CHAPTER 2 - BERITA MENDADAK DAN PERTEMUAN C

6 0 0
                                    

Penerjemah : Zen Quarta
Editor : –
Sumber English : J-Novel Club

“Orang bodoh?” tanyaku.

Lalu getaran itu mereda, dan Hal bergegas masuk ke dalam lokakarya. “Hei! Ada sesuatu yang besar di luar!”

Sesuatu yang besar?

Saat kami semua pergi keluar, ada seekor makhluk besar dan berbulu lebat disana. Dia ada disana tepat saat kami membuka pintu, jadi aku tanpa sadar mengeluarkan suara “Whoa,” dan kepalaku dipenuhi dengan keterkejutan. Lalu, pada saat itu, aku melihat wajah makhluk berbulu itu.

Belalainya yang tebal dan panjang.

Empat buah gading besar yang dia miliki.

Mata kecil yang mengintip dari balik bulu-bulu lebatnya. Jika aku harus mendeskripsikan makhluk yang ada di depanku saat ini…

Mammoth bergading empat?!

Bulu ditubuhnya cukup panjang untuk menyentuh tanah, dan kakinya sangat pendek, tapi sepertinya itu adalah deskripsi yang tepat dari makhluk itu. Aku tau kalau penduduk di negara ini memelihara makhluk berbulu panjang sebagai ternak. Namun, aku tidak bisa langsung mengenali kalau makhluk yang ada di hadapanku adalah seekor mammoth.

Dulu, saat Kakek mengajakku ke acara yang di gelar di museum, aku telah melihat replika dari kerangka mammoth. Tingginya dari kaki sampai bahu sekitar empat, atau mungkin lima meter.

Mammoth yang ada di depanku saat ini sepertinya memiliki tinggi sekitar 10 meter.

Aku sudah terbiasa melihat makhluk raksasa seperti rhinoceros dan naga, tapi rasanya agak berbeda saat aku melihat makhluk dari duniaku yang memiliki ukuran lebih besar disini.

Lalu mammoth bergading empat itu menekuk kaki depannya dan duduk. Dalam sekejap, bulu-bulunya menyentuh tanah dan menyebar. Bahkan saat duduk, dia masih terlihat besar. Saat duduk, tingginya mungkin hanya berkurang sekitar dua atau tiga meter.

Saat aku memikirkan hal itu, sebuah suara yang kelihatannya milik seorang pemuda terdengar dari atas.

“Hm? Ini aneh. Tidak biasanya melihat begitu banyak orang di lokakarya ini.”

Mammoth itu berbicara!

Ya… tidak. Itu tidak mungkin.

Itu terdengar seperti suara seorang pemuda, jadi dia mungkin sedang naik di atas mammoth ini.

“Yang Mulia, tolong pergi ke belakang saya.” Aisha bergegas untuk berdiri di depanku.

Hal dan Kaede juga menjadi tegang dan bersiap untuk bertarung, sementara Juna menunggu dengan tenang di sampingku.

Mungkin karena binatang raksasa seperti itu muncul dengan tiba-tiba, semua orang langsung masuk dalam mode bertarung.

Roroa, yang bukan merupakan seorang petarung, telah membawa Tomoe dan pindah ke tempat yang agak jauh.

Mungkin merasakan kegelisahan kami, suara yang berasal dari atas itu berubah menjadi mengancam.

“Siapa kalian? Kalian tidak berencana mau menyerang lokakarya ini, kan?”

“Huh?! Tidak, kami tidak berencana melakukan itu! Kami hanya…”

“Oookyakya!” Sebelum aku dapat menjelaskannya, seseorang melompat turun dari atas mammoth itu.

Orang yang melakukan salto di udara sebelum mendarat di tanah adalah seorang beastman monyet putih. Seorang monyet putih… apakah mungkin dia berasal dari ras monyet salju, salah satu dari Lima Ras di Daratan Bersalju?
Dia memiliki tinggi sekitar 160 cm, dan kelihatannya berumur lima atau enam belas tahun, jika dilihat sekilas.

Genjitsushugisha no Oukokukaizouki Arc 7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang