🍓 tripel up hehe
•🍓•🐻•🐿•🍓•
"Unghh." Beomgyu mengerjapkan matanya yang sebenarnya masih mengantuk.Namun, merasa ada yang mendekapnya, membuat Beomgyu membuka matanya lebar. Beomgyu mendongak saat merasakan nafas teratur yang berhembus di pucuk kepalanya.
"T-Tuan ?"
"Hmmm."
Beomgyu berusaha menetralkan degup jantungnya. Pasti pipi sampai telinganya sudah memerah.
Pelan pelan dia melepaskan tangan yang kekar itu dari pinggangnya. Namun bukannya lepas malah mengerat.
"T-Tuan bangun."
Taehyun menggeliat karena tidurnya terganggu.
"Tuan, a-aku tidak bisa bergerak."
"Hm, diam sayang."
'A-Apa apaan itu ?!'
"Tuannn, bangun !!"
Beomgyu semakin memberontak, wajahnya sekarang benar benar memerah. Direktur satu ini memang kurang ajar !
"Ck, ada apa ?" Gumam Taehyun kesal.
Akhirnya mata tajam itu terbuka, menatap Beomgyu dibawahnya yang mendongak. Pemandangan pagi yang sungguh indah. Wajah cantik dan manis kekasihnya lah yang ia lihat.
Eh, kekasih ?
"Hari ini tidak ada urusan apapun. Lebih baik kita bermalas malasan saja sampai siang."
"Hei, apa maksud Tuan ! Kita tidak seharusnya begini ! Lepas !"
"Apa maksud mu ? Kita kan sepasang kekasih, justru hal seperti ini wajar tahu !"
Beomgyu melihat Taehyun yang mulai muncul sifat kekanakannya. Dari cara bicaranya saja dia terdengar seperti merengek.
"Kekasih apanya ?! Tuan mabuk ya ?!"
"Hei ! Yang mabuk adalah kamu ! Semalam aku yang membawa mu ke sini tahu ! Berterimakasihlah padaku karena sudah menyelamatkanmu !"
Beomgyu kesal, tidak percaya dengan Taehyun. Dia melepas pelukan Taehyun dengan kasar. Lalu merubah posisi menjadi duduk di kasur, dan diikuti Taehyun.
Aura permusuhan memenuhi ruangan.
Sebenarnya kalau dilihat begini, pasti mengira kalau ada dua anak PAUD yang sedang bertengkar.
Bagaimana tidak ? Yang satu wajahnya benar benar manis ditambah tangannya yang terlipat di depan dada dan bibir mengerucut serta alis yang menukik tajam menatap lawan bicaranya.
Yang satu lagi terlewat tampan, namun cara bicaranya sungguhan terdengar seperti rengekan anak kecil.
"Aku tidak akan tertipu olehmu lagi ! Kenapa Tuan suka sekali menipuku huh ?!" Serunya kesal.
"Hei ! Menipu apanya ?! Aku berkata jujur !"
"Tuan ! Aku tidak bodoh untuk kau bohongi lagi ! Ughh, aku benar benar kesal ! Secepatnya aku akan resign saja !"
Mendengar itu, Taehyun tentu kaget.
"J-Jangan begitu. Aku mengatakan kebenaran, kemarin malam kamu mabuk di sebuah kedai dan kamu nyaris saja dibawa pergi oleh beberapa preman. Aku datang dan menyelamatkanmu, lalu tadi m-malam.... k-kamu yang mencium ku duluan d-dan menyatakan pera—"
"Sial ! Jangan lanjutkan !!!!"
Beomgyu menutup wajahnya dengan bantal. Wajahnya memerah lagi, karena ingatan semalam ternyata tersimpan di memorinya. Beomgyu teringat lagi memori semalam dimana ia melihat Taehyun menghajar beberapa orang, lalu dia dibawa ke sini, dan dia mulai mengalungkan lengannya pada leher Taehyun, dan dia men—
Astaga.
'BEOMGYU BODOH APA YANG KAU LAKUKANNNNNNN!!!!'
Taehyun menyunggingkan senyum miring.
"Hm, sepertinya ada yang baru saja mengingat kejadian tadi malam."
Taehyun bergerak mendekat lalu beralih ke belakang Beomgyu dan memeluknya. Taehyun merasa seperti tengah memeluk boneka empuk.
Beomgyu tentu memberontak namun dia kembali diam karena Taehyun membuka percakapan kembali.
"Diam. Kamu harus bertanggung jawab atas perbuatan mu malam tadi."
"Hei ! Yang diuntungkan itu kan Tuan dan yang dirugikan itu aku ! Kenapa yang harus bertanggung jawab adalah aku ?!"
"Justru aku yang dirugikan disini ! Kamu sudah merenggut kesucian bibirku ! Kamu harus bertanggung jawab pokoknya !"
"Ish ! Tuan kan tahu aku sedang mabuk ! Aku tidak sadar !"
"Baiklah, kalau kamu tidak mau bertanggung jawab soal ciuman itu. Maka kamu harus bertanggung jawab atas pernyataan mu tadi malam !"
'Astaga cobaan apalagi ini ?! Berapa banyak sih hal bodoh yang kulakukan tadi malam ?! Orang ini tak henti hentinya mengganggu ku.'
"Memangnya aku bilang apa ?!"
Taehyun tersenyum, lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Beomgyu untuk membisikkan,
"Aku menyukaimu juga, aku mungkin sudah mencintaimu. Begitu katamu."
'....'
Beomgyu bahkan tidak bisa berkata kata lagi. Dia tak punya pembelaan apapun lagi. Bahkan pikirannya sudah blank.
"Apa Choi Beomgyu masih akan menyangkal huh ?" Bisiknya remeh.
"A-Aku.. i-itu.."
"Hei, tidak usah kaget begitu. Aku juga menyukaimu, bahkan mencintaimu, jadi... maukah kamu menjadi kekasihku ?"
Beomgyu yang shock ditambah Taehyun yang berkata begitu makin shock dibuatnya.
"Aku pasti bersedia menjadi kekasih Kang Taehyun yang palinggg tampaaaannnn." Ini Taehyun berpura pura meniru Beomgyu.
"Hei, tidak begitu ! Aku menolak ! Tidak mau dan tidak su—"
Taehyun segera membungkamnya dengan ciuman, menahan Beomgyu yang ingin memberontak. Begitu Beomgyu kehabisa nafas, Taehyun melepas ciumannya dan menatap Beomgyu dengan tatapan berbinar.
"Yeay ! Akhirnya aku memiliki kekasih !!! Kita akan menikah minggu depan !!"
"Hah ?! Apa ?! Tidakk !! Bukan begitu !!!!"
"Aku mencintaimu Beomgyu ! Dan kamu juga mencintaiku jadi tidak boleh menyangkal lagi !"
Beomgyu menatap horror Taehyun, yang sekarang memeluknya erat sambil menciuminya.
'Hidupku sudah berakhir T T'
•🍓•🐻•🐿•🍓•
End ><
🍓 maaf kalau ada yang tidak nyaman membaca, dan tidak sebagus ekspektasi kalian 🙏 dan terimakasih banyak banyak untuk yang sudah mendukung dan mau membaca cerita gaje ini. Sekian terimakasih 🌈😭
Byebyeee 🍓
KAMU SEDANG MEMBACA
•> La Vida Cotidiana <•
Fanfic|| BOOK • 3 • || 🍓✍🏻 ☆ RANDOM ~>ŤÆĢÝŮ §łôw űpđåțə dom ~ Beom => sub °🍓•Lil sweet berry from bubbliss•🍓°