48

3.3K 498 225
                                    


Jam menunjukan pukul 15.00. Entah kenapa menjalankan 1 hari ini terasa begitu lama. Lan Wangji menatap layar ponselnya lekat-lekat. Rasa penasaran mengenai panggilannya yang tidak diangkat oleh Wei Wuxian memenuhi pikirannya. Apakah memang Wei Wuxian begitu asik mengobrol atau melakukan kegiatan yang memang sudah lama tidak bisa ia lakukan bersama kedua temannya sampai melupakan ponselnya. Bagus sih, jadinya Wei Wuxian benar-benar melakukan me timenya.

Tapi Lan Wangji kan kangen jika ditinggal lama-lama begini tanpa kabar sama sekali. Mana ditinggalnya berdua sama Sizhui, Sizhui juga tipenya kalo sama Papinya jadi pendiam dan tenang gitu. Coba jika sama Wei Wuxian, ada aja tingkahnya yang bikin gemas dan heboh sendiri. Segitu berpengaruhnya kehidupan Wei Wuxian untuk kedua Lan ini.

Sizhui baru saja bangun dari acara tidur siangnya. Sekarang ia sedang menikmati susu hangat dalam botolnya yang dibuat Lan Wangji. Lan Wangji yang biasanya jarang untuk tidur siang, bahkan hari ini turut ikut tidur siang karena terbawa suasana saat mengeloni Sizhui. Untung saja tadi Sizhui tidak begitu rewel menanyakan kembali Maminya paska acara makan selesai.

"Uh~" Ucap Sizhui setelah menghabiskan susunya dan menyodorkan botol susunya pada Papinya yang memang sedang terbaring disampingnya. Lan Wangji pun menerima botol kosong tersebut dan menukarnya dengan botol air putih lalu memberikannya kembali kepada Lan Sizhui.

"Jalan-jalan yuk." Ajak Lan Wangji pada akhirnya. Ia benar-benar sudah tidak betah berlama-lama dalam apartemennya yang sepi ini. Mungkin karena efek keseringan bersama Wei Wuxian, hidupnya mendadak menjadi hampa tanpa suara atau tindakan absurd seorang Wei Wuxian.

Sizhui yang diajak hanya bisa menganggukan kepalanya saja. Antara mengerti dan tidak, tapi sepertinya Papinya ingin mengajaknya bermain. Seharian ini mereka sudah bermain berbagai macam jenis permainan yang Lan Sizhui punya. Mulai dari permainan mencocokan warna dan bentuk sampai membacakan buku-buku sains. Entah kenapa Sizhui sangat tertarik dengan sains.

Lan Wangji langsung bangun dari posisi rebahannya. Ia mengangkat tubuh Sizhui dan membawanya ke kamar putra kecilnya itu. Membuka walk in closet Sizhui dan menyusuri deretan pakaian milik si kecil. Setelah menimang sebentar mengenai outfit apa yang akan digunakan si kecil, Lan Wangji memutuskan untuk mengambil hoodie berlengan pendek dengan kupluk berbentuk telinga kelinci berwarna biru. Untuk bawahannya Lan Wangji memutuskan untuk mengenakan celana pendek bahan untuk si kecil. Tidak lupa sepatu untuk si kecil dengan merek gucci sebagai outfit hari ini.

Hampir seluruh outfit Sizhui memang pasti ada nama brand ternama. Namun itu semua mutlak dari hadiah para klien Lan Wangji dan juga teman-temannya. Tak lupa dengan paman Qiren yang selalu royal terhadap kebutuhan cucu-cucunya. Bahkan Lan Qiren sudah menyiapkan tabungan pendidikan untuk kedua cucunya. Padahal hal tersebutpun sudah disiapkan oleh Lan Xichen dan Lan Wangji.

Setelah selesai dengan kelinci kecilnya yang sekarang sudah berubah menjadi pangeran kecil, waktunya sang Papi yang juga berubah jadi lebih mempesona. Simple saja outfit Lan Wangji, hampir sama namun sedikit berbeda dengan Sizhui. Lan Wangji juga memutuskan menggunakan celana pendek berwarna putih dengan atasan kaos pollo berwarna navy, tak lupa menyisir rambutnya dan menatanya sedikit.

Setelah selesai dengan pakaian masing-masing, Lan Wangji merapikan beberapa keperluan Lan Sizhui. Ia hanya membawa gendongan, tas kecil berisi susu dan botol milik Sizhui, dompet dan tidak lupa kunci mobil dan kaca mata hitam. Walaupun sudah pukul 16.00 matahari masih cukup terik.

Lan Wangji turun menuju besement, masuk kedalam mobil BMW 4 series coupe yang ia pilih sebagai mobil keluarga. Memang terkesan biasa saja dibandingkan mobil miliknya yang lain, tapi mobil ini sangat nyaman dibawa bepergian khususnya jika membawa bayi.

My Unique FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang