[Season 2] 10. First Exam

44 7 0
                                    


Ale berlari menuju jurusan yang ia tuju. Bahkan ia dan Derren berpisah di tengah karena jurusan yang dituju Derren berada di kanan, sedangkan Ale di kiri.

"Eh. Ale?" ujar seseorang datang melihat Ale duduk sendiri di pojok. Ale melihat laki-laki tersebut. "S-siapa ya?" balasnya

"Gak inget? Gue Harry. Waktu itu ketemu di pesta sekolah kelulusan" ujarnya. "Maaf, tapi gue beneran gak inget" Ale menunduk malu

Apa jangan-jangan waktu itu gue mabukk?! Anjing. Gue gak bisa inget apa-apa

"Haha, gak apa-apa. Kenalan lagi. Gue Harry Smith, alumni SMA Semesta" Harry menjulurkan tangannya. "Aleeindya Claresta, SMA Wisma Perdana" balas Ale menjabat tangan Harry

"Lo juga pengen jadi desainer?". "Iyaa. Gue suka bikin gaun gitu. Kalo lo apa?"

"Gue sepatu sih. Gue pengen nge dekor sepatu aja sama baju gitu lahh"

Seseorang memukul meja sangat keras. Sepertinya itu dosen utama yang akan mengajari mereka tentang desainer. Auranya sangat mengerikan, benar-benar mengerikan untuk mengajarkan di desainer.

Ale kira dosen seperti itu hanya berada di jurusan yang lebih tingkat susah seperti dokter, teknik, arsitek, dan lain-lain. Apa semua jurusan ada dosen yang mengerikan seperti itu?

"DIAMM! HARAP DI TEMPAT DUDUK SEMUANYA!" bentak tegas dosen tersebut, padahal wanita tetapi suaranya tegas sekali, bahkan semua mahasiswa menuruti kemauan dosen tersebut

"Halo semuanya, saya asisten bu Rina. Perkenalkan saya adalah Eren Yeager" ujar dosen pria di sebelah Rina. "Saya Rina Asila" ujarnya singkat

"Saya akan mengabsen kalian satu-persatu," ujar Eren membuka buku mahasiswa dan memanggil mereka.

"Aleeindya Claresta!"

"Hadir!" teriak Ale keras. "Kamu alumni SMA Wisma Perdana?"

Ale terkejut ketika ditanyai mendadak, "I-iya pak!"

"Wahh, sekolah yang bagus," Rina menatap sinis Eren

"Harry Smith? Alumni SMA Semesta? Wah, banyak sekolah ternama disini ya" puji Eren menatap Harry disebelah Ale

"Hadir pak!"

Bahkan semua mahasiswa menatap mereka berdua karena dari sekolah ternama. Apa salahnya dari sekolah tersebut? Bukannya sama saja ya seperti sekolah lainnya?

"Kim Hana? Hana Kim? Bedanya apa?" tanya Eren kepada mahasiswa bernama Hana. "J-jadi k-kalo di internasional, y-yang tadinya Kim Hana, j-jadi Hana Kim"

Eren mengangguk paham, "Tidak usah gugup begitu, Hana" ujarnya pelan namun sangatlah merdu di telinga semua orang

Suaranya sangat indah, membuat masalahku menjadi ringan.

"Sudah, bu Rina. Anda bisa memberikan penjelasan kembali" titah Eren dan mundur kebelakang. "Baik anak-anak! Desainer itu butuh tekad dan niat! Bahkan menjadi desainer itu tidak mudah. Butuh kreatif yang tinggi, memikirkan ide konsep buat gaun yang bagus dan indah. Namun ini hari pertama kalian masuk kuliah, jadi saya hanya ingin mengatakan itu. Sekian!" Rina keluar dari kelas disusul oleh Eren

"G-galak amat yaa" ujar Harry merapikan buku-bukunya kembali. "Ya biasa sih" balas Ale

Derren
Udah selesai?

Ale
Udah. Lo juga udah?

Derren
Udah
Gue di halaman utama
Gue tunggu

Ale
Okey

Ale berlari menuju halaman utama untuk makan siang bersama Derren. Allisha, Eysa, dan Uniranus juga berkumpul di halaman utama. Semua orang menatap kearah mereka, bahkan beberapa orang memotret mereka.

ELVAROS [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang