[#8]

111 17 0
                                    

Hal pertama yang terlintas di kepala Amelia setelah melihat gadis itu adalah, dia sangat cantik. Rambut hitam panjangnya terurai kusut, wajah tidurnya damai. Amelia teringat sebuah dongeng tentang seorang gadis yang tertidur panjang, terkena kutukan, bangun setelah seorang pria, cinta sejatinya, mencium bibirnya. Apa gadis di depannya juga akan bangun setelah salah satu Glader melakukan itu. Dia mendengus, sangat konyol Amelia.

Amelia ingat, saat pertama kali dia tiba di sini, rambutnya sama panjangnya seperti gadis ini, lalu dia potong pendek seperti laki-laki setelah beberapa Minggu dia tiba. Alasannya; untuk kenyamanan dan kepraktisan, serta hal lain yang membuatnya stres. Hal apa itu? Ketika kau menjadi satu-satunya gadis di tempat penuh laki-laki seperti ini, apa yang kau harapkan akan terjadi. Ya, kau akan menjadi pusat, hampir semua perhatian akan tertuju padamu. Dengan bonus kau menjadi objek obrolan kotor dan bejat, serta sebuah fantasi yang mengarah pada hal menjijikkan. Tentu saja tidak semua Glader.

"Awasi terus dia," Amelia berkata pada Jeff. "Jaga dia dengan baik, ok." Di mana Clint, katanya dia tengah mengobati Ben.

"Itu memang tugas kami, Am." Kata Jeff dengan dongkol, sepertinya dia telah mendengar kalimat serupa dari orang lain.

Amelia menyengir. "Aku hanya khawatir, beritahu aku jika dia sudah sadar."

"Kau akan tahu, tapi bukan dari kami." Kata Jeff. Amelia mengerti, informasi itu akan cepat tersebar dari mulut ke mulut.

"Baiklah," Amelia berdiri, melambai pada Med-Jack itu dan berjalan keluar dari ruangan, menyusuri lorong menuju tangga. Ketika menuruni tangga menuju lantai dasar, Amelia mengira-mengira apa yang tengah terjadi pada Pertemuan yang dilakukan para Keeper di salah satu ruangan Wisma ini. Apa yang akan mereka simpulkan dari kejadian hari ini; gadis cantik tiba membawa kabar aneh yang mengkhawatirkan, serangan Ben terhadap Thomas.

Ben. Amelia berhenti ketika mencapai lantai dasar, menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Ben akan di banish, Amelia bisa pastikan itu salah satu hasil dari Pertemuan yang berlangsung saat ini.

Amelia mendengus frustasi, melangkah mendekati pintu, membukanya, berjalan keluar dari Wisma. Dia harus mencari tahu keadaan Thomas saat ini. Kepalanya celingukan mencari Thomas, menyusuri halaman luas Glade menuju Dapur. Dia lapar, mengisi perut lalu berlanjut mencarinya, bisa saja Thomas tengah menyantap makan malam. Siapa tahu.

Benar saja, dia melihat Thomas dan Chuck duduk berhadapan pada salah satu kursi piknik di sekitar dapur. Amelia menghampiri mereka, menepuk bahu Thomas begitu mencapainya. "Hei, kau oke?" Tanya Amelia.

Thomas menoleh, menatapnya melewati bahu. Jejak syok, kalut dan kengerian atas kemalangan yang menimpanya masih tersisa pada wajahnya. Thomas menggeleng dan mengangkat bahunya. Amelia mengangguk, itu memang pertanyaan bodoh.

"Tunggu di sini, aku akan bergabung dengan kalian," Amelia berganti menatap Chuck. "Hibur dia." Dia berkata tanpa suara pada Chuck, Chuck mengangguk menyanggupi.

Amelia menuju dapur, meminta jatah makan malamnya pada James, dia menggantikan Frypan yang sedang ikut Pertemuan. "Hari ini gila sekali, ya," Amelia memulai basa-basi sembari menunggu James yang menyiapkan makan malamnya; sup lengkap berisi karbo, protein, dan serat. "Kentangnya yang banyak, tolong." Lanjutnya ketika mengamati James yang menyendok sup yang masih berkepul ke dalam mangkuk.

"Begitulah," James menyerahkan semangkuk penuh sup dan segelas air. "Memicu banyak dugaan aneh dan kecurigaan pada kalian."

Amelia mengernyit, menerima mangkuk dan gelas itu. "Siapa yang kau maksud 'kalian'?"

"Kau dan kedua Greenie baru itu." Sebelum bertanya lebih lanjut mengenai kecurigaan apa, James mendahuluinya. "Nikmati makanannya." Secara halus mengusirnya, banyak Glader lain yang berbaris menggambil jatah makan mereka.

Literally, I'm In Hell || ff TMRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang