TERJADI LAGI

54 8 0
                                    

Hari ini Jungkook kembali masuk kuliah dengan tangan masih dibalut perban. Sebenarnya luka yang ditimbulkan tidak begitu parah, hanya untuk berjaga-jaga saja agar tidak infeksi. Masih seperti biasa, ia naik ke lantai tiga dengan menggunakan tangga. Bukan hal yang baru untuknya. Lelah? Tentu saja. Tapi ia merasa lebih aman jika menggunakan tangga daripada lift.

Cerita ini berawal dari dia yang pernah terjebak di dalam lift saat masih duduk di sekolah dasar. Disaat semua anggota keluarga sedang duduk di foodcourt, ia meminta ijin kepada ayahnya untuk pergi sebentar. Niatnya hanya ingin menengok mainan yang diincarnya di salah satu toko di dalam mall. Di dalam lift ada empat orang termasuk dirinya, ia berdiri tepat di sebelah tombol. Setelah pintu tertutup dan lift akan bergerak turun, tiba-tiba lampu lift mati sesaat kemudian kembali menyala dengan keadaan penuh sesak.

Jungkook sangat bingung dan lebih terkejut lagi saat semua 'makhluk' itu melihat kearahnya dengan wajah yang tidak sewajarnya. Jungkook seketika terduduk dan berteriak sambil menutup matanya. Terdengar suara orang yang mencoba menekan semua tombol yang ada sambil berteriak minta tolong. Seorang lagi mendatangi Jungkook mencoba menenangkannya. Saat seorang perempuan memegang pundaknya, Jungkook langung menepis tangan wanita tersebut sambil berteriak memanggil orang tuanya.

Jika hanya terjebak dengan beberapa orang di dalamnya, itu tidak akan terlalu menjadi masalah. Tetapi jika terjebak dengan beberapa 'makhluk tak kasat mata', maka akan jadi hal yang luar biasa bagi laki-laki dengan gigi kelinci ini. Sejak saat itu, ia hanya akan menggunakan lift jika bersama salah satu keluarganya.

Masih dengan pakaian serba hitam dan ransel di pundak, ia masuk kelas. Kali ini dia memilih duduk di bangku paling depan. Kelas berjalan seperti biasa dan baru berakhir saat jam makan siang. Ia bergegas menuju kantin untuk membeli minuman coklat dingin dan semangkuk mie pedas dengan toping keju. Siang ini dia merasa sangat lapar setelah belajar.

Pesanan sudah ada di depan mata, tinggal Jungkook yang bersiap mengeksekusinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pesanan sudah ada di depan mata, tinggal Jungkook yang bersiap mengeksekusinya. Sebelum sesendok mie berhasil masuk ke mulut, Jimin berteriak sambil menepuk punggung Jungkook.

"Sendiri aja?"

"Apakah kau melihat ada orang lain disini?"

"Banyak." jawab Jimin dengan menyebikkan bibirnya dan menoleh ke sembarang arah.

Jungkook langsung menegakkan punggungnya dan membulatkan mata.

"Kamu nggak lihat mereka?" Sambil menunjuk ke kursi yang memang sudah ditempati beberapa mahasiswa yang sedang makan siang.

Seketika Jungkook menarik nafas panjang lalu menghembuskannya jengah. Ia kembali menghadap makanan yang dipesannya lalu menyantapnya dengan lahap. Sementara Jimin hanya tertawa sambil menutup mulutnya lalu mengambil tempat duduk di samping Jungkook.

"Aku benar kan? Ada banyak orang disini." Jungkook hanya mengangguk tanpa menghentikan aktifitasnya.

Jimin juga memesan makanan yang sama. Mereka berdua sama-sama menghabiskan makanan tanpa mengeluarkan sepatah kata. Yang terdengar hanya helaan nafas karena rasa pedas dari makanan yang mereka pesan. Setelah perut sudah terisi penuh, mereka sama-sama duduk bersandar sambil menikmati rasa pedas yang tersisa di bibir.

JUST LET ME BREATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang