CHAPTER 3 - PRIA BESAR SEDANG DALAM PERKEMBANGAN

5 0 0
                                    

Penerjemah : Zen Quarta
Editor : –
Sumber English : J-Novel Club

Tidak ada artinya kami meneruskan pembicaraan kami di luar, jadi kami berpindah ke dalam lokakarya.

Selain mereka yang sebelumnya telah berada di dalam lokakarya, kali ini Aisha juga masuk ke dalam, sebagai pengawal.

Setelah melihatnya mengayunkan gada itu dengan mudah, bocah Kuu itu sepertinya cukup berpengalaman. Itulah sebabnya, untuk jaga-jaga terhadap kejadian buruk yang kemungkinan tidak akan terjadi, aku ingin agar Aisha berada di sisi kami.

Sambil meminum kopi yang dibuat Taru, aku menjelaskan kepada Taru tentang permintaanku ke lokakarya ini.

“… Dan, yah, singkatnya seperti itu,” aku menyelesaikan penjelasanku.

Sedang ada reformasi medis yang berlangsung di Kerajaan Friedonia, di masa depan kerajaan akan mengalami kekurangan perlengkapan medis, dan kami membutuhkan para pengrajin di negara ini untuk melakukan produksi massal perlengkapan itu agar bisa kami import. Kami juga harus mengamankan izin dari badan pemerintahan agar perlengkapan medis itu tidak dikira sebagai senjata saat dilakukan pemeriksaan.

Karena Kuu adalah putra dari kepala negara ini, dan masih tidak jelas apakah kedua negara bisa mencapai kata sepakat, aku ragu untuk memberikan terlalu banyak informasi kepadanya. Tapi aku sudah mendiskusikan hal ini dengan Taru, jadi aku memutuskan kalau kami tidak boleh menipunya.

Kebetulan, saat aku mencoba menggunakan bahasa formal dalam diskusi ini…

“Mari kita kesampingkan segala bentuk formalitas itu!” katanya dengan riang. “Ya, aku adalah putra dari kepala negara ini, tapi kami tidak tau apakah Dewan Tetua akan membiarkanku mewarisi posisinya. Mendengar orang bersikap terlalu sopan kepadaku membuat pantatku terasa gatal.”

Jadi aku memilih untuk berbicara secara santai dengannya. Dia sangat terbuka, mengingat posisi yang dia miliki, tapi, yah, aku tak layak mengatakannya, sih.

Mendengar apa yang kukatakan, Kuu berpikir sejenak, lalu menghela nafas. “Whew… reformasi medis, huh… Itu menakjubkan. Apakah itu yang dilakukan negara tetangga kami? Kami tidak menerima banyak berita dari luar. Akses berita kami sangat buruk sampai-sampai kami baru akan mendapat informasi tentang apa yang terjadi di luar di akhir dan awal tahun dari para pedagang yang datang di musim panas. Contohnya, kami baru mendengar bahwa Kerajaan Elfrieden telah bergabung dengan Kadipaten Amidonia dan menjadi Kerajaan Friedonia setelah salju mencair.”

Oh, dia benar, itu mungkin sedikit lambat.

Penaklukan Amidonia terjadi dari akhir musim gugur sampai awal musim dingin tahun lalu. Jika dia berkata bahwa informasi itu tidak mencapai negara ini sampai musim semi tahun ini maka ya, itu sangat buruk. Itu menunjukkan seberapa parah salju di wilayah ini. Mungkin itu sama seperti menerima koran edisi pagi dan edisi sore di saat bersamaan.

“Dari apa yang kudengar, raja negara tetangga sepertinya masih cukup muda, ya?” tambah Kuu.

“Di tahun ini dia akan berumur 20,” kataku.

Oh, tapi dengan mempertimbangkan kalender di negara ini, aku sudah berumur 20 tahun, kan? Yah… terserahlah.

Saat dia mendengar kalau raja (sementara) itu berumur 20 tahun, Kuu tertawa keras. “Dua puluh, huh! Aku akan berumur 16 di tahun ini, jadi dia tidak terlalu lebih tua dariku!”

“Bukankah jarak empat tahun antara manusia dan beastmen itu cukup besar?”

Dulu saat aku memasuki tahun pertama SMA, bocah ini masih berada di SD, bukan?

“Nah.” Kuu menggelengkan kepalanya sambil tertawa. “Itu hanyalah umur, tidak lebih. Jika hanya empat tahun, maka itu masih berada di dalam zona incaranku.”

Genjitsushugisha no Oukokukaizouki Arc 7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang