7

220 38 0
                                    

...

Sore itu Hyera tengah bersantai setelah selesai membereskan beberapa pakaian di ruang laundry. Pekerjaannya sekarang adalah memasak dan mengurus rumah. Padahal terdapat dua asisten rumah tangga yang biasanya bertanggung jawab dengan itu semua, tapi Hyera beralasan pada suaminya dirinya sudah biasa bekerja. kalau tidak ada kesibukan badannya akan terasa sakit.

Hyera begitu terkejut karena mendengar suara Jungkook yang berteriak di depan pintu. Ketika pintu itu dibuka oleh asisten rumah tangga, mata Hyera membelalak melihat Jungkook tengah menggendong Taehyung.

Jungkook bergegas melangkahkan kakinya menuju tangga, Hyera mengikutinya dengan cemas.

Jungkook membaringkan Taehyung di kamarnya. Kakaknya masih belum sadar dengan wajah yang begitu pucat.

Hyera dengan cepat menghubungi Daehwan dan menceritakan kalau Jungkook pulang dengan membawa Taehyung dalam keadaan tak sadarkan diri. Daehwan menenangkan Hyera dan akan segera menelfon dokter yang biasa di panggil ke rumah.

Jungkook sendiri pikirannya kalut, ia tidak berpikir untuk membawa Taehyung ke rumah sakit. Ia hanya mengingat rumah saja pada waktu itu. Membayar biaya taksi saja ia lupa hingga asisten rumah tangga yang mengurusnya selepas Jungkook memasuki rumah.

Daehwan sudah sampai dengan Kim Seokjin, dokter yang biasa dipanggil ke kediamannya. Daehwan langsung saja meninggalkan pekerjaannya ketika mendapat telfon dari istrinya.

"Taehyung mengalami dehidrasi dan tekanan darahnya begitu rendah, apakah selama ini Taehyung tidak makan dengan baik? Ia kurang vitamin" Dokter Kim Seokjin menjelaskan keadaan Taehyung pada Daehwan setelah selesai diperiksa. Dokter Seokjin memberikan infus juga pada Taehyung agar segera pulih dari dehidrasi.

"Ia selalu makan teratur di rumah Kim, mana mungkin dia kurang vitamin." Daehwan sungguh tak percaya dengan penuturan Seokjin.

"Hmm tapi dari hasil pemeriksaan seperti itu, ataukah Taehyung sedang stress? Itu bisa menjadi factor"

"Kurasa tidak, ia terlihat baik-baik saja selama ini" Daehwan menjawab dengan ragu, sungguh ia tidak tahu.

Seokjin menghela nafasnya.

"Lain kali perhatikan anakmu, jangan terlalu sibuk bekerja. Oh ya dan juga terdapat beberapa luka memar di tubuh Taehyung. Terdapat luka memar lama yang sudah memudar dan juga luka memar yang masih baru. Apakah dia berkelahi di sekolah?" Tanya Seokjin memastikan.

Daehwan makin terkejut dengan penuturan Seokjin, Taehyung bukan tipikal orang yang akan berkelahi. Berbicara saja segan apalagi berkelahi.

"Ah, tidak mungkin dia berkelahi. Jungkook, mana Jungkook sayang?" Daehwan mencari Jungkook tentunya untuk mencari tahu tentang kakaknya.

Hyera melihat sekeliling ia tidak melihat Jungkook.

Hingga asisten rumah tangga menjawab pertanyaan Daehwan.

"Tuan muda Jungkook tadi pergi, tuan. Tanpa memberitahu kemana ketika saya tanya. Dia terlihat marah sekali"

...

Daehwan menitikan air matanya melihat tubuh anaknya yang begitu kurus. Ditambah dengan memar-memar berwarna keunguan menghiasi banyak sekali bagian tubuhnya. Bagaimana anaknya begitu pintar menutupi semua memar-memar itu.

Daehwan merasa dirinya begitu tidak berguna sebagai Ayah. Hyera menenangkan Daehwan dengan mengelus-ngelus bahunya, sebenarnya Hyera juga khawatir karena sampai tengah malam ini Jungkook belum pulang.

Daehwan mengelus Taehyung ketika anaknya itu membuka matanya, total Taehyung tidak sadar selama enam jam sejak ditemukan oleh Jungkook. Taehyung mengernyit heran ketika mendapati Ayahnya tengah menatapnya dengan pandangan yang tidak dapat di deskripsikan.

"Pa?"

Daehwan mengelus lagi Taehyung. "Iya ini Papa sayang"

"Kenapa Papa di kamarku?"

"Kau tidak ingat sayang?"

Taehyung terdiam, ia berusaha mengingat apa yang terjadi padanya. Seketika ia membelalakan matanya. Ia ingat bahwa dirinya diikat di tiang bendera oleh Donghyuk, namun tiba-tiba ia sudah berada di kamarnya sendiri.

"Taehyung boleh Papa tahu apa yang terjadi? Ceritakan pada papa ya sayang?" Taehyung memandang Daehwan dengan ragu. Ia tidak mungkin menceritakan bahwa ia dirundung di sekolah.

Taehyung menggeleng.

"Tidak apa-apa Pa, Taehyung hanya kecapaian saja" Ujarnya, ia menyadari terdapat jarum infus yang tertancap di tangan kanannya.

Benar dugaan Daehwan, Taehyung tidak akan menceritakan apa yang tengah terjadi dengan dirinya. Daehwan perlu bertanya pada anak bungsunya Jungkook.

"Yasudah, Taehyung istirahat saja dulu hmm?"

Taehyung mengangguk, ia perlahan memejamkan matanya. Tubuhnya lemas sekali sehingga yang ia butuhkan adalah tidur untuk saat ini. Entah ia akan mengarang cerita seperti apa kalau besok Taehyung ditanyai lagi oleh Daehwan.

Daehwan meninggalkan kamar Taehyung, ia menghela nafasnya. Ia perlu mencari anak bungsunya, sejak dari tadi memang Jungkook seperti menghilang, entah ia pergi kemana. Daehwan berharap Jungkook segera pulang.

Tak lama dari keriasauan itu, Daehwan mendapati telfon dari kantor polisi.

...

Tbc

MAMORUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang