LIBURAN #2

57 5 2
                                    

Udara mulai benar-benar dingin, sampai Jungkook bisa melihat nafasnya sendiri. Setiap kali berbicara, asap yang tercipta dari suhu hangat tubuh dan hawa dingin memenuhi ruang tanpa batas.

Setelah melihat pemandangan matahari terbenam, keluarga Kang melanjutkan perjalanan ke lokasi berikutnya. Mereka yang tadinya enggan memakai jaket, sekarang malah menambahkan syal yang melingkar di leher untuk menahan hawa dingin yang terus menyerang. Tapi hal itu sama sekali tidak melunturkan niat mereka untuk makan jagung bakar dan susu jahe hangat sebagai pelengkap.

Jihye  sebagai seorang perempuan masa kini yang paling tahu dimana ada tempat bagus dengan menu yang menarik, memilih cafe yang berada di tengah hutan dengan hiasan lampu yang mempercantiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jihye  sebagai seorang perempuan masa kini yang paling tahu dimana ada tempat bagus dengan menu yang menarik, memilih cafe yang berada di tengah hutan dengan hiasan lampu yang mempercantiknya. Ada beberapa spot yang dapat digunakan sebagai latar belakang foto yang menarik. Ada jembatan kayu panjang dan meliuk dengan lampu yang memenuhi setiap tepinya. Tepat sekali waktunya ketika mereka tiba, lampu-lampu baru saja dinyalakan. Suasana hutan terlihat lebih cantik dan jauh dari kesan mengerikan.

Musik instrumen yang mengalun ditambah dengan beberapa suara serangga hutan dan gesekan daun karena terpaan angin, adalah gabungan bebunyian yang menenangkan. Sepanjang perjalanan dari pintu masuk sampai pada tempat duduk yang dipilih, Ibu dan anak ini tidak henti-hentinya tersenyum mengagumi cafe tersebut.

Tapi tidak dengan Jungkook.

Selepas keluar dari lokasi air terjun, ia terlihat kehilangan sedikit semangatnya. Beberapa kali ia mengeluh lelah. Tempat seindah ini pun belum bisa membangkitkan semangatnya, mungkin segelas susu coklat hangat akan menyembuhkan.

Jihye memilih tempat duduk dengan lantai kayu yang menghadap langsung ke gunung dan gemerlap lampu rumah para warga yang tampak seperti gugusan rasi bintang. Meja kecil yang dikelilingi bean bag membuat suasana terasa seperti dirumah. Bisa memilih duduk atau merebahkan diri dan tentu saja Jungkook memilih posisi tidur. Ia mendekatkan kepala pada pangkuan ibunya.

"Kenapa, hm?" Tanya Jihyo sambil mengusap lembut rambut hitam putranya. "Sudah capek?"

Jungkook melirik sekilas sang ibu, kemudian kembali memejamkan mata.

Sementara Jihye dan Yoongi sedang sibuk memilih menu yang ada di meja. Seperti rencana awal, mereka memesan jagung bakar tak lupa susu yang dicampur dengan jahe. Sepertinya hari ini kedua anak Yoongi dan Jihye sedang melakukan perbaikan gizi. Dari pagi sampai malam, mereka hanya memesan susu.

Sambil menunggu pesanan datang, Jihye meminjam ponsel ayahnya untuk mengambil momen malam ini. Yaa, karena ponselnya masih menjadi tawanan Jungkook yang sekarang sedang terkapar di dekat sang ibu.

"Jungkook, bangun. Sini kita foto dulu bentar." Ajak Jihye.

"Ya udah aku gayanya begini aja." Jawab Jungkook sambil menempatkan dua dari di sebelah matanya tanpa merubah posisi yang sekarang.

Melihat gelagat aneh adiknya, Jihye memilih untuk menuruti dan mengambil beberapa gambar dengan posisi yang Jungkook inginkan. Saat pesanan sudah tersaji, Jihye kembali pada posisi awalnya di sebelah Jungkook.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JUST LET ME BREATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang