|#6|

145 21 0
                                    

"Greenie! Greenie!" Sorakan provokasi riuh terdengar dengan semangat saat Gally menantang, dengan cara yang sangat meremehkan, agar Greenie beradu gulat dengannya dalam lingkaran hidup dan mati. Itu hanya tambahan hiperbolis.

Tantangan Gally muncul saat Greenie berjalan santai bersama Newt dan Amelia. "Bagaimana kau bisa menjadi Runner?" Pertanyaan itu keluar saat kemalasan Greenie sudah menjadi-jadi untuk mendengar ocehan Newt yang tidak menarik minatnya sama sekali.

"Kenapa?" Tanya balik Amelia. "Karena aku seorang gadis, jadi menurutmu lebih gampang bagimu untuk menjadi Runner." Amelia menatap Greenie yang terlihat sungkan setelah mendengar pernyataan itu. Dilihat dari gelagatnya, asumsi itu memang sempat muncul dari pikiran Greenie. Amelia mendengus geli menyadari itu. "Kau salah, tidak peduli kau gadis atau laki-laki, akan sama saja sulitnya."

"Koreksi," Newt menyahut dalam obrolan, meski wajahnya terlihat enggan mengikutinya. "Greenie memang akan lebih gampang menjadi Runner ketimbang kau, Aimee."

Amelia mengerut tersingung. Sebelum mengatakan apa pun, Newt menyela dengan cepat. "Karena kau gadis satu-satunya yang menjadi Runner, tidak ada yang mengalahkan usahamu mencapai posisi ini. Kau berbeda, itu yang mempersulit jalanmu sebagai Runner." Newt tersenyum kecil pada Amelia. Aw, itu membuat Amelia terharu. Lalu, dia beralih cepat menatap Greenie. "Tapi bukan berarti itu mudah bagimu, Greenie. Kau baru datang, butuh banyak waktu, pertimbangan dan penilaian."

"Aku mengerti, jadi bagaimana ceritanya kau menjadi Runner?" Greenie kembali menanyakan pertanyaan awalnya, tak mau memperpanjang kuliah Newt.

"Panjang ceritanya," Amelia merentangkan kedua tangannya, memberikan kesan yang dramatis.

"Ceritakan cerita panjang itu," Greenie berhenti, menatap Amelia dengan antusias. Amelia ikut berhenti, sama antusiasnya untuk bercerita.

"Cukup." Newt kembali menyela ketika Amelia telah siap menceritakan kisahnya. "Kita sudahi ini, kalian bisa lanjutkan setelah Tur, ok."

Amelia dan Greenie merotasi mata, jengah dengan bagaimana taatnya Newt atas aturan Glade yang sangat diagungkan itu.

Baru sebentar saja berbincang dengan Greenie, Amelia merasa seperti telah bertemu kawan lama. Entah kenapa perasaan itu muncul, dia tidak mencoba mencari jawaban atas keanehan itu, sudah terlalu banyak hal tidak masuk akal dan aneh tanpa adanya alasan bagus yang terjadi. Bahkan, alasan dan bagaimana bisa mereka berada di sini saja masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. Kebanyakan hanya asumsi acak yang terbentuk dalam otaknya, tanpa ada fakta yang medukung asumsi itu, hanya hipotesis bolong.

"Newt, kau ini tidak asik sekali-" perkataan selanjutnya terpaksa Amelia hentikan ketika seseorang menabrak punggungnya, keras sekali sampai terasa nyeri. Tabrakan itu beruntun, dia tersentak menabrak Greenie yang berdiri di depannya. Greenie sigap memegang kedua lengan Amelia, tangan Amelia refleks memegang kedua bahu Greenie, kaki keduanya menjajak tanah lebih keras untuk menjaga keseimbangan mereka, mencegah keduanya jatuh.

"Kau oke?" Tanya Greenie begitu mereka melepas pegangan antar satu sama lain.

"Trims," Amelia tersenyum pada Greenie, menyiratkan bahwa dia baik, lalu berbalik untuk mencari tahu siapa dalang dari ulah biadab tadi. Dia mendengus, tentu saja kapten luar biasa kita, siapa lagi kalau bukan Gally.

Begitulah, sekarang Greenie dan Gally tengah bergulat di antara para Glader yang membentuk lingkaran mengelilingi mereka. Seruan antara nyeri melihat Greenie yang jatuh tersungkur dan terhibur dengan tontonan yang memang menghibur terdengar riuh mengudara di malam yang menggembirakan itu.

Amelia berdiri di antara Zach dan Newt, bersorak menyemangati Greenie. Mengabaikan Tomo dan Minho yang berdiri dengan jarak yang tak begitu jauh dari mereka, dengan alasan berbeda; Tomo karena betapa menjengkelkan, goblok dan bobroknya dia. Minho karena sungkan dan segan atas apa yang telah terjadi.

Literally, I'm In Hell || ff TMRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang