chapter 3

18 5 0
                                    


"Hari ini kamu mau ke kantin?aku temenin deh.."tawar derra,farlan menolak dengan senyuman yang membuat derra bersemu.

"Tidak,aku selalu bawa bekal"farlan mengeluarkan kotak makan nya,hari ini ibunya membuat kan nya smoothies dengan potongan buah di dalam nya tak lupa juga di tambahkan oat yang membuat nya keliatan sehat.

Derra hanya mengerucut kan bibir nya,gagal mengajak farlan hanya untuk sekedar makan siang bersama.

"Der, video nya belum kamu hapus kan?aku minta ya"tiba-tiba seorang gadis datang langsung merebut ponsel derra yang sejak tadi di genggaman nya.

Vina memutar video itu, belum sampai 30 detik derra sudah merebut kembali ponsel nya.ia memelototi vina"bodoh!kalau sampai ada yang lihat bagaimana??" Begitulah kira kira vina artikan pandangan mata derra.

Farlan rupanya tidak terlalu memusingkan percakapan derra,ia lebih tertarik untuk menghabiskan smoothies nya.tapi tidak dengan  gadis yang duduk tepat di belakang farlan,ia dengan sangat jelas mendengar pembicaraan derra juga melihat video yang sempat di putar oleh vina di ponsel derra.

Zihan mematung sesaat,tak percaya apa yang ia lihat,rasa sesak di hati nya kini membludak tapi masih di coba di tahan nya sebisa mungkin.kenangan bersama sahabatnya mulai terbayang kembali.

***

PLAK!!

tamparan itu mendarat dengan telak di pipi mulus derra tanpa peringatan, beberapa saat yang lalu gadis itu menuruti permintaan zihan untuk menemuinya di belakang sekolah.sesampai nya dia di sana zihan langsung melayangkan tamparan keras.

"Heii!!"teriak derra tak terima mendapatkan perlakuan kasar zihan.ia memegangi pipinya yang terasa panas.

"Apa?tidak terima ku pukul seperti itu?mau marah?"tanya zihan dingin,tangan nya menggepal keras.

"Apa yang kamu lakukan pada erika?tepat sehari sebelum kematiannya?"

"Maksud kamu apa sih?"masih dengan tangan di pipi derra berusaha mengelak dari pertanyaan zihan.

"Aku tidak bodoh ya! Sekarang tunjukkan video itu padaku!"zihan berusaha menarik tangan derra,derra berusaha memberontak dari cengkeraman kuat tangan zihan.

Belum sempat zihan menarik ponsel derra dari saku nya, sebuah tangan menarik nya dan memisahkan nya dari derra.derra langsung memeluk sosok itu sambil sesenggukan.

Mulai lagi!

"Kamu apa-apaan sih?"tegur farlan keras pada zihan.zihan menatap farlan lalu kembali mengalihkan pandangan mata pada derra yang berusaha sembunyi di balik punggung farlan.

"Jangan ikut campur!"zihan berucap dingin.

"Ternyata memang benar ya,kamu itu sosok pembully"farlan sudah siap untuk melakukan apapun demi melindungi orang-orang yang tertindas.mengambil resiko apa pun itu.

"Kamu tidak tau apapun"

"Aku tau,aku paling benci pembully an!"

Mata zihan mengerjap, ia menatap derra"ya aku juga, Karena itulah aku melakukan ini"gadis itu kemudian meninggalkan farlan dan derra tanpa berkata apapun lagi.

"Ma-maksud mu??hei!kau belum minta maaf!"farlan berteriak dan berusaha mengejar zihan namun tangan derra masih memeluk nya di belakang,tampak nya gadis itu masih tertekan.

"Kamu tidak apa-apa kan?"

Derra menggeleng sambil tersenyum"tidak, terimakasih zihan memang gadis jahat!"

Zihan berjalan cepat, sampai di halte busway ia hanya duduk termenung tiba-tiba air matanya mengalir tanpa bisa di cegah.tirai air mata itu terus mengalir membasahi pipi nya.ia sesegukan sendiri tanpa memedulikan sekitar karena ia yakin ia sedang sendiri.tidak..!ia memang selalu sendiri!kapan ia merasa jika ia mempunyai seseorang untuk di ajak berbagi?

Maaf erika..kenapa aku malah mengabaikan mu?dan percaya begitu saja kalau kau yang berubah, padahal kau sahabat terbaik yang ada.aku yang bodoh!yang tak mengerti dirimu.

Hujan turun,seolah mendengar tangisan zihan yang belum berhenti seolah ikut berduka..

COVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang