sempurna (6)

13 2 2
                                    

Hai hai....
Jumpa lagi sama Syila
Ada yang masih ingat gak sih sama aku,  soalnya lama pakai banget aku gak pernah up cerita 😅

Yuk langsung baca aja lanjutan ceritanya,  buat yang lupa sama cerita ini bosa baca ulang lagi 😁 tapi jangan  lupa vote tekan 🌟 ya

🐾🐾🐾🐾🐾

Part sebelumnya

Langkah kaki ku terhenti tiba-tiba saat melihat pemandangan yang cukup jauh dariku tapi masih terlihat dengan jelas dan aku dapat mengenali sosok yang ku pandang saat ini. Annam kekasih ku dan Mawar sahabat ku sedang berpelukan kemudian Annam mendaratkan kecupan nya di dahi Mawar, setelahnya mereka berjalan menuju sepeda motor Annam dengan jari-jari yang saling bertautan kemudian menaiki motor itu dan pergi meninggalkan sekolah dan juga diriku yang hanya bisa mematung melihat kejadian yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya. Sungguh aku sangat terluka, jantung ku rasanya seperti di tusuk-tusuk dengan jarum dan aku tidak bisa bergerak untuk beranjak dari tempat ku.

"Apa yang harus ku lakukan sekarang? Apakah aku harus mencari mereka dan melabraknya sekaligus mempermalukan mereka di depan umum ataukah aku temui Annam untuk meminta penjelasan darinya, siapa tau aku hanya salah paham? Atau mungkin lebih baik aku diam seperti aku pura-pura tidak tau tentang sesuatu yang di rahasiakan orang tua ku

Sebulan udah aku menjalani sahari-hari ku seperti biasa,  seperti tak pernah melihat apapun. Untuk kesekian kalinya tanpa sengaja aku melihat mereka bersama lagi dan mungkin ini adalah saatnya aku harus menentukan jalan apa yang harus ku tempuh.

♦♦♦♦♦

"Ka Ardi bisa tolong jemput aku gak esok pas pulang sekolah?" tanyaku tanpa basa basi ketika sambungan telpon di jawab.

"Oh bisa kok.  Tumben kamu minta jemput sama aku,  biasanya juga aku mau jemput kamu gak mau. Gak takut pacar kamu cemburu?" tanyanya dengan nada bercanda.

"Santai aja kali kak,  dia gak bakalan marah kok. Aku lagi pengen ketemu aja sama kakak. Eh iya makasih ya kak sudah mau jemput aku,  sampai jumpa besok ya hehehehehe". Sesaat setelah ku matikan hp ku aku berbaring di ranjang ku sambil memikirkan segala sesuatu yang akan ku lakukan besok hingga tanpa ku sadari aku terlelap mengarungi malam sepi ku sendirian di rumah yang hanya ada aku seorang diri saja.

♦♦♦♦♦

Pagi saat aku keluar kamar ku untuk sarapan ku lihat bi Imah membawa segelas teh ke arah ruang tamu. Ku ikuti langkahnya tanpa bertanya untuk siapa teh itu karena seingat ku mama dan papa ku sedang di luar kota dan belum kembali. Tapi setelah melihat siapa yang ada di ruang tamu tiba-tiba hatiku tak karuan,  ada rasa senang,  sedih  dan sesuatu yang tak bisa di ungkapkan dengan kata-kata tapi tetap membuatku tersenyum.

"Ka Ardi kok pagi-pagi sudah ada disini sih?" tanyaku antusias.

"Mau jemput kamu dong buat nganterin sekolah" jawabnya dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya.

"Eh...  Kan aku bilangnya pas pulang sekolah bukannya pagi gini? Gak sabar nya mau ketemu aku? Kangen ya?" tanya ku dengan nada bercanda.

"Iya, aku gak sabar pengen ketemu kamu,  sampai gak nyenyak tidur nungguin pagi datang hehehehe" katanya sambil mengusap tengkuk lehernya.

Sungguh jawaban yang bikin aku hanya bisa mengatupkan bibir ku rapat dan tak bisa berkata apa-apa lagi.  "Ok tunggu bentar aku sarapan ya? Eh Ka Ardi sudah sarapan belum? Kalau belum yuk sekalian temenin aku.  Kan lumayan ada temen makan jadi gak kesepian kayak biasanya". Tanpa menjawab pertanyaan ku dia langsung berdiri dan meraih tanganku kemudian menuntunku ke ruang makan untuk sarapan dan untuk kesekian kalinya aku tak bisa menolak perlakuan manisnya padaku.

The Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang