Hari mulai terang, Sangyeon berlutut di depan seorang wanita yang sedang menangis kebingungan. “Ini semua nyata?”, tanya wanita tersebut. Sangyeon dengan lembut tersenyum dan mengelus rambut wanita-nya itu, “Ayo, makan. Anak-anak kita sudah menunggu.”
Jika kembali ke 10 tahun yang lalu, dimana Sangyeon bertemu dengan Marla, wanita-nya yang sangat ia sayangi itu rupanya penuh jatuh-bangun dan segala kerumitan yang ada.
-
Tampaknya, Sangyeon sudah kewalahan. Sungguh tidak ada habisnya keponakan ia menendang bola kepadanya. Beginilah jika diamanatkan Kakak untuk menjaga anaknya. Apalagi pada umur yang sedang aktif-aktifnya. Mau tak mau, Sangyeon harus memenuhi keinginan keponakan kesayangannya itu. Bermain bola di lapangan kompleks tempat Kakak nya tinggal. Ingin rasanya Sangyeon membawa Zidan, keponakannya pulang ke apartment nya, namun... tidak bisa dipercaya karena Zidan pasti akan bermain bola di dalam dan bayangkan jika... sudahlah.
“Zidan, Om capek...” lirih Sangyeon sambil terengah-engah. Zidan yang tak kenal lelah mana paham. Ia pun kembali menendang bolanya ke Sangyeon, namun meleset. Bola itu terbang ke rumah seseorang di samping lapangan. Sangyeon pun mengejar bola itu, tapi naas bola itu akhirnya mendarat di perkarangan rumah itu. “Yah, Zidan...” seru Sangyeon. “Maaf, Om...” seru Zidan sambil menunduk. Sangyeon mengelus puncak kepalanya. “Gapapa. Om ambilin dulu sebentar, ya.” Sangyeon pun mencoba mendekati rumah itu. Rupanya, ada seorang gadis yang sedang memegang bola itu.
Gadis itu menyadari keberadaan Sangyeon. “Punyamu?” tanya gadis itu sambil mengangkat bola yang ia pegang. “Iya. Maaf, ya keponakan saya gak liat-liat soalnya.” seru Sangyeon. Gadis itu memberikan bola tersebut kembali ke Sangyeon. Tiba-tiba Zidan berlari ke Sangyeon dan menarik tangannya, “Om, Zidan laper...” Sangyeon yang masih menatap ke gadis yang cantik itu pun teralihkan karena Zidan. “E-eh, Zidan laper? Iya, kita pulang, ya... tapi minta maaf dulu sama Kakak nya udah nendang bola ke sini.” seru Sangyeon. Dilihatnya gadis itu sedang berseri-seri melihat Zidan. “Namanya Zidan? Lucu, ya keponakanmu!” seru gadis itu.
Zidan pun maju mendekati gadis itu, “Kakak... maaf, ya Zidan gak sengaja nendang ke rumah Kakak...” ujarnya sambil menunduk. Gadis itu pun mengelus puncak kepalanya dengan senyuman, “Gapapa, Zidan! Yang pinter, ya main bolanya...!” Zidan pun ikut tersenyum begitu menerima respons positif dari gadis di hadapannya ini. “Makasih, Kak!” Sangyeon tersenyum manis melihatnya. Ia pun hendak berpamitan dengan gadis yang baik hati ini, “Hmm, kalo gitu saya pergi dulu, ya?” ucap Sangyeon. “Okei!” Sangyeon pun merangkul Zidan dan tersenyum sebelum berbalik untuk pulang ke rumah Kakak nya. Namun... “Namaku Sangyeon. Kamu?”
“Marla.”
•••
“Hari ini aku gak nitipin Zidan ke kamu. Ngapain ke sini? Gabut?” Ya, Sangyeon pergi ke rumah Kakak nya keesokan hari, tapi bukan dalam rangka menjaga Zidan, namun... “Numpang sebentar.” seru Sangyeon sambil merebahkan dirinya di atas sofa. Sangyeon ingin bertemu dengan gadis yang kemarin ia temui— lebih tepatnya, tanpa sengaja ia temui. Marla. Setelah beberapa waktu, ia bangkit. “Zidan, mau main bola sama om gak?” serunya kepada Zidan yang sedang bermain tablet-nya.
Dari dapur, Sang Kakak menjawab, “Nah, tuh ajak, deh. Daripada main gadget terus.” Zidan pun mengiyakan. Pergilah mereka ke lapangan tempat mereka bermain kemarin. Memang betul mereka main sebagaimana harusnya, namun Sangyeon lebih banyak menaruh atensi ke rumah Marla. Berharap gadis itu ke luar rumah dan Sangyeon menyapanya. Dengan embel-embel, “Eh, kamu lagi.” Timing yang pas. Marla benar-benar ke luar dari dalam rumah. Sangyeon dapat melihatnya karena pagar rumah Marla itu rendah. Marla mengenakan pakaian yang sama seperti kemarin. Sama persis. Pun, jika kemarin Marla sedang menyiram tanaman, hari ini pun sama. “Zidan, sebentar, ya.” ucap Sangyeon. Ia pergi menghampiri Marla yang sedang menyiram tanaman.
![](https://img.wattpad.com/cover/263766223-288-k430301.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The B Anniversary Project: Walkin' in Time
Fanfiction"The past should be left in the past. But now you are here, walking in time with us." The B writing project with The Boyz and Hyunjoon Hur.