[Season 2] 17. Penyesalan

32 4 0
                                    


Derren telah sembuh. Ia mulai bekerja mengintai, mencari para penjahat mafia. Mau tidak mau Derren harus mengunjungi kantor Ayahnya untuk mencari Port Mafia berada.

"Derren? Kamu kah itu?" ucap pria yang sedang berjalan menuju ruangannya. "Bukan" balas Derren dingin dan mencari pusat informasi

"Derren. Tolong berhenti. Ayah tidak tau kamu beneran Derren apa bukan, tapi Ayah berharap kamu anak Ayah. Maafin Ayahmu yang bodoh ini, Ayah benar-benar menyesal. Ayah tau kamu gak bisa lupain momen itu, kamu bisa benci sama Ayah"

Derren mengepalkan tangannya, "Aku gak benci Ayah. Aku cuman kecewa sama kalian aja" ujarnya dan langsung pergi.

"Ayah!" panggil Derren gengsi. "Kenapa?" balas Volta tersenyum lebar. "M-minta tolong cariin orang"

Volta menuruti permintaan anaknya setelah sekian lama ia bisa membantu. "Kalau ada apa-apa hubungin Ayah yaaa" ujarnya. Derren mengangguk singkat.

Aneh. Kenapa lokasi Ale, Zeno, Chrollo, dan yang lainnya berada di gedung ini. Tapi aku sudah mencari beberapa jam tidak ketemu.

Derren terkejut karena sebuah bolpen dari sakunya jatuh ke lantai. Ia bingung ini bolpen siapa kenapa ada di sakunya. Ah, ia ingat bolpen ini milik Zeno. Tapi kenapa bolpennya insialnya Derian. A. Bukan Zeno?

"Kayak pernah denger nama Derian" guman Derren melihat bolpennya. Derren teringat sesuatu, ia menuju rumahnya yang lama. "Selamat datang kembali tuan Derren" hormat satpam. "Ah, aku ingin mengecek sesuatu di kamarku. Kuncinya mana?" minta Derren

Ia melihat sebuah pintu di bawah tanah bertuliskan Derian Alatas. Derren tahu siapa Derian tersebut. Ternyata adalah kakaknya yang sudah meninggal karena percobaan kedua orang tuanya. Tapi kenapa bolpen Derian ada pada Zeno?

Tapi kalo di pikir aneh juga. Kakak meninggal karena menghilang bertahun-tahun. Aku juga hilang tapi masih ada.

"Kalo kamu dijahatin sama Mama, Ayah pergi kesini aja" ujar Derian menyerahkan kartu kepada Derren. "Ini apa kak?"

"Kartu kebahagiaan" balasnya tersenyum. Benar, kartu itu persis yang ada di kantor Ayahnya. Derren pernah kesana saat kecil, itu adalah tempat rahasia milik kakak. Karena tidak bisa semua orang yang ingin membuka ruangan itu.

Karena kuncinya hanya di ciptakan untuk Derian saja. Derren berlari menuju kamarnya untuk mencari kunci tersebut.

Teresa
Kamu dimana sih?
Aku udah nyari kemana-mana loh
Ketua khawatir

Derren
Maaf. Gue lagi di rumah nyari barang

Teresa
Ohh gitu yaudah
Mau aku temenin?

Derren
Gak usah

Teresa
Ck! Yaudah!

Beberapa menit kemudian

Derren
📍Mengirimkan lokasi anda.
Sini

Teresa
Katanya gak usah

Derren
Cepet kesini gue tunggu 20 menit

Teresa
Heh! Cepet amat!
Bentar otw

Teresa sampai di gedung kantor Ayahnya Derren. "Bilang ke grup kalo Port Mafia disini" titahnya. Teresa langsung mengirimkan pesan ke grup.

"Baiklah! Ke kantor Alatas sekarang! Bagaimana Zeno disana?" ujar Marco berpikir. "Kan Zeno anak pertamanya Volta Alatas kan? Kenapa Zeno jadi kayak gitu ya" balas Varo yang sedang menyetir

ELVAROS [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang