Tak bisa di percaya,farlan benar-benar tak menyangka akan menjadi tetangga dengan orang yang dulu di bencinya,erik. tak pernah hilang di dalam ingatan nya bagaimana kejam nya geng berandalan itu memukul habis-habisan derri.
Ah.. derri, bagaimana kabar pemuda itu,apa dia masih saja menjadi bahan tindasan herdy? memikirkannya membuat Farlan khawatir dan tak bisa berfikir jernih.semejak di keluarkan nya farlan,ia tak pernah sekalipun melihat derri.entah kenapa derri tidak mau mengaku pada hari itu.
Tapi farlan yakin,pasti karena ketakutan.pasti karena ancaman herdy.
Berengsek... kenapa aku harus bertetangga dengan bajingan seperti erik, memikirkan membuat ku muak! Tapi bagaimana dengan zihan,apa zihan akrab dengan erik? seperti nya tidak.
Rasanya ia ingin menghajar erik sekali lagi, sampai pemuda itu tak bisa menggerakkan tangan nya sendiri.ia juga tak akan pernah melupakan sifat licik dari pak ruslan.nama nya jadi tercemar karena ia di keluarkan, sebagian besar murid yang mengenal farlan menolak mentah-mentah kenyataan bahwa farlan di keluarkan karena tindakan pembullyan.mereka yakin sekali farlan bukan orang seperti itu.
Tapi mereka mana berani angkat suara untuk protes,ayah nya pun tak marah saat mengetahui putra nya di keluarkan dari sekolah.ia yakin apa yang di katakan Farlan adalah benar.
Tapi itu sudah berlalu, farlan tak ingin mengingat nya lagi,cukup pahit baginya.tapi kepahitan itu langsung timbul seketika saat bertatapan dengan erik tadi.
Cih...
***
"Farlan itu siapa mu?"
Zihan mengangkat piring bekas makan nya,tak mengidahkan pertanyaan erik.erik yang masih di meja makan menoleh ke arah dapur, menunggu zihan selesai mencuci piring.ia seharusnya tak bertanya karena tau zihan tak akan menjawab pertanyaan dari nya.
"Hei.."
"Apa peduli mu?"zihan menepis tangan erik yang menahannya untuk menaiki tangga.
"Aku cuma bertanya lho"
"Aku gak peduli,minggir"zihan mendorong erik untuk menyingkir dari langkah nya.
"Kamu punya masalah dengan ku?jangan acuhkan aku begini"erik memojokkan zihan di tembok, dengan tangan kirinya untuk menahan zihan.
Benar, selama ini zihan tak pernah memiliki masalah dengan erik, melainkan dengan rina saja.erik tak pernah ikut-ikutan masalah nya dengan rina, pemuda itu selalu diam saat dirinya dan rina beradu mulut.saat suasana memanas erik hanya menarik ibunya ke kamar untuk meredakan masalah.
Tapi entah kenapa Zihan tetap menjauhi erik,dan mengacuhkan nya.
"Minggir"
Erik mengerjapkan matanya, tatapan mata zihan datar dan dingin.dengan perlahan tangan pemuda itu turun dan memberikan jalan kepada zihan.gadis itu langsung saja menaiki tangga diiringi tatapan kecewa dari erik.
Entah kenapa hati nya sakit.
Zihan menutup pintu kamar, punggung nya masih menempel di pintu.bersender. ia mulai menyadari akhir-akhir ini sikap erik jadi aneh, pemuda itu selalu dengan sengaja tengah mengamati nya, memandangi nya lama-lama tapi zihan tak pernah mau tau kenapa pemuda itu berbuat demikian.
Hari ini, dengan sangat jelas zihan mulai menyadari sikap erik, kenapa dia menanyakan hubungan nya dengan Farlan?apa karena memang dulu farlan dan erik saling mengenal?tapi kenapa seperti ada tatapan kecewa juga cemburu dari erik?
Ah sudahlah!
Zihan menggeleng kan kepalanya,ia tak peduli terserah mau erik suka padanya atau tidak.tapi sebenarnya ia tak bisa tenang hanya dengan berfikir an demikian.nyata nya banyak sekali berondongan pertanyaan yang melesak di otak nya seolah-olah tak membiarkan nya untuk berfikir jernih barang sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
COVER
Teen Fictiontiap orang punya sisi masing-masing yang tidak bisa secara langsung di tunjukkan kepada orang lain.jangan terkejut atau pun marah, jangan melihat orang dari pandangan sesaat semata.karena kamu tidak akan tau bagaimana beragamnya sifat seseorang. ...