26

5.9K 671 148
                                    

“Dokumen ini harus diserahkan pada Jenderal terlebih dahulu.” Ucap Pemuda itu memberi penjelasan. Nie Huaisang justru bingung karena merasa dirinya bagaikan bola basket yang dioper kesana kemari.

“Bisakah kau menyerahkannya pada Jenderal kalian?” Tanya Nie Huaisang penuh harap.

“Ahh jenderal, anda harus mengantarnya sendiri.” Jawab pemuda itu, dokumen yang memang wajib diserahkan langsung khususnya dokumen yang penting seperti ini tidak bisa sembarang disentuh. Ia hanya tidak mau mengambil resiko apapun. Lagipula pada akhirnya ia akan bertemu dengan jenderal mereka.

“Lalu, dimana aku bisa bertemu dengan Jend-“

“Kita sudah sampai Nona, saya mohon undur diri.” Setelahnya Pemuda itu langsung meninggalkan Nie Huaisang di depan sebuah pintu. Nie Huaisang maju selangkah dan pintu itu terbuka secara otomatis menampakkan isi didalamnya. Lagi, Nie Huaisang terdiam didepan pintu menatap ruangan dihadapannya. Ini adalah gym sekaligus arena tanding. Bukan karena tempat atau fasilitas yang membuat Nie Huaisang kaget. Masalahnya kenapa mereka selalu berkeliaran tanpa baju wahai dewa. Kenapa kau mengotori mata Huaisang yang masih suci dipagi hari ini, dan kenapa mereka semua terdiam menatapnya dengan aneh. Apa ada yang salah dengan cara berpakaiannya?

“Dimana Xue Yang?” Tanya Nie Huaisang dengan wajah takutnya. Ia merasa tidak suka ditatap begini. Semua orang disana menunjuk ke arah paling belakang dimana seorang pria sedang berlatih angkat beban sambil berbaring terlentang. Nie Huaisang berjalan cepat membuat orang-orang yang menghalangi jalannya otomatis minggir.

“Dia seperti boneka.” Celetuk salah seorang pria disana.

“Bulu-bulu yang menutupinya sangat lucu.” Cengenges pria-pria disana dengan aura bunga-bunga.

“Ini pacarnya yang keberapa?” Tanya seorang pria yang langsung mecoba menghitung dengan jarinya.

“Siapa dia?” Tanya yang lainnya.

“Nie Huaisang.” Celetuk salah satu senior disana.

“Oh nama yang cantik Nie Huai- NIE?!” Kaget mereka semua menatap sosok yang masih berjalan dengan sebuah kotak ditangannya. Ada hubungan apa antara mereka? Kenapa Nona muda mereka kemari. Sudahlah Nie Huaisang lelah menjelaskan kebenaran gendernya.

“Xue Yang!” Panggil Nie Huaisang yang tiba-tiba memunculkan wajahnya dihadapan Xue Yang. Nyaris saja barbel ditangannya jatuh menimpa dirinya karena begitu kaget melihat wajah setengah berbulu yang muncul secara tiba-tiba diatasnya. Kan kaget tiba-tiba ada penampakan babi berbulu diatas kepalanya. Mana nge gas lagi manggil namanya.

“Kau.. bisakah kau muncul dengan cara normal.” Omel Xue Yang karena nyaris mati ketiban benda seberat 70kg. Nie Huaisang sedikit menutup hidungnya ketika aroma keringat bercampur menjadi satu. Ia duduk dikursi samping Xue Yang yang masih berlatih. 2 menit Xue Yang mencoba kembali fokus pada latihannya, tapi fokusnya langsung hancur ketika merasakan dirinya yang terus ditatap oleh banyaknya pasang mata. Terlebih tatapan orang yang duduk disampingnya seperti ingin sekali menguburnya hidup-hidup. Xue Yang menaruh kembali barbel yang ia gunakan pada tempatnya. Ia bangkit dan ikut duduk sambil mengacak rambut setengah basahnya karena keringat.

Nie Huaisang yang baru tersadar jika Xue Yang juga tidak menggunakan pakaian melotot kikuk memperhatikan 8 kotak batu bata di perut Xue Yang. Ditambah ketika Xue Yang mengacak rambut setengah basahnya. Punggungnya.. kenapa lebar sekali. Astaga pemandangan seksi apa yang berada dihadapannya. Kenapa makhluk cupacups ini terlihat begitu hot.

“Ekhm” Dehem Nie Huaisang sambil mengipasi dirinya yang mendadak panas. Sesekali matanya melirik memperhatikan penampilan Xue Yang. Telinga yang ditindik dan menggunakan stud earring berwarna hitam, rambut hitam dengan potongan undercut yang sedang diacak, otot bisep lengan yang begitu mempesona, dan tubuh berotot itu. Glup.. Nie Huaisang mulai melonggarkan kerah berbulu mantelnya karena merasakan tubuhnya yang semakin panas.

My Unique FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang