kita nyanyi ramai ramai

11 3 0
                                    

Resta full part

***

delapan belas tahun yang lalu.

Resta berada di sebuah ruangan yang banyak berkas berkas kantor juga komputer

daya tariknya berjalan waktu ngelihat sosok yang Ia kenal

"Mas, kalo nanti kita punya anak perempuan--"

brak

Resta terkejut dengan gebrakan meja pria itu

"gak ada! Mas gak mau punya anak perempuan, bagi Mas, anak perempuan itu pembawa sial"

"kamu gak inget? waktu dulu kamu lagi ngandung, terus nolongin bocah perempuan yang lagi nangis karena layangannya nyangkut di pohon di pinggir jalan?

terus kamu tolongin, waktu udah kamu ambil dan mau ngasih layangan itu ke bocah perempuannya, ada mobil oleng dan setelah itu nabrak kamu

sampai sampai kamu kehilangan kandungan kamu yang ke 7 bulan, Hera.

itu salah satu alasan Mas, Mas gak mau hal itu terjadi."

Pria yang merupakan suaminya itu keluar dari ruangan, menyisakan Hera, Ibu kandung aslinya yang tengah menahan tangis disana

Resta mendekati Ibunya, ingin memeluknya, tetapi dirinya seperti ditarik ke dimensi lain

sekarang Resta ada di pinggir jalan raya, ini gak asing buat dia

di sebrang sana, Resta melihat ada Ibunya yang sedang mengambil layangan milik bocah perempuan di samping Ibunya

dibawah pohon itu, ada bangku panjang, dan didepannya memiliki pemandangan yang menyegarkan mata

danau dan jembatan panjang

Resta ingat, ini tempat didekat tempat tinggalnya sekarang

Resta memperhatikan dua insan itu yang tengah bercanda, Ibunya mengelus bocah perempuan itu

tak lama, mereka beranjak dari tempat itu dan ingin menyebrang jalan, tepat lurus berhadapan dengan Resta berdiri sekarang

Resta tersenyum, Ia melambai lambaikan tangannya pada mereka

bunyi mencekit telinga ngebuat Resta noleh ke kanan, ada mobil oleng disana, Ia segera minggir

untungnya selamat

dilihat disebrang sana ada seorang wanita sedang menjatuhkan sepedanya dan lari sekencang kencangnya kearah Hera dengan anak perempuan yang jaraknya tak jauh dari dia berada

matanya terarah ke dua insan yang mau nyebrang tadi, tapi mereka udah terpental jauh akibat tabrakan itu. juga tentang wanita yang lari kearah mereka, yang sempat berusaha menarik keduanya untuk mundur. tapi percuma,

darah ada dimana mana, mobil yang menabrak mereka terbakar

Resta menangis

Resta berlari ke arah kerumunan orang orang itu, tapi lagi lagi, dimensi lain menariknya lagi ke suatu tempat yang berbeda

DEPRESI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang