Amerika part II

2.8K 263 26
                                    


"Daddy! I miss you so much!!"

"Eh?" Jungkook termangu. Apa tadi katanya? Daddy??

"Dad... ini benal Daddy kan? Eunie akhilnya bisa liat Daddy! Eunie senang sekali Dad!!" Seru anak tersebut kesenangan. Lengan kecilnya melingkar erat dileher Jungkook.

"Nak, dengarkan uncle, uncle bukan Daddy mu. Kau salah orang cantik. Kau sendirian? Dimana orang tuamu hm? Uncle akan antarkan pada mereka." Jungkook dengan pelan melepaskan pelukan gadis cilik itu, memperhatikan dengan seksama. Wajah anak ini benar-benar cantik. Sorot matanya mengalirkan ketulusan dan ketenangan.

"Aniyo~ Eunie tidak salah Dad! Foto Daddy ada dikamal Mommy. Mommy bilang kalau itu foto Daddy Eunie." Dia kembali memeluk Jungkook.
Ada perasaan hangat yg mengalir memenuhi ruang hati Jungkook.

"Jadi dimana Mommy Eunie sekarang?" Karena gadis kecil itu hanya menyebut mommy, Jungkook dapat mengambil kesimpulan dia pergi dengan ibunya.

"Itu! Itu! Itu Mommy Dad!" Anak itu menunjuk lurus kearah seorang wanita berambut panjang, wajah yg mungil, badan yg ramping berjalan menghampiri mereka.



"J-jungkook?"





"J-JIEUN?!"



"Mom! Akhilnya Eunie beltemu Daddy! Eunie senang Mom! Daddy sangat tampan sepelti di foto mommy!" Anak itu kini beralih memeluk Jieun dengan penuh kesenangan. Sedangkan Jieun dan Jungkook saling memandang, dengan perasaan bercampur aduk.

"A-apa maksud dari ucapan anak itu?!" Tangan Jungkook sudah terkepal. Menahan amarah untuk mendengarkan lebih dulu penjelasan wanita cantik didepannya.

"Tenang dulu Kook, lebih baik kita bicara diapartemenku. Tidak jauh dari sini."

"Ayo Dad! Kita kelumah Eunie!" Belum sempat Jungkook menolak, anak kecil itu sudah menarik-narik tangannya. Jungkook memperhatikan sekeliling. Beberapa pasang mata menatap kearah mereka.

Sepertinya bicara ditempat yg lebih privasi adalah pilihan terbaik. Dengan terpaksa Jungkook mengikuti kemana anak kecil itu menariknya pergi.

Sesampainya diapartemen yg ditempati Jieun dan putrinya, anak perempuan itu tidak pernah mau lepas walau semenitpun dari pangkuan Jungkook yg duduk disofa.

Jungkook bukan tidak bisa menolak, tapi melihat betapa bahagianya gadis cilik itu dia tidak tega kalau harus membuatnya sedih. Anggap saja itu latihan sebelum kedua putranya lahir.

"Jadi cepat jelaskan apa maksudnya semua ini? Bagaimana kau bisa berada disini?" Aura serta nada kemarahan tetap tidak bisa hilang dari cara bicara Jungkook.

"Kau ingat kan kalau kita pernah melakukannya dulu saat masih berpacaran?"

"Tapi itu hanya sekali! Dan setelahnya kau pergi entah kemana tanpa kabar!" Jungkook masih tidak percaya. Memang dia ingat pernah melakukannya dulu.

"Aku pergi mengikuti keinginan orang tuaku Jungkook. Aku tidak ingin melepasmu, aku sangat menyayangimu. Sampai saat ini!" Kedua mata Jieun mulai berkaca-kaca.

"Lalu kenapa kau tidak memberitahuku waktu kita bertemu lagi tahun lalu?"

"Waktu kau dan kekasihmu berpisah, aku ingin memberitahukannya tapi kau terlalu sibuk mencarinya. Kau bahkan mengabaikanku. Padahal aku datang hanya memiliki waktu sebentar, dan bermaksud menjemputmu untuk hidup bersama kami." Dengan wajah memelas Jieun berusaha meyakinkan Jungkook.

"Shit! Kau bohong Jieun! Anak ini bukan putriku!" Bantah Jungkook. Logikanya masih sulit menerima kenyataan, walau apa yg diceritakan Jieun semua benar.

My Baby TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang