chapter 14

6 0 0
                                    

Zihan melepas sepatu nya,di ruang keluarga tepat di sofa dengan TV menyala Erik duduk dengan santainya.pemuda itu menoleh untuk melihat siapa yang datang bersamaan dengan itu zihan juga menatap nya, jadilah mereka saling bertatapan tanpa sepatah katapun keluar.

Mulut erik hampir terbuka,namun dirinya urung saat zihan justru memalingkan wajah nya.masih di tempat yang sama erik segera menghampiri zihan yang masih membereskan sepatu nya.

"Ibu masak hari ini,nanti langsung makan ya"

Ajaib Zihan langsung mengangguk mengiyakan, membuat erik terkejut.tak biasanya zihan langsung menurut,apa yang terjadi?zihan berlalu meninggalkan erik yang terbengong. Meskipun zihan hanya merespon sedikit entah kenapa hati nya bergemuruh gembira.

***

Sudah kesekian kalinya zihan mencuri pandang Kepada Farlan yang duduk berkelompok tak jauh darinya,di seberang sana Farlan tampak asik bercengkrama dengan teman satu kelompok nya.tak segan pula derra duduk sangat dekat dengan farlan.

Membuat zihan tanpa sadar mengerucut kan bibirnya, rasanya panas melihat derra terus-menerus menempel kepada farlan meskipun beberapa kali farlan menggeser tak nyaman.

"Kamu lihat apa zi?"amel menepuk pundak zihan.sejak tadi ia memperhatikan tingkah zihan.

"Ah..,enggak"zihan kembali memalingkan wajahnya dari farlan.ia berpura-pura mengambil buku dan membaca nya tapi sia-sia.ia terlihat gugup.

"Hari ini mau kerja kelompok?"tanya adinda.

Amel mengangguk"di rumah ku saja,zihan gimana?"

"Iya ayo"zihan mengangguk tapi matanya kembali melirik farlan,entah kebetulan atau memang sengaja.farlan juga tengah menatapnya jadilah Zihan dan Farlan saling berpandangan.farlan tersenyum membuat zihan memalingkan wajahnya dengan pipi merah merona.

Amel yang sejak tadi melihat tatapan dan lirikan zihan kini tersenyum penuh arti.

"Farlan minta nomor hp mu dong"derra menyondor kan handphone Dengan senang hati Farlan memberikan nomor hp nya.

Sementara derra sibuk mengobrol dengan teman yang lain diam-diam farlan membuat galeri di handphone gadis itu. Lalu meng-klik album video,satu Video ia lihat tanpa memutar nya tapi ia cukup yakin itu video yang di carinya.

Maka dari itu,pemuda itu segera mengirimkan video itu ke no WhatsApp milik nya,lalu menghapus histori chat agar derra tak menyadari nya.

"Nih"farlan mengembalikan handphone derra diiringi senyuman puas.

***

"Sekarang mau beli apa lagi?"

Zihan melirik kantung plastik yang Penuh dengan makanan yang baru saja mereka beli"apa masih kurang?"

Amel menepuk jidat nya"kurang dong!kita belum beli minuman nya,mau jus atau boba?"

Adinda menggerutu"ah kurang sih buat kamu,liat tu perut udah pasti ini gak cukup kalo buat amel"zihan hanya terkekeh pelan.

"Kan kita mau kerja kelompok,nanti pas belajar nya kita perlu makanan yang cukup biar otak tetep jalan"amel bersikukuh.

"Otak mu kan gak jalan, meski udah makan banyak"

Perdebatan mereka berdua berhenti sendiri saat akhirnya mereka memutuskan untuk membeli jus.saat mereka bertiga berjalan untuk ke rumah amel yang tak jauh dari tempat mereka membeli jus,sebuah sepeda motor melintas yang di kendarai oleh seorang pemuda jangkung dan seorang gadis yang tampak erat memegang pinggang si pemuda.

Zihan tertegun sejenak,mood nya yang tadinya bagus mendadak hancur melihat pemandangan barusan.

"Eh tadi farlan ya?dia sama siapa?"dinda yang menyadari hal tersebut bertanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

COVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang