Chapter 4

10 2 0
                                    

Happy Reading ❤️

Bel pulang berbunyi nyaring dipenjuru sekolah. Semua siswa siswi berhamburan keluar. Tapi tidak untuk beberapa orang yang kini masih santai didalam kelas.

"Gue mah aneh yah kenapa semua orang pen buru buru pulang. Emang dirumahnya pada punya apaan sih?"tanya Mentari pada Cahaya yang kini tengah membereskan alat tulis serta beberapa buku dan memasukannya kedalam tas berwarna merah maroon.

"Ya mana gue tau"jawabnya acuh.

Mentari hanya memajukan bibirnya kesal.

"Elah Tar itu bibir gak usah di majuin gitu kali"sahut Langit tiba tiba.

"Suka suka gue dong. Bibir bibir gue"Tari ngegas. Emang Mentari itu tipikal cewe yang gak bisa kalem. Katanya kalo ngomong gak ngegas itu seperti sayur tanpa garam. Hambar

"Nanti kalo gue khilaf bisa panjang urusannya"

Mentari membulat matanya dan menatap tajam Langit yang kini tertawa.

"Mulut lo ya Lang minta di tampol"sahut Mentari dengan tangan yang siap menampol langit dengan buku yang ada ditangannya.

"Santai dong mbaknya"

"Udah ribut mulu deh perasaan. Yuk lah pulang dah sepi juga kayanya"lerai Jingga lalu melangkahkan kakinya keluar kelas.

Tepat diujung koridor mereka bertemu dengan Vanilla dan yang lainnya.

"Gue duluan"ucap mars singkat lalu menarik Venus untuk mengikutinya.

"Aku duluan yah. Bye"melambaikan tangan.

"Bye. Hati hati Ven, Mars suka gigit"teriak Mentari yang mengundang gelak tawa yang lain.

"Kalo gitu gue sama bintang juga duluan yah"pamit Bulan yang berdiri disamping bintang.

"Jingga mau bareng gak?"tanya Bintang pada Jingga.

Jingga mengangguk sebagai jawaban "kalo gitu kita duluan"

"Kita juga yah. Mau bareng gak Jar?"

"Gak duluan aja"tatapannya fokus menatap Senja.

"Yaudah kita duluan"Bumi dan Langit pun pergi melesat dengan motornya.

"Senja bentar yah mau ketoilet dulu"

"Yaudah gue tunggu disini cepetan gak pake lama yah"teriak Senja saat Mentari berlari menuju toilet.

Kini diparkiran hanya tinggal Senja dan Fajar yang masih setia berdiri di tempatnya. Keheningan menyelimuti mereka berdua. Senja fokus dengan benda pipih ditangannya. Sedangkan Fajar tengah menatap Senja tak berkedip.

Cukup lama mereka berdiam sampai akhirnya Fajar memutuskan untuk memulai pembicaraan.

"Khemm.. Ja gimana kabar kamu?"deheman keluar dari mulut Fajar.

Seakan sadar bahwa orang disampingnya bertanya. Senja pun mendongak dan melirik sekilas kearah Fajar lalu kembali fokus dengan ponselnya dan menghiraukan pertanyaan Fajar.

"Aku mau minta maaf sama kamu atas semua yang udah aku lakuin dulu. Aku nyesel pernah ninggalin kamu demi dia yang jelas jelas cuma manfaatin aku"jelasnya panjang lebar dengan mata yang memancarkan sebuah penyesalan yang mendalam.

"Sekarang aku pindah kesini demi kamu. Aku mau kita balikan kaya dulu lagi. Aku bener bener nyesel banget dan selalu dihantui rasa bersalah karena udah ninggalin kamu. Kamu mau kan balikan sama aku?"lanjutnya.

Senja mendongak dan menatap Fajar mantan pacarnya dengan tatapan datar namun menyiratkan sebuah kekecewaan yang mendalam. Ya. Fajar adalah mantan pacarnya dulu. Lelaki yang dulu pernah singgah dihatinya dan menjadi lelaki yang amat sangat ia cintai. Namun itu dulu sebelum lelaki itu mengkhianatinya.

IMAJINASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang