Malam itu, kedua remaja kembar sedang berada diruang keluarga mengerjakan tugas mereka ditemani siaran Tv yg menanyangkan acara kartu ulat berwarna merah dan kuning.
Awalnya ingin mengerjakan dikamar, tapi karena bosan dan cepar mengantuk, mereka akhirnya mengerjakan diruang keluarga sambil nenonton tv dan memakai cookies yg dibuat oleh mommy.
Setelah diruang keluarga, bukan mengerjakan tugas, mereka justru lebih fokus melihat film kartun dan mengabaikan tugas2 mereka.
"aahh mmhhh enakhh"
"Istriku memang yg terbaik uuhhh sshh"
"Lebih kuat yanghhh aasshh sebelah situ ouhh nikmathhh"
Si bungsu mulai hilang konsentrasi mendengar suara2 dari arah kamar orang tuanya. Tapi berbeda dengan Jungmin yg tetap menonton tv sambil sesekali tertawa.
"Hyung, itu suara apa? Seperti suara Daddy" Tanya Jaemin sangat penasaran.
"Daddy lagi dihukum Mommy mungkin, atau lagi membuat adik untuk kita. Sudah, lanjutkan tugasnya. Abis itu tidur"
"Memang kenapa Daddy dihukum Mommy? Apa Daddy nakal? Lalu membuat adik itu bagaimana hyung?"
Jungmin menghela napas berat. Untuk dirinya mungkin tidak aneh mendengar suara2 aneh dari kamar orang tuanya, tapi tidak untuk Jaemin. Masih terlalu polos untuk ukuran seseorang yg nyatanya sudah memiliki kekasih.
"Tau kan Daddy sering lembur dan jarang dirumah? Itu kenapa Mommy menghukum Daddy agar Daddy punya waktu lebih banyak untuk kita dan bisa memberi kita adik bayi yg lucu seperti Taeyoon. Sudah lanjut lagi belajarnya"
Jaemin sebenarnya tidak puas dengan penjelasan kakaknya, karena sangat penasaran, dengan alasan ingin mengambil minum dia pergi dan mendekat kearah kamar orang tuanya untuk mendengar suara itu lebih jelas.
"aakkhh sakit, pelan-pelan bebhh. aahhh mmhh"
"yaahhh ahh begitu sudah benar. Pelan sedikit sshhh"
"Daddy sedang dihukum apa? Kenapa seperti keenakan begitu? Apa membuat bayi itu enak?" Jaemin mengerutkan kening. Mencoba menajamkan pendengarannya lagi ditempelkan pada pintu kamar orang tuanya.
"Sayang pliss pelan-pelan. Aduhh owhh"
Perasaannya mulai tidak tenang. Bagaimanapun Daddy adalah kesayangannya, dia tidak tega bila sang Daddy dihukum.
"Hayo! Ngapain ngintip2 disini?!"
"Astag_emph" Jaemin yg hendak berteriak langsung dibekap mulutnya oleh sang kakak.
"Jangan teriak, nanti ketauan kamu ngintip!" Peringat Jungmin, belum melepaskan tangannya dari mulut Jaemin.
Karena ingin bebas dari bekapan, Jaemin mengangguk patuh.
"Tadi bilangnya mau ambil minum, hyung tunggu tapi lama. Ternyata ada disini." Jungmin melipat tangannya didepan dada, menatap tajam kearah sang adik yg menundukkan kepala.
"Maaf, habis aku penasaran bagaimana mommy menghukum daddy. Apa hyung tidak penasaran?" Jaemin mencoba membujuk sang kakak agar berpihak padanya. Kalau ada Jungmin, sudah pasti aman pikirnya.
Sebenarnya Jungmin pun penasaran, biasanya dia mendengar suara2 aneh kalau tengah malam saja, tapi kenapa masih sore sudah muncul suaranya.
"Yasudah, tapi jangan lama2, jangan sampai ketauan mommy dan daddy!"
"OK_ey ssttt" Jaemin meletakkan jari telunjuk dibibirnya sendiri ketika sadar dia akan berteriak.
Kedua kembar itu langsung mengambil posisi berdiri didekat pintu dan menempelkan kuping mereka didaun pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Twins
FanfictionSequel The Sexy Massager "Daddy... mau kemana? Daddy tidak sayang sama Mommy dan Baby? Hiks hiks" "Jangan dekat-dekat!!! Mommy tidak suka!!" "Baby, kalian harus akur kalau sudah lahir nanti. Didalam perut Mommy saja kalian akur. Mommy sudah tidak sa...