan Farlan menarik tangan nya untuk ke parkiran motor. Dengan santainya Farlan memakai kan helm ke kepala zihan,dan zihan sama sekali tak menolak hanya kebisuan zihan yang membuat Farlan menahan nafasnya.ia sama sekali tak tahan jika di diam kan seperti ini.

"Aku tau,kamu marah karena derra"

Zihan tetap diam,ia memilih mengedarkan pandangannya ke jalan.tangan kiri farlan sibuk membetulkan kaca sepion nya tapi dengan sengaja kaca spion itu di arahkan ke wajah Zihan.

Farlan sendiri bingung, bagaimana cara agar zihan kembali bicara kepada nya.ini jauh lebih sulit ia lebih suka di marahi habis-habisan di banding di acuhkan seperti ini.

"Zihan.."

Zihan mengalihkan pandangannya ke depan"kamu cemburu aku sekelompok sama derra ya?"

tanpa di duga,wajah zihan langsung memerah"heee..! ngapain aku cemburu sama dia?!"

"Iya lho.., keliatan nya gitu"

"A-aku enggak,arrrgh.. terserah deh!"zihan kembali memalingkan wajahnya dengan tetap semburat merah di wajah nya.melihat reaksi zihan farlan langsung tertawa,gemas rasanya melihat zihan seperti itu.

Farlan mengentikan motor nya,ia jadi teringat sesuatu.maka dari itu ia segera turun dan meninggalkan Zihan yang masih terduduk di jok dengan wajah bingung.gadis itu memilih turun dan duduk di bangku yang tersedia di depan trotoar, kebetulan sekali farlan berhenti tepat di alun-alun kota.

Mata zihan tak lepas dari Farlan yang akan menyebrang setelah ia keluar dari minimarket dengan tas kresek di tangan nya.

"Ngapain sih?"

Farlan menyondor kan sebuah eskrim
Yang hanya di balas dengan wajah tak puas zihan"ga mau?" Farlan langsung menarik kembali tangan nya Tapi eskrim di tangan nya langsung di sambar zihan.

Ternyata Zihan mudah untuk di rayu, Farlan pikir zihan akan susah untuk di tenangkan. Akhirnya mereka kembali mengobrol.

"Kenapa kamu mau ajh sih di ajak sama derra?"

"Sekali-kali aku nyoba sekelompok sama murid lain di kelas..."Farlan berhenti sejenak,ia kemudian bangkit dari duduknya" ah derri?!"

Zihan ikut menoleh ke arah yang farlan tuju, dimana seorang pemuda berbaju batik sekolah baru saja habis menyebrang.ia kelihatan terkejut saat Farlan langsung menghampiri nya.

Derri pemuda berkulit bersih itu tampak tak kuasa saat Farlan menghampiri nya,bahkan sekedar membalas tatapan Farlan pun ia tak mampu.

Farlan mengamati seragam batik derri,tampak berbeda dengan seragam sekolah Farlan yang dulu.

"Kamu pindah sekolah?"

Derri mengangguk kikuk,ia mengalihkan pandangannya pada zihan yang tampak kesal karena terabaikan.

"Dia teman baru ku di sekolah yang baru, namanya zihan"

Zihan menerima uluran tangan derri,ia bergumam pelan sambil menyebutkan namanya. Seketika zihan mengerti situasi hanya dengan melihat gelagat derri yang tampak gelisah seperti ada yang ingin dia sampaikan kepada farlan.

Tak mau menjadi penghalang,gadis itu memutuskan untuk pulang duluan.

"Kamu gak papa?"

Zihan menggeleng"aku gak marah"ia kemudian mengangguk sambil tersenyum kecil kepada derri yang di balas senyuman pula.gadis itu langsung menyetop angkot yang kebetulan melintas.

"Maaf"

"Untuk?"Farlan sengaja tak mengerti permintaan maaf derri.ia berpura-pura seolah tak pernah terjadi sesuatu diantara mereka.

"Hari itu aku gak jujur,dan milih bohong"

Farlan menahan nafasnya,sudah ia duga ternyata memang ada sesuatu"kenapa kamu bohong? padahal aku berharap kamu jujur waktu itu, padahal aku membela mu lho"

Derri semakin salah tingkah,ia tampak sangat menyesal"tapi apapun itu,kalau keputusan kamu pindah sekolah bikin kamu lebih nyaman itu lebih baik"

"Sekali lagi maaf.."farlan langsung merangkul derri,yang terus menerus mengatakan maaf.

"Mau pulang bareng?"

Derri menatap farlan tak percaya, tapi kemudian mengangguk mengiyakan.

COVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang