Bab 8 - Mulai Terungkap

58 9 0
                                    


"Cekiber sih cekiber tapi cekibernya malah suka sama kapten kita" Celetuk Darell membuat suasana menjadi hening seketika. Miguel yang sedang ikut tertawapun langsung menghentikan tawanya dan menatap Darell bingung.

Sedangkan disisi lain, Jake merasa jantungnya mencelos begitu saja saat mendengar kenyataan sebenarnya yang dilontarkan Darell. 

***

"Rell, jangan balik dulu" Ujar Miguel kepada Darell ketika latihan sudah selesai dan anak-anak mulai bersiap-siap pulang. Darell menganggukan kepalanya lalu melanjutkan membereskan barangnya.

"Maksud lo apa tadi?" Tanya Miguel disaat semua teman-teman team termasuk Jake sudah meninggalkan lapangan.

"Hah? Yang mana?" Tanya Darell, Miguel berdecak kesal.

"Serius Rell" Geram Miguel, Darell terkekeh pelan sembari menepuk bahu Miguel pelan.

"Gue cuma membicarakan kenyataan yang ada"

"Kenyataan yang ada gimana? Lo jangan ngarang!" Ujar Miguel menatap Darell tajam.

"Memang kenyataannya gitu El, Berryl memang suka sama lo" Jawab Darell, Miguel menatap Darell tidak percaya,

"Sumpah El, kagak bohong gue" Lanjutnya saat melihat Miguel tidak mempercayai ucapannya sembari mengangkat kedua jarinya membentuk huruf 'V', Miguel menghembuskan nafasnya,

"Gue ngga percaya sih" Celetuk Miguel membuat Darell melongo.

"Seharusnya tanpa gue ngomong ginipun lo harusnya udah sadar El, gerak-geriknya Berryl tuh keliatan banget demen sama lo, masa lo ngga nangkep sih El?" Miguel menatap Darell sekilas lalu mulai berpikir, memang betul selama ini dia selalu melihat Berryl seakan mati kutu jika berhadapan dengannya walaupun kejadiannya hanya beberapa kali dan juga Berryl selalu ada jika mereka ada jadwal latihan basket.

"Tuh gue yakin lo tuh memang ngga peka jadi cowok, kasianlah anak orang" Ujar Darell ketika melihat Miguel tengah berpikir, diiringi tawanya. Miguel memukul bahu Darell cukup kencang hingga Darell mengaduh kesakitan.

"Gue ngga pernah berpikir kalau dia suka sama gue" Jawab Miguel setengah bergumam. Darell hanya bisa menghembuskan nafasnya pelan.

"Ya karena lo ngga pernah peka" Celetuk Darell. Terlihat Miguel kembali berpikir.

"Kalau dia memang suka sama gue, ya harusnya dia usaha dikit kek supaya gue lirik, ini ngga ada sama sekali jadi gue ngga percaya" Darell mendelik saat mendengar ucapan sahabatnya itu.

"Ya, cara orang menyukai suatu hal tuh beda-beda ogeb. Memang buta nih lo, gue aja bisa ngerasa kok si Berryl ada rasa sama lo, ditambah sama bukti yang langsung gue denger sendiri secara live kalau dia memang udah suka dari lama sama lo" Ujar Darell sembari menepuk bahu Miguel pelan.

"Gue duluan" Pamit Darell dan berlalu begitu saja meninggalkan Miguel disana, Miguel menghela nafasnya kasar mendengar ucapan Darell tadi, lalu ikut berlalu dari sana untuk pulang kerumahnya.

***

Sedangkan di sisi lain Berryl dan Farah sedang berada disebuah Cafe di pusat kota, mereka sedang memakan kentang goreng sembari melihat lalu lalang mobil dari kaca cafe.

Can You See Me? [SOOBIN TXT & GISELLE aespa] (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang