Side Story 1

1.6K 248 39
                                    

Apa kalian tau bagaimana rasanya hidup serasa dipermainkan oleh seisi dunia? Menurut kalian hidup bahagia itu seperti apa? Banyak uang?

Kalo saat ini Nie Huaisang mempertanyakan itu semua, apa boleh?

Rasanya dirinya benar-benar tidak tau arti sebenarnya hidup. Sedari dulu orang-orang hanya melihatnya sebagai tuan muda yang manja dan bergelimang harta. Tanpa tau sesakit apa fisik dan mentalnya.

Kalo menurut Nie Huaisang kehidupan itu selalu ada pengorbanan dan plus minusnya. Gimana ya menjelaskannya? Dirinya sendiri bingung.

Terkadang kita iri dengan anak yang terlahir sudah kaya, penuh privilage, selalu berpakaian bagus, dapat membeli apapun yang mereka mau, pergi kemana pun tanpa memikirkan pengeluaran ini itu dan makan-makanan enak. Hingga orang-orang mempersalahkan sikap mereka yang begitu manja, egois, sombong dll. Namun tidak semuanya seperti itu kan.

Lalu bagaimana dengan sudut yang tak terlihat. Sudut dimana mereka selalu diabaikan oleh kedua orang tua mereka karena sibuk bekerja. Tidak ada yang mendengar keluh kesah mereka karena menurut beberapa orang dengan uang semua akan beres.

So.. mereka harus pergi kemana? Ketika tempat yang disebut rumah nyatanya sakit? Mereka harus pulang kemana? Lalu mereka hanya bisa terombang ambing.

'Ada kok anak yang tumbuh sukses dan berhasil' Benar aku menyetujuinya. Kan tidak semuanya buruk dan tidak semuanya sempurna. Lalu kira-kira anak yang sukses itu sudah menjalani hidup seperti apa ya? Tuntutan seperti apa?

Ya intinya tidak ada yang sempurna. Terkadang hidup susah kalo punya keluarga hangat saja sudah jadi berkah yang patut disyukuri.

Hidup mu adalah tanggung jawab mu.

Iri? Sebagai manusia, sesadar apapun manusia dengan sifat tidak terpuji ini tetap saja rasa ini sesekali hinggap.

Seperti saat ini, boleh tidak sih Nie Huaisang iri dengan Jiang Cheng dan Wei Wuxian?

Punya tubuh sehat dan bertemu pasangan yang baik yang bisa selalu support mereka. Punya keluarga yang hangat dan anak-anak yang lucu. 

Hahahaha... rasanya dunia ini benar-benar lucu sekali.

Dari segala hal, rasanya dia hanya menang sebagai anak orang kaya sampai detik ini.

Oh dewa.. sampai kapan dirinya harus hidup seperti ini? Tidak bermaksud mengeluh, tapi ini sungguh benar-benar melelahkan.

Fisiknya sudah sakit sejak ia kecil, setiap hari ia hanya bisa melihat anak-anak kecil seusianya bermain dan berlarian di sekitar taman. Tapi apa? Nie Huaisang hanya bisa menonton mereka dari ruangan mewah serba putih dilantai yang tinggi dengan aroma hipokrolit yang khas.

Saat anak-anak kecil tersebut memakan banyak manisan permen dan biscuit, dia justru memakan permen yang rasanya benar-benar pahit hingga selalu nyaris ia muntahkan kembali.

Ketika usianya menginjak 7 tahun, dimana anak-anak dan para orangtua berdiskusi mengenai pendidikan buah hati mereka. Nie Huaisang lagi-lagi hanya dapat diam memendam semuanya.

Ketika anak-anak malas untuk berangkat sekolah. Nie Huaisang selalu bertanya pada Gege nya kapan dia bisa menggunakan seragam sekolah seperti itu dan menaiki bus sekolah.

Hidup tanpa orang tua sejak kecil membuat sang Gege justru menjadi pribadi yang overprotektif padanya.

Tidak boleh ini...

Jangan makan ini...

Jangan lakukan itu..

Jangan ini jangan itu...

My Unique FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang