30. End

446 38 2
                                        

Vancouver, November 2024.
Malam Resepsi Pernikahan.

Tadi pagi gue dan Mark akhirnya resmi menikah di Vancouver, Canada.
Pernikahan kami dihadiri sama keluarga besar Mark dan keluarga besar gue.

Tangis haru memenuhi altar, apalagi mama gue dan bang Kun yang gak henti-hentinya nangis saat mengantar gue untuk bertemu Mark dan keluarganya yang udah nunggu gue.

Mark dan gue juga nangis saat kami ngucapin janji suci, sampe-sampe gue ngomongnya terbata-bata.

Tapi syukurlah semua berjalan lancar dan malam ini kami menggelar acara resepsi di salah satu hotel yang terletak di Vancouver.

Malam ini banyak temen gue dan Mark yang dateng, sekaligus gue sambil kenalan sama temen Mark yang tinggal di Vancouver, tempat lahir Mark.

"Emang ya gada yang bisa mengalahkan cinta pertama." kata Jisung sambil cipika-cipiki sama gue.

"Ya dong. Kalau jodoh emang ga kemana. Ya kan sayang?" sahut Mark bangga.

Gue cuma senyum denger ucapan suami gue.

"Iye gue pecaya coeg. Moga langgeng kelen ye." kata Jisung lagi.

"Thanks sung. Btw yang lain dimana? Katanya barengan berangkat dari bandara kesini." tanya gue ke Jisung.

"Belakangan kali. Soalnya tadi kita beda taxi."

"Eh, itu mereka. Guysssss!" teriak gue seneng saat ngeliat si kembar tiga dan Shotaro yang muncul dari arah pintu masuk.

Mereka langsung nyamperin gue dan Mark.

"Selamat ya, akhirnya lo ketemu sama orang yang bisa bikin lo bahagia." kata Xiaojun sambil nyalamin gue dan Mark.

"Maaci Dejun, makasi banget udah jauh-jauh dateng kesini." sahut gue seneng.

"Pokoknya selamat dan semangat. Jangan tergoda oleh apapun."
Hendery meluk gue erat.

"Aaa Dery, maaci. Bakal kangen sama elo."

Gue membalas pelukan Hendery.

"Hm, gada temen gabut lagi deh. Harus banget lo tinggal di Vancouver?" tanya Yangyang sambil megang tangan gue erat.

"Ya lah coeg, yakali istri gue tinggal di rumah lo Yang😒." sahut Mark.

"Hm, jangan lupain gue ya." kata Yangyang dramatis.

Gue jadi sedih.

Tapi mau gimana lagi? Ga selamanya kan gue bakal tinggal di sana? Emang gue kuat gitu kagak nikah-nikah😑

"Selamat guys, akhirnya kelen sah." kata Shotaro meluk Mark dan gue.

"Iya bro, makasi banyak udah dateng kesini. Doain yang terbaik ya." sahut Mark nepuk bahunya Shotaro.

"Woe selamat guyssss! Moga cepet dapet momongan ye."

Jeno tiba-tiba muncul bareng sodaranya, si Haechan.

"Wah, kalian dateng juga kesini? Gue kira undangannya gak nyampe." kata Mark antusias liat kedatangan mereka.

Soalnya kami gak begitu akrab, tapi ya mereka orangnya itu emang care sama semua. Jadi mereka mandang semua orang itu adalah sahabat mereka.

"Eh kok udah lancar sih bahasanya? Ga ngomong Malaysia lagi nih?" tanya gue.

"Udah dong. Kita gitu loch! Btw selamat ya, langgeng deh kedepannya. Saling mengayomi ya!"

Haechan meluk Mark dan Gue.

"Yaampun tumben banget kalian bener ngomongnya." kata gue bangga.

Rasi Bintang - NCT OT23 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang