Hai..haii..
Terimakasih sudah mau membaca ceritaku inii, mudah-mudahan ceritanya bagus dan bisa kalian nikmati..Seperti ucapan ku kemarin ya guys aku belum bisa nentuin kapan aku bakal updet tapi yang pasti aku bakal updet 1 minggu 2 kali ya..
Jadi yang punya rekomendasi buat hari dimana aku updet, kalau nggak ada ya berarti dalam seminggu aku bakal random updetnya :)
Like dan Commentnya, gratis inikan ga bayar.hehe
Happy Reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.***
"Ekhemm" Farah berdeham dengan mata yang melotot dan sesekali mengarahkan kearah kiri, karena dasarnya Berryl memang lemot dia tidak mengerti apa maksud Farah. Tanpa memperdulikan Farah yang terlihat sangat aneh, Berryl mengalihkan tatapannya kembali kearah lapang dan saat itulah Berryl mengerti akan kode yang diberikan Farah kepadanya.
Karena saat ini Miguel sedang menatap kearah dirinya duduk, Berryl hanya bisa meringis dan mulai beranjak dari duduknya dengan tangan yang menarik Farah agar mengikuti dirinya. Dan pada akhirnya setelah saling pamitan satu sama lain, Berryl dan Farah pulang menuju rumahnya masing-masing.
***
Keesokan harinya. Berryl sedang berjalan dilorong sekolah dengan tangan yang sibuk memainkan handphonenya, dia sedang berselancar di media sosialnya hingga tiba-tiba ada yang menepuk bahunya.
"Selamat pagi, Berryl" Sapa seseorang dengan suara beratnya, Berryl langsung menolehkan kepalanya untuk melihat siapa orang yang menyapanya itu.
Ketika Berryl menoleh, tersangka utamanya itu sedang tersenyum lebar, malah terlalu lebar menurut Berryl."Hai, Jake" Sapa Berryl tersenyum tipis lalu mengalihkan pandangannya kearah depan, Jake yang melihat itu hanya tersenyum miris. Semua orang sudah tahu bahwa Jake menyukai Berryl sejak lama dan Jake tidak pernah menutupi hal itu, namun sayangnya hanya Berryl yang tidak pernah tahu atau memang tidak peduli bahwa Jake menyukainya. Sebabnya karena Berryl yang terlalu fokus pada satu laki-laki yang dia sukai yaitu Miguel.
"Berryl, pulang sekolah nanti lo mau ngga nganter gue beli buku?" Tanya Jake memberanikan diri, sebenarnya Jake sudah tau Berryl akan menolaknya lagi tetapi Jake tidak akan pernah lelah untuk bisa mendekati Berryl, apapun itu caranya. Berryl terlihat berpikir sebentar, lalu menolehkan wajahnya kearah Jake.
"Gue gatau Jake" Jawab Berryl meringis, Jake hanya mampu tersenyum getir.
"It's ok, kalau lo bisa, tinggal Whatsapp gue aja ya. Lo simpen nomor gue kan?"Tanya Jake yang membuat Berryl gelagapan namun dengan cepat Berryl menganggukan kepalanya walau sedikit ragu.
Jake tersenyum lega dengan tangan yang terangkat untuk menepuk pucuk kepala Berryl, terkejut? Ya, Berryl sangat terkejut dengan perlakuan Jake kepadanya. Jake langsung berlalu dari hadapan Berryl dengan rutukan didalam hatinya karena tangannya begitu lancang tadi.
Dengan pandangan yang lurus kearah depan, lebih tepatnya kearah Jake. Berryl hanya menggelengkan kepalanya dan menatap aneh Jake yang mulai berbelok kearah kelasnya. Tanpa memusingkan tingkah aneh Jake tadi, Berryl langsung berbelok kearah tangga untuk membawanya kelantai 2 karena kelasnya berada dilantai 2 berbeda dengan kelas Jake maupun Miguel yang berada dilantai dasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You See Me? [SOOBIN TXT & GISELLE aespa] (ON GOING)
Ficção Adolescente🚫DILARANG KERAS UNTUK MENG-COPY🚫 Menceritakan seorang gadis SMA bernama Berryl yang menyukai teman satu angkatannya. Disisi lain Berryl tidak menyadari bahwa ada seseorang yang menyukai dirinya juga. "Aku menyukainya"-Berryl Williams "Gue ng...