28

4K 604 148
                                    

Disepanjang perjalanan Nie Huaisang hanya bisa duduk manis di samping sang pengemudi yang sedang bekerja, mengendarai jip supaya baik jalannya HEY.. Tuk tik tak..
Stop.. ada apa dengan cerita yang semakin aneh ini.

Nie Huaisang melirik pria disampingnya yang masih fokus mengendarai mobil dengan permen yang bertengger dimulutnya. Ia memiliki sejuta pertanyaan didalam kepalanya saat ini. Tapi ia merasa sedikit ragu, apakah ia perlu bertanya pada Xue Yang sekarang juga. Tapi ini menyangkut hidup matinya. Jika ia tidak mati karena penyakit, besar kemungkinannya jika ia akan mati oleh Dagenya. Belum tentu jika ia harus melayani satu pria, bagaimana jika Xue Yang sedang mepet butuh uang sehingga menyuruhnya langsung melayani beberapa orang? Oh astaga, kenapa semakin dipikirkan ia semakin merasa tertekan. 

Nie Huaisang menatap keluar kaca mobil dimana mereka sudah memasuki kawasan perbatasan Qinghe. Mereka bahkan sudah tidak berada di perkotaan. Lihat pemandangan gelap yang sangat luas itu. Bukankah itu hutan?

“APA KAU MEMINJAM UANG DARI RENTENIR?” Ceplos Nie Huaisang karena begitu panik dengan ribuan pertanyaan diotaknya. Xue Yang menengok kesamping melihat wajah Nie Huaisang yang kentara sangat ketakutan.

“Asal tau saja, aku punya gaji tetap untuk menghidupi mu dan dua orang anak. Jadi tenanglah.” Ucap Xue Yang mencoba menenangkan Nie Huaisang. Astaga.. Nie Huaisang tau sekarang.

“Xue Yang” Xue Yang sekilah menatap wajah Nie Huaisang dan langsung membuang wajahnya ketika tersadar dengan ucapannya beberapa detik lalu.

“Jika kau membutuhkan uang, kusarankan kau menculik Wei Wuxian atau Jiang Cheng. Organ tubuh mereka juga masih bagus. Ditambah ada Embul dan Emes, kau bisa segera mendapatkan uang tebusan. Suaminya juga kaya.” Demi popok anabel. Ada apa dengan otak manusia disampingnya ini? Apa dia tidak mendengar penjelasannya barusan?

“Kau pikir aku ini psikopat apa?” Tanya Xue Yang.

“Iya.” Jawab Nie Huaisang cepat tanpa pikir panjang menatap orang disampingnya yang menganga tak percaya.

“Astaga, kau menarik sekali.” Celetuk Xue Yang tersenyum menahan kesal dan kembali fokus menyetir kembali. Perjalanan mereka cukup jauh, padahal Xue Yang sengaja menjemput Nie Huaisang jam 4 sore agar ketika mereka sampai tidak terlalu malam. Tapi lihat, musim dingin membuat langit sudah segelap ini. Padahal sekarang baru pukul 17.30.

Xue Yang berencana untuk menaikkan suhu penghangat dimobilnya agar Nie Huaisang tidak kedinginan, ia melirik sosok bawel yang mampu bersaing dengan kodok coqui disampingnya. Untunglah mereka pergi saat musim dingin, coba mereka pergi saat musim panas. Sudah dipastikan jika Xue Yang melepaskan Nie Huaisang di hutan, suaranya sudah mampu bersaing dengan paduan suara tenggeret.

“Hey! Hey!” Xue Yang mengguncang-guncang tubuh Nie Huaisang yang bergeming. Karena sedikit panik, Xue Yang menghentikkan mobilnya di jalanan pedesaan. Ia melepas seatbeltnya dan sedikit bangkit melihat wajah Nie Huaisang. Seketika Xue Yang tertawa melihat wajah Nie Huaisang yang tertidur dalam balutan bulu putih. Xue Yang mengelus kepala Nie Huaisang dan mengecup dahi Nie Huaisang sebelum kembali duduk di kursi pengemudinya, matanya melirik tangan Nie Huaisang yang berada dipangkuannya.

Ia menggenggam tangan mungil putih milik Nie Huaisang dan membandingkan tangan Nie Huaisang dengan tangannya yang lebih besar.

“Kecil sekali.” Gumam Xue Yang tanpa sadar memperhatikan tangan dan jari-jari Nie Huaisang yang begitu ramping dan mungil. Tiba-tiba saja Xue Yang mengingat sesuatu, ia mengeluarkan sebuah kotak berwarna merah muda yang amat sangat cantik dari laci dasbord mobilnya. Lalu, Xue Yang mengeluarkan gelang yang sama persis dengan yang ia pakai dari dalam kotak tersebut. Dengan perlahan tanpa berniat membangunkan Nie Huaisang, Xue Yang memasangkan gelang berwarna rose gold di pergelangan tangan Nie Huaisang dan tersenyum puas. Setelah mengembalikan kembali tangan Nie Huaisang di posisi awalnya yaitu dipangkuan Nie Huaisang, Xue Yang kembali melajukan mobil jipnya sambil tersenyum-senyum sendiri.

My Unique FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang