JIHYE NOONA

40 4 0
                                    

Dipertengahan kelas, Jungkook merasakan ponsel yang ada di dalam sakunya bergetar. Kemudian ia merogoh untuk mengeluarkan benda pipih itu dan membaca notifikasi yang tampil di layar. Ada nama noona-nya disana.

Noonaku sayang
Sepulang kuliah, jemput noona.

Jungkook hanya mengangguk dan kembali memasukkan ponsel ke dalam saku. Jawaban macam apa itu? Dia berpikir bahwa denganmengangguk maka kakaknya bisa langsung tahu apa jawabannya. Itulah salah satu hal yang selalu sukses membuat Jihye mengamuk. Jungkook terkadang hanya membalas pesan sang kakak di dalam kepalanya sendiri.

Kembali fokus mendengarkan penjelasan dosen, tiba-tiba ia teringat pesan Jihye. Ia diminta untuk menjemputnya pulang kuliah, bukankah sang kakak sudah membawa kendaraan sendiri? Mengingat hal itu, Jungkook kembali mengeluarkan ponsel dan mengetikkan sesuatu disana.

Mobil Noona dimana?

Ada.

Lalu kenapa minta jemput?

Bisa nggak jemput aja dulu gak usah banyak nanya?

Tapi aku cuma bawa helm satu.

Motornya parkir aja di kantor, ntar pulang bawa mobil.

Tapi aku pulang sebentar lagi. Masa iya kau harus nunggu Noona pulang?

Kamu jemput, Noona pulang. Nggak pake nunggu.

oke.

Menyadari ada yang tidak beres, Jungkook memilih untuk menuruti permintaan kakaknya. Segera setelah kuliah berakhir, ia berangkat untuk menjemput Jihye. Selama dalam perjalanan ia memikirkan apa yang sebenarnya terjadi pada sang kakak. Tidak biasanya anak pertama keluarga Kang ini meminta Jungkook menjemputnya untuk pulang lebih awal. Yang ada di pikirannya sekarang adalah pasti terjadi sesuatu. Pemikiran yang paling membuatnya lebih khawatir adalah, sang kakak sedang sakit. Hal itu membuat Jungkook melajukan kendaraannya lebih cepat.

Sesampainya disana, ia langsung menelpon. Benar saja, belum sempat telponnya tersambung, satpam yang sedang berdiri di depan pintu menghampirinya. Beliau mengatakan bahwa tadi Jihye nyaris pingsan dan di bawa ke ruang kesehatan. Kemudian Bapak tersebut mengantar Jungkook untuk menemui kakaknya.

Ia berjalan di belakang beliau melewati beberapa ruangan hingga berhenti di salah satu yang berada di ujung koridor. Petugas keamanan tersebut mengetuk pintu beberapa kali kemudian membukakan pintu dan mempersilahkan Jungkook masuk. Setelah berterimakasih, ia masuk dan mendapati kakaknya yang tengah berbaring di tempat tidur ditemani oleh satu tenaga kesehatan.

Ia berjalan mendekat dan membelai lembut rambut sang kakak. Dapat Jungkook rasakan suhu tubuhya yang relatif tinggi. Jihye membuka matanya yang sayu. Mendapati sang adik yang sedang berdiri di sebelahnya, ia tersenyum dan meraih tangan Jungkook untuk digenggamnya, setelah itu kembali memejamkan mata. Jungkook menoleh kearah petugas kesehatan dengan tatapan perlu penjelasan. Kemudian perawat tersebut menjelaskan kondisi kakak Jungkook dan menyarankan pergi kerumah sakit untuk memastikan kondisi Jihye.

"Noona, kita pulang sekarang ya." Bisik Jungkook lembut.

Jihye hanya mengangguk. Kemudian ia membantu sang kakak untuk bangun dan duduk di kursi roda yang ada di sana. Dibantu perawat, ia membawa sang kakak ke tempat dimana mobil Jihye terparkir. Setelah memasukkan barang-barang Jihye dan berterima kasih ke perawat, Jungkook mengendarai mobil menuju ke rumah. Terus terang, ia sulit fokus menyetir saat melihat kondisi kakaknya. Jungkook belum pernah melihat Jihye selemah ini.

JUST LET ME BREATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang