Typo bertebaran gays!
Mohon dimaklum yah masih belajarHappy Reading ❤️
Free class adalah sebuah kesenangan bagi sebagian murid terutama bagi para anak-anak pemalas. Karena mereka terbebas dari pelajaran yang akan menguras otak.
Contohnya saja dikelas XI IPS 2 Kelas itu kini berubah bak menjadi pasar dadakan dengan berbagai kebisingan.
Ada yang mengghibah, berjoget ala ala artis tiktok, bernyanyi dan masih banyak lagi kegiatan abstrak yang dilakukan siswa/i IPS 2.
Sama halnya dengan kelas IPS 2, kelas sebelah pun tau mau kalah untuk tidak membuat keributan. Kini didalam kelas tengah diadakan sebuah konser dadakan yang dipandu oleh Benua Atmadja.
"BISA DIEM GAK SIH, BERISIK BANGET LO PADA"teriak Bulan menggelegar sampai membuat mereka semua kicep.
"Elah Mbul gak asik banget sih lo. Mumpung jamkos nih"ucap Benua.
"Tapi gak berisik kek gitu juga pusing gue dengernya"dengan nada sewot bulan menjawab dengan tangan yang berkacak pinggang.
"Yaudah gak usah di dengerin. Gitu aja ribet banget sih"ucap seorang gadis dengan pakaian ketat dari pojok kelas.
"Ck, udahlah Bul mending sekarang kita kekantin aja"ajak Vanilla lalu menarik tangan Bulan.
"Iya udah lo sana pergi jauh jauh"usir Rina si gadis berpakaian ketat dan wajah yang menor.
"Awas aja lo"ucap bulan masih emosi.
Berbeda dengan semua teman sekelasnya yang begitu menikmati jamkos dan membuat keributan. Angkasa malah pergi dari kelas dan duduk di bangku taman sekolah.
Angin menerpa wajah tampannya. Pandangannya menatap kedepan tepat pada air mancur yang ada di tengah-tengah taman sekolah.
Berdiam cukup lama menikmati semilir angin. Membuat pikirannya sedikit tenang.
"Gue boleh duduk kan?"tanya gadis itu dengan senyumnya.
Angkasa yang baru menyadari adanya seorang gadis disampingnya pun menoleh. "Bukannya Lo udah duduk yah"jawabnya acuh.
Mentari cengengesan "hehe iya"
Setelahnya hanya keheningan yang tersisa di antara mereka. Mereka bergelut dengan pikiran masing-masing. Sampai Mentari pun jengah dan berinisiatif untuk membuka obrolan dengan Angkasa.
"Emmm nama Lo Angkasa kan? Kenalin gue Mentari panggil aja Tari tapi kalo mau panggil sayang juga boleh kok"mentari menjulurkan tangannya yang hanya dilirik oleh Angkasa.
Mentari menghela nafas lalu menarik kembali tangannya "Ternyata bener yah kata orang-orang kalo lo itu cuek dan dingin kek kulkas. Tapi gak papa gue tetep suka kok"mentari cengengesan.
Angkasa yang mendengar pernyataan Mentari pun bangkit dari duduknya lalu melenggang pergi meninggalkan Mentari yang melongo menatap kepergian Angkasa.
"Ehh anjirr gue ditinggalin"gumamnya. Seakan sadar Mentari kembali berucap "WOYY ANGKASA KOK GUE DITINGGALIN SIH. EMANG DASAR KAMPRET"teriaknya menggelegar bak sebuah petir menyambar.
Namun Mentari ikut mengejar Angkasa hingga ia sampai di rooftop.
"Hutf cape banget gue. Itu tangga atau apa sih kok banyak banget"mentari duduk disebuah bangku yang ada disana tepat disamping Angkasa.
Tangannya bergerak bagai kipas didepan wajahnya. Padahal itu tak membantu sama sekali. Tapi ya sudahlah suka suka Mentari.
"Lo ngapain disini?"tanya Angkasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAJINASI
Teen FictionSMA masa penuh warna. Diiringi canda tawa. Lika liku kisah cinta. Disatukan oleh masa. Dan dipisahkan pada saatnya. Bagai pelangi setelah hujan itulah persahabatan. Saling rangkul disaat terluka dan tertawa ketika bahagia. Kekonyolan yang tercipta...