Seno sedang menatap keluar jendela rumahnya, hari ini hujan di Jakarta turun cukup deras. Sedari pagi, Jakarta di guyur oleh hujan sampai sore hari.
"Minum kopi nya dulu, Yah". Ucap wanita cantik sambil memberikan secangkir kopi hitam panas ke hadapannya.
Seno terkekeh geli, masih menatap kearah luar jendela rumahnya. Wanita cantik di sebelahnya pun ikut menatap ke arah mata sang suami memandang, kedua mata cantiknya melotot dengan lebar."Sena! Jangan ngaco ya kamu!!". Teriaknya marah.
Seno tertawa kecil. Gadis yang di panggil Sena itupun tersenyum lebar tanpa dosa."Maaf Bunda, nanti aku kuras kok kolamnya". Jawab bocah itu enteng.
Kuras apanya? Kolam renang segede gitu, mana bisa gadis cilik itu kuras? Mengada-ada.
Ayuna mendengus."Anak kamu tuh, Yah. Susah banget di bilangin, ada aja sautannya".
"Biarin sih Bun, lagian di luar juga lagi hujan. Seru tau berenang sambil hujan-hujanan". Timpal Seno tenang.
Seno memang selalu memanjakan putri semata wayangnya itu.
"Sambil nyuci baju juga tuh. Ih--dia gak tau apa ya manggil orang buat nguras kolam segede gitu itu mahal banget". Jiwa ibu-ibu nya Ayuna meronta guys ;)
Seno tertawa terbahak, menarik sang istri untuk kembali duduk karna wanita cantik itu reflek berdiri saat melihat kelakuan putrinya yang kini sudah berumur 5 tahun.
Wah gak kerasa ya udah 5 tahun aja nih usia pernikahan mereka.
"Daripada marah-marah terus mendingan kamu pijitin bahu Ayah nih, Bun. Capek banget deh selama seminggu gak pulang-pulang tidur di kantor terus karna lembur". Perusahan Seno akhir-akhir ini memang sedang bermasalah.
Sudah lebih dari satu minggu, laki-laki itu lembur di kantor dan jarang pulang ke rumah. Ayuna mengerti, terkadang juga kasian dengan kesibukan suaminya. Bahkan wanita itu kadang menemani sang suami menginap di kantor dan pulang pada pagi hari sebelum anak semata wayangnya itu bangun.
"Salah sendiri sih kamu sibuk". Celetuk Ayuna sinis.
Suaminya itu terlalu serius dalam bekerja. Padahal masalah di
Perusahaannya juga sudah di selesaikan dengan baik, karna Seno di bantu oleh beberapa karyawan yang kompeten.Kedua tangannya terulur menyentuh bahu sang suami lalu Ayuna memijatnya dengan lembut."Kamu udah gak KB kan, Bun?". Tanya Seno tiba-tiba.
Gerakan memijat Yuna terhenti."Udah lepas akhir bulan lalu, kenapa?".
"Udah mens belum kamu bulan ini?". Yuna terdiam.
Benar juga?
"Tanggal berapa sekarang?". Tanya Ayuna sedikit gelisah.
Seno mendongak menatap wajah sang istri dari bawah."22 Juni, kenapa?". Yuna menghembuskan nafasnya lega.
"Alhamdulillah belum telat". Seno mengernyit.
"Kalo telat emang kenapa? Bagus dong berarti kamu hamil lagi".
Yuna menatap suaminya dengan kepala menunduk."Sena bisa ngamuk kalo aku hamil lagi. Dia gak mau punya adik, Mas".
Seno terkekeh kecil mendengarnya."Sena mau punya adik gak?". Teriak Seno membuat Yuna tersentak.
Gadis kecil yang sedang fokus bermain air di kolam renang sambil hujan-hujanan itu pun menoleh.
"MAU YAH~~~~~~".
Seno menyeringai, sedangkan Yuna melotot."Kamu apa-apaan sih, Mas?". Yuna memukul pelan bahu suaminya membuat sang empu tertawa terbahak.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAULT - YOONHUN ✅️
RandomCOMPLETE! Cerita Pendek - YoonHun ( Cover : @vestalisyyn )