Hepi reding epribadeh:D
~Luffy~
--------------Cry------------------Dikala siang yang terik ini, aku dengan senang hati berjalan menusuri setiap jalan yang terdapat banyak sekali mobil mobil melaju dengan begitu cepat. Ku berjalan sambil bersiul kecil karena aku bahagia saat ini.
Hal yang membuatku bahagia itu sedang menungguku di sebuah taman yang begitu indah dan besar.
Detik demi detik berjalan dan aku berlari karena kegirangan lalu sampailah aku ke tujuan yang aku inginkan.
"Terlambat satu detik." Ucap lelaki yang sedang menungguku itu.
Aku hanya menyengir dan meminta maaf karena terlambat, lalu lelaki itu berbicara lagi "apa yang membuatmu terlambat?" Sepertinya itu bukan pembicaraan tapi pertanyaan.
Aku menjawab "tadi aku harus bertemu nakamaku dulu" Dengan senyuman khas bahagia yang selalu aku perlihatkan kepada orang orang.
Lelaki itu pun tersenyum tipis dan menyuruhku untuk duduk disampingnya.
"Duduklah disini, aku ingin tiduran dipahamu..." Ucapnya dan tentu saja aku menurutinya dengan sangat sukarela.
Aku pun duduk disampingnya Lalu lelaki itu langsung merebahkan dirinya dikursi taman itu dengan bantalan di pahaku.
Setelah itu dia mulai mengajakku mengobrol tentang kehidupannya dan pekerjaannya.Hingga...
~Sabo~
--------------Cry-------------
Di siang yang terik ini aku sedang mengerjakan berkas berkas ku yang benar benar menumpuk banyak sekali, ditambah omelan gadis yang sedang di samping mejaku ini, sesekali aku menguap malas karena harus mengerjakan berkas sebanyak ini.Tring...Tring...
Suara telpon berdering yang tak jauh dari meja kerjaku, ingin sekali aku mengangkat telepon itu tapi ya sudahlah aku malas sekali dan akhirnya gadis dengan sejuta mulut itu pun mengangkatnya lalu pamit pada ku untuk mengurus perihal lainnya
Sendiri diruangan dan tentu saja terasa tenang, tidak ada yang namanya omelan, dan juga cubitan.
Aku mengerjakan berkas berkas itu lagi dengan cepat agar aku bisa langsung makan ramen kesukaanku.
Menit demi menit berlalu....hingga perasaan itu datang lagi.Risau, khawatir, sedih, frustasi
Perasaan itu datang lagi disaat saat yang tak menentu. aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi pada ku.
Tapi, bayangan yang ada di pikiran ku itu selalu saja menampilkan lelaki sekitar 19 tahun sedang tersenyum dengan rambut Raven nya dan juga luka di bawah mata kirinya yang mengesankan bahwa sosok itu adalah laki laki yang tampan.
Tak lama lagi kepalaku berdenyut dengan cepat dan rasanya sangat pusing jika aku terus saja memikirkan lelaki itu.
Siapa sebenarnya lelaki itu? Kenapa dia selalu saja menghantui pikiranku?
------------------------Cry--------------------------
Di sebuah taman yang indah itu, tengah ditampilkan kedua sosok laki laki yang tengah menikmati suasana taman itu. Sehingga...suasana yang bahagia itu kini menjadi hening dan sunyi.
Lelaki yang tadinya tiduran di paha Luffy kini dia kembali duduk keposisi normal.
"Kenapa? " Tanya Luffy yang memecahkan keheningan itu
"Karena ini demi kebaikanmu..." Jawab lelaki itu sambil mengusap kepala Luffy
Luffy diam sejenak karena mendengar perkataan itu, lalu sedikit demi sedikit air matanya mengalir dengan lembut. "kenapa semua orang pergi meninggalkan ku hanya karena demi kebaikanku?" Ucap Luffy dengan pelan namun lelaki yang bersamanya itu masih dapat mendengarnya.
"Hey...dengar, kau tau mereka pergi itu hanya untuk sementara waktu kan? Jadi tidak perlu dipikirkan..." Ucap lelaki itu dengan lembut
Setelah mendengar perkataan itu Luffy segera berdiri dan berkata "jika kau mengatakan tidak perlu dipikirkan, maka tidak perlu repot repot aku memikirkanmu..." Dengan nada datar lalu Luffy menambahi ucapan nya
"Dipikirkan pun juga tidak ada untungnya bagiku"
Lalu Luffy pergi meninggalkan lelaki itu sendirian ditaman, dan lelaki itu hanya bungkam karena mendengar perkataan Luffy.
"Luffy..." Panggil lelaki itu namun, telat... Luffy sudah menjauh dari lokasinya.
_End_
KAMU SEDANG MEMBACA
Cry | One Piece [HIATUS]
Humor[!! ONGOING !!] ...Cry... hal yang menyedihkan bagiku adalah meninggalkanmu... ...Cry... Hati ini terlalu lembut untuk disakiti ...Cry... kata kata yang menyakitkan bagiku adalah ketika mengatakan 'Selamat tinggal' ------------ one Piece selama n...