Ga tau mau ngetik apaan miskah🛐🛐🛐
Yamete miskah!!
-----------------Cry----------------Sekarang jam sudah menunjukan pukul 21.30 itu berati menunjukan saatnya Sabo kembali ke rumahnya, namun Sabo masih terpikirkan tentang pertemuan antara dirinya dan si raven itu.
Sabo mulai keluar dari ruangan nya dan berjalan di lorong perusahaan itu kebetulan di tengah tengah perjalanannya dia bertemu dengan Zera.
"Oh, Sabo kau mau pulang?" Tanya gadis itu dengan lembut pada Sabo sembari membenarkan posisi berkas yang dia bawa
"Enggak mau ke kandang sapi, ya pulang lah!" Jawab Sabo dengan nada sedikit tinggi
"Sabo, kau tidak boleh seperti itu..." Ucap Zera dengan sabar tanpa adanya sepatah kata yang mengatakan hal kasar seperti Sabo
"Bodo!" Bentak Sabo lalu segera pergi meninggalkan Zera
"Astaga, anaknya pak somad ngamok ngamok, eh ntar pak somad siapa yak?" Zera berkata kata sendiri sambil memandangi punggung Sabo yang mulai menghilang dari pandangannya
Setelah berpikir cukup lama akhirnya Zera memutuskan untuk pergi mengembalikan berkas yang ia bawa dan segera pulang.
Back to Sabo
Sabo memasuki mobil miliknya lalu bergegas segera pulang, kepalanya masih pusing mengingat kejadian tadi sore yang membuat kepalanya berdenyut lebih kencang dan menimbulkan rasa sakit yang cukup lama.
"Sial, aku harus segera mencari informasi anak itu dan segera memenggal kepalanya! Aku tak tahan dengan penderitaan yang ia bawa, AGH!!!" Ucap Sabo dengan frustasi
Akhirnya Sabo sampai di rumahnya, dia masih merasakan pusing dan agak sedikit mual. Dia benar benar merasakan sakit yang luar biasa.
"Apakah ini Karma?" Gumam Sabo
"Tapi...karma apa? Kepada siapa aku pernah berbuat jahat??" Sabo masih bergumam di dalam mobilnya
Setelah bermenit menit ia didalam mobil sambil bergumam, Sabo memutuskan untuk segera masuk kerumah dan segera menghempaskan dirinya di kasur.
Sesampainya di kamar, Sabo menghempaskan tubuhnya di bedcover yang empuk dan tidur.
---------------CRY-------------
Pagi ini Sabo libur, dia tidak memiliki pekerjaan sama sekali. Rasanya bosan sekali, tapi dia juga berfikir jika bosan karena tidak ada pekerjaan lebih baik dibanding kan bosan karena berkas menumpuk.
"Haaah, bosan..."
"Ke minimarket saja, aku juga ingin makan ramen instan"
Akhirnya Sabo memutuskan untuk pergi ke Minimarket yang...yaa~hhh agak jauh dari rumahnya.
"Sepertinya aku harus olahraga_-" Gumamnya ketika mengingat jarak antara minimarket yang dia maksud dan rumahnya
Sabo berjalan di setiap trotoar dan selalu menghela nafas karena lelah.
Akhirnya sampai.
Sabo segera memasuki minimarket itu dan mengambil keranjang belanjaan, namun hal itu muncul lagi.
"Sudah ku bilang rasa daging itu lebih enak" Suara seseorang yang nyaring sekali di telinga Sabo
"Tidak, Nami-san lebih suka rasa jeruk"
"Siapa yang peduli dengan nenek lampir itu hah? Rasa rumput laut itu juga enak tau!"
Oh tampaknya mereka sedang bertengkar soal rasa makanan.
Karena penasaran, Sabo segera mencari asal suara tersebut. Ketemu.
Sabo kembali membatu melihat satu orang yang membuat badannya tidak berkutik.
Banyak sekali orang orang yang memperhatikan tiga anak SMA itu
"Apa katamu Marimo? Nenek lampir? Tidak ada yang boleh menyebut Nami-san nenek lampir!!" Ucap seorang lelaki berambut kuning dengan alis keriting nya
"Siapa yang kau sebut Marimo, tuan mimisan-kun?!!" Bentak seorang lelaki dengan rambut hijau Marimo nya
"Kalian berdua! Aku perintahkan kalian untuk memilih rasa daging!!" Teriak seorang lelaki berambut raven itu
"Itu dia, Raven-chan...sial aku tidak membawa Pisau atau Cutter!!" Gumam Sabo sambil menggerogoh setiap kantongan
Karena hal itu, Sabo tidak peduli dan mengambil beberapa Ramen instan yang ada didekat situ
Namun Tiba tiba
"Ne, ne, tuan..." Ada seorang yang memanggil Sabo, dia menoleh
Terbelalak
"Menurutmu rasa daging itu enak kan?" Tanya nya dengan wajah serius
'WTF?!!!' batin Sabo
"A...ah...y...ya ya rasa daging itu en...nak..." Jawab Sabo sambil menahan amarahnya
'WAAAA AKU INGIN MENCEKIKNYA MUMPUNG ADA KESEMPATAN!!!' pikir Sabo
"Baiklah, terimakasih shishishi" Ucapnya sambil tersenyum lebar
"Ahahahah..." Tawa Sabo yang amat sangat hambar
'APA MAKSUDMU TERIMAKASIH?!! APA MAKSUD DARI SENYUMANMU HAH?!!' batin Sabo
"Hoy Luffy apa yang kau lakukan?" Tanya seorang lelaki yang berambut marimo itu
"Aku bertanya pada tuan ini jika daging itu enak atau tidak dan dia menjawab enak!" Jawab pemuda rambut raven itu yang ternyata Luffy
"Lu...Luffy...nampaknya orang agak...." Ucap Si alis keriting itu
Luffy menoleh dan melihat apa yang dimaksud si alis keriting itu
"..." Sabo tersenyum dengan wajah yang gelap
"Huh? Tuan ini baik baik saja kok...lihat! Dia tampan" Ucap Luffy dengan polos
DEG.
'MMMAAAAAKKKSUUUUUUDDDMUUUUUUU?!!!' batin Sabo
"Padahal aku sudah tersenyum psikopat" Gumam Sabo yang masih tersenyum
"Ha? Apa? Kau mengatakan sesuatu tuan?"
"Ah tidak... Se... Semoga harimu menyenangkan...Ra...Raven-chan" Ucap Sabo sambil menepuk nepuk kepala Luffy lalu pergi dengan wajah yang masih tersenyum
'APA YANG KU LAKUKAN SIH BANGGGGSAAAAAATTTT!!!' pikir Sabo
---------End----------
Akhirnya Sabo ketemu Luffy😭🤏
Ku sudahi dulu, BYE!
KAMU SEDANG MEMBACA
Cry | One Piece [HIATUS]
Humor[!! ONGOING !!] ...Cry... hal yang menyedihkan bagiku adalah meninggalkanmu... ...Cry... Hati ini terlalu lembut untuk disakiti ...Cry... kata kata yang menyakitkan bagiku adalah ketika mengatakan 'Selamat tinggal' ------------ one Piece selama n...