[#2]

209 28 0
                                    

Setelah meletakkan ransel, duduk di Ruang Peta untuk mencoret-coret detail peta yang mereka temukan hari ini, Amelia dan Minho berlanjut menuju Wisma, bagunan kayu yang tingginya sekitar tiga atau empat lantai yang terlihat menyedihkan parah dan terlihat hampir roboh, tempat Ben di rawat untuk melalui masa Perubahan setelah di suntik dengan Serum-Duka.

"Sebaiknya kau tidak ikut," Minho berkata saat mereka telah berdiri di depan pintu Wisma. "Kejadian dengan George mungkin akan terulang." Minho melanjutkan sebelum Amelia bicara.

"Mungkin tidak," Amelia membuka pintu Wisma, merengsak masuk menghiraukan geraman jengkel Minho. Menaiki tangga, setiap langkah menibulkan suara geretak dan berderak akibat menahan beban tubuh mereka. Amelia memimpin, berjalan sampai ujung tangga dan bebelok ke kiri, ke arah lorong yang menuju beberapa kamar. Hanya satu pintu yang celah bagian bawahnya menunjukkan sebaris sinar, mereka tahu bahwa Ben berada di balik sana, berteriak menahan rasa sakit yang tak akan bisa Amelia bayangkan.

Begitu Amelia membuka pintu, Clint dan Jeff tengah membungkuk di atas tubuh Ben yang menjerit-jerit gaduh berusaha melepaskan diri dari pegangan mereka. Newt dan Alby berdiri di sisi ruangan, memperhatikan dengan was-was kalau-kalau Clint dan Jeff butuh bantuan lebih untuk menangani Ben.

"Seharusnya kau tidak di sini, Aimee." Newt berkata begitu melihat Amelia dan Minho masuk ke dalam.

"Aku sudah memperingatkannya." Sahut Minho.

Hari telah gelap saat mereka menuju ke Wisma. Amelia mengabaikan perkataan Newt dan Minho atau pun tatapan tajam penuh peringatan dari mereka. Hati rasanya perih ketika melihat Ben yang terlihat tersiksa akibat proses Perubahan, keadaannya sangat memprihatinkan. Urat-urat hijau menonjol kaku dan keras dari tubuhnya yang bertelanjang dada. Banyak luka lecet dan tusukan jarum kecil.

"Tenang, Benny," Amelia bergabung bersama Clint dan Jeff, memegang lengannya yang mengejang. "Kau bisa melewati ini."

Sebelum ada yang menariknya menjauh dari Ben, dengan kekuatan besar yang muncul tiba-tiba, Ben berteriak kencang dan bangkit menggapai Amelia yang berada di dekatnya, meraih lehernya dalam cekikan yang kuat.

"Aku melihatmu, kau jahat! Kau bertanggung jawab atas semua ini!" Ben terlihat kesetanan. Amelia meronta, mencoba melepas cekikan tangan Ben pada lehernya. Dia megap-megap sembari memukul-mukul tangan, bahu dan dada Ben, berharap itu bisa membebaskannya, tapi tenaganya kalah besar.

Seketika ruangan itu heboh; Clint dan Jeff mencoba melepas tangan Ben dari leher Amelia dengan bantuan Alby dan Newt yang berteriak-teriak agar Ben menghentikan kegilaannya. Minho dengan cekatan meninju kepala Ben, memastikan itu cukup kuat untuk mengalihkan Ben sehingga cekikan tangannya mengendur.

Dan benar, Ben tersentak akibat pukulan telak Minho, Clint dan Jeff segera merobohkan kembali Ben ke tempat tidur, mencengkram kuat lengan Ben meskipun kekuatan besar yang tiba-tiba muncul tadi tampak hilang. Begitu terlepas, Amelia langsung terduduk, rasanya kakinya tidak kuat menyangga tubuhnya. Tidak. Kesadarannya lemah hinggap di tubuhnya. Dia menyangga tubuhnya dengan satu tangan, tangan yang lain memegang lehernya yang terasa nyeri. Dia terengah-engah, sesekali terbatuk dengan nyeri pada kerongkongannya. Kepalanya berdenyut-denyut dan berputar membuatnya pusing.

"Awasi terus dia." Alby berkata pada kedua Med-Jack yang langsung mengangguk mendengar perintah itu. "Bawa Amelia keluar dari sini." Dia berkata pada Minho.

Minho mendengus. "Kau bosnya." Dengan nada yang sangat mencela, dia tidak pernah peduli bahwa Alby adalah pimpinan Glade.

"Aimee," Newt berjongkok dan membantu Amelia berdiri dengan memegang kedua lengannya. "Jangan temui dia lagi selama dia masih dalam tahap Perubahan." Nada bicaranya yang biasanya kalem, saat ini terdengar tajam dan penuh peringatan agar Amelia melakukan apa yang dia katakan.

Literally, I'm In Hell || ff TMRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang