17

6K 687 191
                                    

Tik tok.. tik tok..

Hanya terdengar suara jarum jam yang berdetak. Sunyi. Itulah yang dirasakan keempat orang yang saling berhadapan dimeja makan saat ini. Nie Mingjue menatap sosok manis dihadapannya yang sedari tadi hanya mengaduk-aduk bubur hangat dihadapannya. Jin Guangyao yang merasa ditatap hanya tersenyum dan mulai memakan bubur dihadapannya tanpa nafsu. Ia mengusap perutnya lembut karena merasakan sedikit nyeri.

“Sayang, apa kau tidak suka buburnya? Apa kau ingin makan sesuatu? Haruskah aku pergi membelinya?” Tanya Nie Mingjue khawatir. Tidak biasanya Jin Guangyao kehilangan nafsu makannya seperti ini. Bisa dikatakan nafsu makan Jin Guangyao sangat luar biasa semenjak ia mengandung.

‘Sepertinya besok aku harus ke rumah sakit.’ Pikir Jin Guangyao sedikit menunduk. Ia tidak sadar sedari tadi Nie Mingjue terus memperhatikan perubahan raut wajah milik Jin Guangyao.

“A-Yao.. Sayang... Hei, kau baik-baik saja?” Jin Guangyao sedikit terperanjat kaget ketika Nie Huaisang sedikit mengguncang lengannya.

“Ada apa?” Jin Guangyao tersenyum dan menoleh menatap mata Nie Huaisang yang syarat akan kekhawatiran.

“Dage sedari tadi memanggil mu. Kau baik-baik saja kak?” Tanya Nie Huaisang memastikan. Jin Guangyao mengelus kepala Nie Huaisang lembut dan menatap Nie Mingjue lalu tersenyum.

“Tak apa, aku hanya sedikit lelah. A-Jue aku mau berendam sebentar.” Nie Mingjue mengangguk dan segera menaruh sumpitnya. Ia bangun dari duduknya dan menghampiri Jin Guangyao yang sudah sedikit merentangkan kedua tangannya. Tanpa pikir panjang, Nie Mingjue segera mengangkat tubuh Jin Guangyao bagaikan seorang putri dan membawanya ke lantai dua apartemen milik adiknya ini. Ia membawanya bagaikan mengangkat sehelai bulu, ringan dan lembut sekali. Dan tanpa sadar meninggalkan kedua orang yang hanya bisa menatap kepergian mereka dari meja makan.

Tak..

Nie Huaisang menaruh sumpitnya di atas meja dengan kasar. Ia melipat kedua tangannya di dada dan menatap wajah tengil dihadapannya yang masih asik menikmati hidangannya. Xue Yang yang merasa ditatap dengan aura mencekam dengan santainya memotong asparagus dihadapannya dan memakannya dengan santai tanpa terintimidasi sama sekali.

“Makanlah, tidak baik jika seekor babi kehilangan berat badannya. Dan apa-apaan dengan makanan mu itu, apa kau pikir kau ini kambing?” Xue Yang memperhatikan menu makan malam yang Nie Huaisang pesan. Hanya ada sayuran hijau dan beberapa sayuran lainnya. Ah dilihat dari manapun itu bukanlah menu makanan yang layak di makan setelah bekerja keras seharian ini.

“Bisakah kau berhenti memanggil ku babi?” Kesal Nie Huaisang. Ia benar-benar jengah dengan panggilan yang diberikan oleh Xue Yang. Ia sadar diri, jika berat badannya naik 5 Kg semenjak kehamilan kakak iparnya. Jin Guangyao memang memiliki nafsu makan yang tinggi, sakin tingginya ia terkadang memesan makanan yang berlebihan. Pada akhirnya Nie Huaisang lah yang terpaksa menghabiskannya. Dibilang terpaksa.. juga tidak terpaksa, karena semua makanan yang dipesan Jin Guangyao adalah menu makanan favoritnya. Nie Huaisang pun sangat menikmatinya dan alhasil berat badannya naik 5 Kg.

Hanya saja, ia mengutuk setan di dalam dirinya yang menghasutnya untuk memakan semua makanan itu sendirian. Padahal dirinya bukanlah Jiang Cheng dan Wei Wuxian yang walaupun porsi makannya kaya kuli pembajak sawah, tapi bentuk tubuhnya tetap saja ramping. Ditambah mereka berdua memiliki tubuh yang juga tinggi. Apalah daya Nie Huaisang yang tingginya terkadang membuatnya insinyur. Eh salah, insecure maksudnya.

“Kau ini bawel sekali. Ini makanlah, kau bisa merepotkan jika mati kelaparan.” Xue Yang memberikan potongan dagingnya di atas piring Nie Huaisang. Nie Huaisang menepuk tengkuk belakang kepalanya, ia mendengus sebal. Apa orang ini sengaja ingin mengacaukan dietnya. Makan di jam 9 malam saja sudah kesalahan besar baginya. Ditambah orang ini dengan tidak berperasaannya menaruh daging diatas saladnya.

My Unique FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang