- 1 -

722 115 20
                                    

Ayuna memutar kedua bola matanya malas, menatap kedua sahabatnya itu dengan jengah.

"Ayolah Na, lo ikut kita-kita. Hm???". Kristal membujuk sahabatnya itu dengan memohon.

Hera berdecak."Lagian lo kan gak ngapa²in juga Na. Mending ikut kita sekali-sekali". Ayuna hanya diam.

"Ya, Na. Plissss~~~". Demi Tuhan, Ayuna rasanya ingin menenggelamkam dirinya ke rawa-rawa.

Menatap Kristal yg melihatnya penuh harap membuat dirinya bimbang.

"Lo tau gue kan tal, gue gak pernah masuk ke tempat-tempat kaya gitu". Ayuna bukan gadis yg mudah untuk bergaul dengan hal-hal berbau club malam dan alkohol.

Dia sangat menghindari itu semua.

"Makanya biar lo tau, kita ajak lo sekarang. Cuma untuk nemenin kita aja Na". Jika Kristal memintanya sambil memohon, lain dengan Hera yg memintanya dengan santai dan acuh tidak acuh.

Hera memang begitu.

Ayuna menghela nafasnya pelan."Oke deh, hanya malam ini aja ya". Ucapnya pasrah.

Kristal berjingkrak senang, sedangkan Hera hanya mengangguk dengan tersenyum simpul.

"Yaudah, lo ganti baju punya gue ya. Kita bersenang-senang malam ini". Girang Kristal membuat Ayuna menarik sudut bibirnya ke atas.




Skip



Ayuna menatap nanar kedua sahabatnya yg sudah mabuk di table yg mereka pesan.

Ayuna memijat pelipisnya yg terasa pening.

Bukan. Bukan karna dia minum minuman alkohol. Tapi karna tingkah kedua sahabatnya yg sedang mabuk dan meracau tidak jelas.

"Kai emang ganteng banget ya, Ra? Kalo gue ketemu langsung sama dia saat ini, gue bakalan kasih first kiss gue buat dia. Hehehe". Racau Kristal ngaco.

"Haha--bocah SMA kaya kita gak cocok sama mereka yg fakboi". Balas Hera menanggapi racauan Kristal yg tidak jelas.

Ayuna menghembuskan nafasnya lelah.

Tiba-tiba saja ada seorang laki-laki yg mendekat ke arah table mereka bertiga.

Dengan sigap Ayuna bertanya dengan antisipasi."Mau ngapain lo?". Laki-laki itu hanya menggedikkam bahunya acuh dan duduk di sebelah sofa yg dekat dengan Ayuna.

"Lo gak minum?". Tanya laki-laki itu sok akrab.

Ayuna hanya menjawab dengan gelengan kepalanya.

"Temen² lo pada mabok parah tuh, bawa pulang gih. Gak baik kalo dibiarin gitu aja". Ujar laki-laki itu lagi.

Ayuna menatap ke arah dua sahabatnya lalu menghembuskan nafasnya lelah.

"Boleh kenalan?". Tanya laki-laki itu sambil menyodorkan sebelah tangannya.

Ayuna menatap uluran tangan itu dengan ragu.

Laki-laki itu terkekeh.

"Santai aja, gue bukan orang jahat kok". Ayuna mengangguk kaku lalu menerima uluran tangan pria tersebut.

"Ayuna".

"Chandra".

Keduanya tertawa kecil.

"Mau gue panggilin taksi? Atau kalian bawa kendaraan sendiri?". Ayuna menggeleng tapi setelahnya mengangguk lemah.

Chandra dibuat bingung."Jadi mana yg bener nih?".

"Kita gak bawa kendaraan, tolong bantu gue pesen taksi ya?". Chandra mengangguk mengerti.

FAULT - YOONHUN ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang