TEMPAT BARU *Part 2*

62 9 0
                                    

"Aarrgh, Noona... Aargh, punggungku." Erang Jungkook sambil menggeliat berusaha memegang punggungnya.

"Kenapa?" Tanya Jihye sedikit panik melihat keadaan adiknya.

"Noona, ini... Akh.. Uhhuk, uhhuk.." Jungkook terus terbatuk sambil menepuk-nepuk dadanya. Sesekali menarik nafas panjang dengan wajah menahan rasa sakit.

Jihye mencoba meredakan rasa sakit dengan mengusap punggung sang adik. Tapi yang ada Jungkook malah menjauhkan punggungnya dari jangkauan Jihye sambil terus terbatuk. Jihye mencoba mendekat lagi, tapi Jungkook malah memutar badannya dan menolak tangan sang kakak.

Jihye menatap adiknya bingung. Jungkook hanya menggeleng sambil memberikan gesture 'tidak/jangan' dengan tangannya.

"Kenapa?" Jungkook hanya terus menggeleng sambil mengatur nafasnya.

"Sakit Noona, jangan dipegang. Sakit." Jawabnya di tengah batuknya.

Jihye hanya memandang adiknya lekat. Sementara Jungkook masih mengerang dan terbatuk bergantian. Jihye berdiri untuk mengambil segelas air putih di mejanya. Jungkook yang melihat pergerakan kakaknya, segera menahan baju sang kakak sambil menggeleng.

"Noona cuma mau ambil air putih di meja." Lalu Jungkook melepaskan pegangannya. Jihye segera berdiri mengambil segelas air tersebut dan memberikannya kepada Jungkook.

Sambil mengatur nafasnya, Jungkook berusaha meminum air yang diberikan oleh kakaknya. Setelah air itu habis, Jihye mengambil gelas dari tangan Jungkook, tetapi ia menahannya. Jungkook mencengkeram gelasnya dengan kuat. Lalu badannya tiba-tiba membungkuk perlahan.

"Noona, badanku kenapa?" Tanyanya panik.

"Lepaskan gelasnya, Jungkookie."

"Aku tidak bisa menggerakkan tanganku. Aku tidak bisa mengontrol tubuhku sendiri. Noona ..." Tiba-tiba Jungkook melempar gelas yang ada dalam genggamannya. Lalu ia duduk dengan tegak sambil memandang kakaknya tajam.

"Berikan dia padaku." Kata Jungkook dengan suara rendah.

"Hm? Apa maksudmu? Ngomong apa sih kamu? Udah ilang batuknya?" Tanya Jihye heran.

Jungkook langsung turun dari tempat tidur. Ia tampak baik-baik saja sekarang. Kemudian berjalan mendekati pecahan gelas dan mengambil bagian besar pecahannya.

"Berikan anak ini padaku. Akan aku berikan apapun yang kau inginkan." Kata Jungkook lagi.

"Ngomong apa sih? Itu ngapain ambil beling? Udah sini duduk dulu, ntar kena kaki itu." Omel Jihye sambil mendekati Jungkook, tapi Jungkook mengambil langkah mundur menjauhi kakaknya. Jihye menatap Jungkook penuh tanya. Jungkook hanya menyeringai melihat kakaknya. Jihye merasa ada yang aneh dengan adiknya.

"Jungkookie," Panggilnya lirih, sementara yang dipanggil hanya menampilkan senyum yang mengerikan.

"BIAAAA, BIAAAA CEPET KESINI! JUNGKOOKIE." Teriak Jihye dari dalam kamarnya.

Jihyo yang mendengar teriakan anaknya, langsung berlari dari arah dapur. Lalu mendapati sang putra yang sedang berdiri sambil memegang pecahan gelas di tangan kanannya.

"Ada apa ini? Jungkook?" Jungkook sama sekali tidak peduli dengan kehadiran ibunya. Dia masih setia menatap Jihye.

"Jihye, kenapa adikmu?"

"Nggak tahu, Bia. Ayah belum pulang?" Jihyo hanya menggeleng.

"Jungkookie, ada apa nak?" Tanya Jihyo khawatir. 

"Berikan anak ini padaku." Ucapnya lagi.

"Kamu ngomong apa sih? Udah deh nggak usah aneh-aneh, cepet buang itu belingnya!" Kata Jihye mulai cemas.

JUST LET ME BREATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang