🌈 { Big Mistake }🚩

917 99 14
                                    

•🍓•🐿•🐻•🍓•

Kesalahan terbesar yang pernah Taehyun lakukan dalam hidupnya, adalah menyia-nyiakan ketulusan cinta dari seseorang yang berharga.

Taehyun bahkan sekarang depresi, frustasi, benar benar hancur ketika melihat benda seperti karton berwarna biru langit bertuliskan namanya di paling bawah ber-font kecil.

Lalu, tulisan dua nama dengan font yang lebih besar diatasnya lah yang membuat hati Taehyun serasa di cabik cabik.

Sebotol minuman keras ditangannya sudah habis tak bersisa. Tak ragu jika itu botol kosong yang ke-4. Kemudian, melempar botol itu, ke arah karpet berbulu ruang tamu supaya tidak pecah. Dia sedang tidak dalam mood melihat rumahnya berantakan dan harus membersihkannya nanti.

Ponselnya berdering di lantai, menampilkan nama si teman. Taehyun meraih ponsel disebelahnya, lalu mengangkat telepon itu.

"Beneran lo mau ikut besok ? "

Taehyun terkekeh parau membuat yang diseberang semakin merasa khawatir, "Hm."

"Hyun, gausah maksa kalo lo ga bisa. Gue bisa bilangin ke- "

"Berisik, gue bisa."

Setelahnya Taehyun matikan sambungan secara sepihak, mengabaikan umpatan terpotong di seberang untuknya.

Menyandarkan dirinya ke dinding, lalu terkekeh miris untuk dirinya. Setitik air mata menandakan dia sudah benar benar pasrah dan menyerah akan kejadian terburuk yang akan terjadi siang nanti.

•🍓•🐿•🐻•🍓•

"Beomgyuuuu, cantik banget."

Beomgyu tertawa kecil, lalu menepuk pelan bahu temannya.

"Aku cowo tau, Yun."

Yuna terkekeh, bergantian dengan Yeji dan teman lainnya mereka menyalami Beomgyu dan seseorang yang di sebelahnya, turut berbahagia dengan mereka.

"Heh, boncel. Jagain Beomgyu ya, awas aja lo berani bikin cantiknya gue sedih, gue gampar lo." Ancam Yuna pada seseorang disebelah Beomgyu.

Yang diancam terkekeh, "Iya tau. Tapi gausah ngatain gue boncel kan bisa, ga liat apa gue tinggi begini ?" Dengan nada kesal terselip.

Yang lainnya tertawa melihat wajah kesal itu tak terkecuali si cantik Beomgyu.

"Nih pesen dari gue ya, Hyun. Jaga baik baik, tapi kalo dia rewel trus lo gakuat, boleh kok lo sumbangin ke gue, ntar gue semein dengan baik kok."

Ryujin dengan pesan tak bermutunya, mengundang tawa dari semua kecuali Beomgyu yang sudah merengut total.

"Kalo Hyunjin berani macem macem ya tinggal catet aja namanya di death note." Saran Jaemin disetujui, membuat Hyunjin jengah karena dipojokkan terus.

"Weh, Gyu. Aduh maap telat."

Yeonjun dan Soobin datamg bersamaan, lalu menghampiri Beomgyu. Soobin langsung memeluk Beomgyu dibalas pula dengan hangat dengan tawa kecil.

"Iya, gapapa Kak. Santai aja kali."

"Ish, pokoknya kita telat gara gara Yeonjun ! Marahin dia aja." Kesal Soobin.

"Yeelah, salahin aja aku terus, yang. Ga nyadar banget dandan sampe 2 jam."

Soobin mendelik kesal, lalu memukul lengan Yeonjun kencang sampai si empu mengaduh membuat suasana lebih lucu karena kehadiran mereka.

"Beomgyu ?"

Deg.

Suara itu, ....ah, bagaimana Beomgyu harus menanggapi ? Suasana tak sehangat tadi, malah menjadi dingin, membekukan kebahagiaan Beomgyu walau dirinya sudah berusaha melupakan.

•> La Vida Cotidiana <•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang