Chap 7

13.7K 1.1K 87
                                    

Flashback on

Di sebuah hutan terdapat seorang remaja sedang terkulai lemas setelah menjalankan misi untuk menangkap buronan polisi, tetapi kesialan berpihak padanya ia yang akan pulang melewati hutan terkena jebakan sendiri karena tidak terlalu fokus sebab ia sudah sangat lelah dan ingin bermanja manja dengan kasur kesayangannya. Mobil yang ia tumpangi meledak menyebabkan ia terpental jauh.

Disisi lain seorang pemuda sedang melewati hutan untuk ke markas dengan wajah dingin dan datarnya. Ia tak sengaja melihat seseorang sedang terkulai di atas tanah awalnya ia bodo amat tetapi raganya bergerak untuk menghampirinya, setelah dekat ia dapat melihat seorang gadis sedang sekarat.

"T..tol...long"

Mendengar suara lembut walaupun pelan dan terbata dari gadis didepannya jantungnya berdetak sangat kencang bahkan sampai terdengar ketelinga gadis dihadapannya karena keadaan hutan sedang sunyi.

Entah dorongan dari mana ia meluncurkan kalimat yang ia tidak mau katakan

"Gue bakal bantu lo tapi dengan satu syarat"

Karena sedang sekarat ia akhirnya mengiyakan untuk menyelamatkan nya "oke"

Setelahnya pemuda tersebut membawa ke rumah sakit untuk mengobatinya. Ia menunggu sekitar empat puluh lima menit dan akhirnya ia melihat dokter keluar dari ruang UGD

"Bagaimana keadaannya"

"Nona mengalami koma karena ledakannya dan tidak langsung dibawa ke rumah sakit mengakibatkan organ tubuh melemah. Jika terlambat sedikit ia akan kehilangan nyawanya"

"Pindahkan ruang VVIP"

"Baik tuan"

***

Gadis tersebut mengalami koma selama seminggu dan pemuda yang menolong terus merawatnya

'eugh' Lenguhan dari gadis di atas brankar sedangkan pemuda tersebut hanya menatapnya datar

"Air" Gumunnya lirih, untung saja pemuda tersebut masih bisa mendengar walaupun samar samar lalu ia mengambilkannya dan di tenggak habis oleh gadis didepannya dengan bantuan karena tangannya masih sakit.

"Lo yang udah nyelametin gue" Tanyanya yang dijawab anggukan

"Makasih" Jawabnya tulus dengan senyum manis yang membuat pemuda di hadapannya merasakan aneh di dadanya dan merasakan panas di pipinya

'sial gue kenapa ko bisa salting gini si' batinnya menggerutu

"Kenalin nama gue AULIA PUTRI ANGGRAINI SMIT biasa dipanggil Lia, kalo lo siapa" Jelas serta tanya gadis tersebut yang di ketahui namanya Lia dengan menjulurkan tangannya

"ARVEN REVINO WILIAM, ARVEN" balasnya sambil menjabat tangan Lia

"Kalo gue panggil lo Iam boleh"

"Boleh, gue panggil lo Ia" yang di jawab anggukan

Hening tidak ada yang membuka suara sama sama diam sampai Arven berdehem lalu

"Lo masih inget kan syarat yang gue kasih" Tanyanya

"Iya masih, emang apa syaratnya" Jawabnya enteng

"Gue mau lo jadi milik gue seutuhnya"

"Maksud lo" bingung Lia

"Gue mau" Ucapnya menggantung

MozaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang