Kami semua berkumpul di lapangan mengelilingi api unggun. Beberapa peserta perkemahan unjuk kebolehannya dalam hal seni. Ada yang menyanyi, membacakan puisi bahkan ada yang melakonkan sebuah drama.
Bagiku kegiatan ini tidak terlalu menyenangkan karena aku lebih menyukai suasana sunyi. Karena merasa agak lelah aku berdiri memutuskan untuk menjauh dari keramaian sejenak. Baru selangkah aku berjalan namun langkahku terhenti.
"RANTI HANDAYANI" ucapnya dengan lantang menarik perhatianku, bahkan bukan cuma aku yang terpaku dengan suaranya tapi juga hampir seluruh peserta perkemahan.
"Aku senang bisa mengenalmu, aku bahagia bisa ngobrol sama kamu, I present this song especially for you" ucapnya lagi namun kali ini dengan suara yang lembut dan tatapan mata yang intens mengarah padaku.
Waktu pertama kali
Kulihat dirimu hadir
Rasa hati ini inginkan dirimuAku sungguh tak percaya Reza benar-benar bernyanyi untuk ku. Suara merdunya mengalun seiring dengan suara gitar yang dipetiknya.
Hati tenang mendengar
Suara indah menyapa
Geloranya hati ini tak ku sangka
Rasa ini tak tertahan
Hati ini selalu untukmuTerimalah lagu ini dari orang biasa
Tapi cintaku padamu luar biasa
Aku tak punya bunga
Aku tak punya harta
Yang kupunya hanyalah
hati yang setia
Tulus padamuAku masih berdiri terpaku menatapnya yang bernyanyi sambil menatapku juga.
Hari hari berganti
Kini cinta pun hadir
Melihatmu, memandang mu
Bagai bidadariLentik indah matamu
Manis senyum bibirmu
Hitam panjang rambutmu
Anggun terikatRasa ini tak tertahan
Hati ini slalu untukmuTerimalah lagu ini
Dari orang biasa
Tapi cintaku padamu luar biasa
Aku tak punya bunga
Aku tak punya harta
Yang kupunya hanyalah
hati yang Setia
Tulus padamuHingga dia mengakhiri lagunya aku masih berdiri mematung seperti orang yang terhipnotis sampai tak menyadari kalau dia sudah berdiri tepat di depanku. Di raihnya tanganku lalu dibimbingnya aku untuk duduk kembali ke tempatku semula. Ah.... Sungguh manis yang dilakukannya, seumur hidupku baru kali ini aku mendapat perlakuan semanis ini, bahkan semua orang pun diam terpaku melihat apa yang dia lakukan padaku.
"Bolehkah aku merasa bahagia atas semua yang dilakukannya padaku?" Batinku bertanya.
Aku menonton acara pentas seni yang kembali dilanjutkan dengan tidak fokus karena ada dia di sampingku yang masih terus menggenggam tanganku, namun entah kenapa tak ada niat sedikit pun dariku untuk melepaskannya seolah aku menikmati perlakuannya padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Short Story
Cerita Pendekhanya sebuah kumpulan cerita pendek ringan. jika kamu mencari konflik yang berat maka kamu tidak akan menemukannya di sini