Gue gak nyangka banget akhirnya bisa keliling di Mars. Mimpi gue jadi kenyataan guys. Walaupun baru satu planet sih yang gue kunjungin secara langsung.
Ya setidaknya ada hal yang bisa gue banggain lah buat diri gue sendiri.
Btw sekarang nih, udah hampir sejam gue keliling di Mars bareng Sungchan, Jeffrey dan crew NASA lainnya. Tapi yang keluar pesawat cuma kami bertiga.
Kalau semua kan bahaya, nanti kalau ada yang nyasar bisa berabe lah ya. Mau dicariin ke jurang mana juga gue gatau.
"Nah, mentemen ini adalah sungai terbesar di Mars. Terus dibawahnya itu ada aer terjun, yang menyediakan pemandangan aurora kalau lo lagi beruntung bisa ngeliat." kata si Jeffrey yang udah kek tour guide abal-abal.
"Kalau ga ngeliat?" tanya gue.
"Berarti anda tidak beruntung. Anda kurang bejo. Minum kecap bango!" teriak Jeffrey yang bikin Sungchan nendang perut si alien laknat.
"Lo bisa serius gak sih? Keknya pertama kita ketemu lo sok-sokan sakti deh waktu itu. Kenapa sekarang lo jadi ga jelas gini?" tanya Sungchan kesel.
"Gue kan cuma cairin suasana doang. Biar kita bertiga nikmatin perjalanan ini, kok malah dihakimin sih?" keluh Jeffrey dengan muka sok sedihnya.
Gue nepuk pundak Jeffrey, nenangin dia. Bahaya kalau dia nangis disini.
"Udah, kita dengerin aja penjelasan Jeffrey. Lagian dia kan tau banget wilayah daerah luar bumi." kata gue.
"Maaci udah belain aku."
Si Jeffrey malah peluk gue lagi😒nyesel dah belain dia."Kalau itu apa Jeff?" tanya Sungchan pada akhirnya, sambil nunjuk bintang berukuran ga terlalu besar, tapi terang cahayanya.
"Itu kan planet Venus, lo gatau?" sahut Jeffrey songong.
"Bintang kejora dong?" tanya gue antusias.
"Iya, itulah bintang kejora. Bintangku yang indah selalu🌬."
Yaelah malah nyanyi si Jeffrey😒
"Habisnya keliatan beda sih, dari bumi penampakan Venus kan gak kek gitu."
Sungchan gamau kalah."Terus, kek apa? Kayak kepala lo ya. Hahahahha. Canda kepala." kekeh Jeffrey sambil megang perutnya.
"Eh liat! Aurora!" teriak gue girang saat ngeliat cahaya warna warni di tepi air terjun. Indah banget, walaupun agak gelap sih jadi ga terlalu keliatan dengan jelas.
"Bagus banget, ga nyesel gue kesini." kata Sungchan yang berjalan sambil melayang mendekati tepi air terjun.
Kami bertiga menikmati pemandangan indah itu sekitar 3 menit. Ga lupa juga fotoan disana, lumayan juga buat pamer ke bang Kun dan Chenle. Hahaha.
Intinya gue seneng lah, bisa liat aurora di Mars secara live. Kapan lagi coba, kalau gak di ff ini😶
"Yah, udah ilang." keluh Sungchan saat ngeliat aurora udah lenyap dari depan mata.
"Nanti kapan-kapan kita ke planet lain, siapa tau disana ada yang lebih bagus. Katanya sih di Saturnus ada balok es bentuk love sign." kata Jeffrey yang kemudian mengajak kita buat lanjutin penjelajahan nyari bibit sayur tauge.
Tiba-tiba, alat komunikasi kami berbunyi yang menandakan kalau crew NASA di pesawat sedang mencoba untuk menghubungi kami bertiga.
"Arah 45 derajat di sebelah selatan, terdeteksi makhluk mencurigakan. Ganti."
"Baik, kami akan hati-hati. Ganti." sahut Sungchan, kemudian menarik lengan gue dan menyuruh gue berdiri di belakangnya.
"Makhluk semakin mendekat, harap hati-hati. Ganti."
![](https://img.wattpad.com/cover/255812712-288-k349972.jpg)