I'll Be Home - Meghan Trainor
Day One : First Met.
Calum memperhatikan bagaimana gadis yang berjalan di depannya ini, dengan rambut dan seluruh pakaian yang setengah basah, gila. Itulah kalimat pertama yang Calum lontarkan untuk gadis di depannya ini.
Gadis gila pencinta hujan yang aneh.
Days Two : A Cup Of Chocolate.
Calum hanya bisa mendengus sebal, bagaimana ia tak sebal? sedari tadi Ruby terus-terus mengikuti ke manapun ia pergi, sekarang gadis berambut pirang itu tengah mengoceh bagaimana Calum menyebalkan dan rasa cintanya pada hujan. Calum menyukai bagaimana cara Ruby berbicara, dengan segala kecerewatannya. He loves the ways she talks.
Kau manis, menyebalkan, dan juga banyak bicara.
Days Three : Crying Under Rain.
Calum tidak pernah bermaksud sedikitpun untuk membuat Ruby menangis, apalagi menangis di bawah hujan yang sangat di cintainya itu. Calum, hanya yeah, hanya menjaga jarak antara ia dan Ruby, entah, Calum tidak ingin membawa Ruby terlalu jauh bersamanya.
Luke yang sedari tadi berdiri di samping Calum hanya bisa mengangguk pasrah ketika Calum menyuruhnya untuk memberikan jaket kepada Ruby yang masih duduk di bawah hujan, tidak berhenti sampai di situ, Calum membiarkan buku-buku jarinya rusak. Itu masih belum setimpal setelah apa yang ia lakukan pada Ruby.
Aku tidak bisa mengeluarkan perasaanku yang sesungguhnya, Ruby. Untuk kali ini aku minta maaf.
Days Four : Calum and Ruby's First Rain.
Calum merasakan hangat ketika ia terjebak hujan bersama Ruby. Tidak ada yang bisa Calum lakukan selain memperhatikan gadis itu tak jauh darinya, menarik, kegiatan itu sangat menarik bagi Calum. Hari itu ia membiarkan hatinya yang bekerja tak ada sangkut dan paut otak dan egonya, murni hanya hatinya yang bekerja.
Yang Calum sesali ialah, kenapa ia tidak mengejar Ruby? kenapa ia hanya membiarkan Ruby pergi tanpa dirinya, entah hanya kebetulan atau apa Michael melintas, dan lagi-lagi dengan setengah paksaan Michael mau mengejar Ruby dan mengantar gadis itu pulang atas paksaan Calum.
Lagi, sudah berapa kali aku membuatmu menangis, Ruby?
Days Five : A Night With Ruby And Song Lyrics
Sungguh, Calum begitu terkejut ketika sosok mungil dengan mantel hujan berwarna merah muda itu berdiri di depannya dengan cengiran khas seorang Ruby. Calum berusaha tak perduli, tapi siapa kira hatinya terus berdentum tak menentu, apalagi ketika Ruby memaksanya untuk bernyanyi,
Calum sendiri jika ia tidak di suruh pulang oleh Mali, mungkin ia bisa menjadi lebih dekat dengan Ruby, bisa mengenal lebih jauh tentang Ruby, sebaliknya pun begitu. Karena tak tega meninggalkan Ruby sendiri, Calum mengirim pesan kepada Ashton untuk datang dan mengantar Ruby pulang.
Aku terlalu keras kepala, tapi hanyalah kau yang dapat membuatku merasa nyaman.
Days Fifteen : Ruby's First Broken Heart.
Jujur, jika bukan karena taruhan sialan yang ia buat dengan Michael, Luke dan Ashton, Calum tidak mungkin menyatakan perasaanya kepada Pyper, yang notabene kekasih lamanya. Calum ingin mengejar Ruby, tapi seakan di tahan, ia lebih memilih tetap di panggung dan memberikan senyuman palsu kepada penonton.
Aku memang bajingan, maafkan aku, Ruby.
Days Twenty : Truth Always Painful
Calum uring-uringan. Sudah lima hari Ruby dan dirinya tak bertegur sapa. Hari ini tekad Calum bulat, ia akan mengampiri Ruby dan meminta maaf sebesar-sebesarnya. Tapi apa? lain di hati lain juga yang ia lontarkan untuk Ruby. Untuk pertama kalinya Calum melihat Ruby menatapnya dengan pandangan sedih.
Membiarkan dirinya terkenan hujan dan memandangi Ruby dari jauh mungkin hal terbodoh yang pernah Calum lakukan, Calum mendesah ketika Ruby memutuskan untuk pergi, tanpa sedikitpun menoleh ke belakang.
Jika aku bisa, aku tidak akan membuatmu kecewa karenaku.
Days Twenty Three : Strangers? Strangers.
Seperti dua orang asing yang baru saja berkenalan, itulah Ruby dan Calum alami. Mereka berdua terlalu kaku untuk berbicara satu sama lain. Sekali Ruby berbicara panjang lebar, dan Calum hanya bisa terdiam, ia begitu merindukan ocehan panjang lebar milik Ruby, yah.
Aku lebih bahagia jika aku denganmu, kenapa kau tidak pernah menyuruhku untuk tetap tinggal, Rubs?
Days Thirty : Valentine's Day.
Calum sudah merencanakannya. Ada sedikit guratan kecewa di wajah Calum ketika Ruby menerima segala jenis hadiah yang ia berikan melalui anak berutubuh besar bernama Andy, yeah, entah apa yang difikirkan Ruby. Apakah Ruby tidak suka dengan boneka, coklat, ataupun bunga? dengan itu Calum menulis surat dengan tanda nama, anonim.
Mungkin aku terlalu pengecut, aku tidak pernah berani mengatakan apa yang seharusnya aku katakan, aku takut dengan jawaban yang sama sekali tidak aku harapkan.
Days Thirty Five : Ruby's Confession.
Calum sama sekali tidak bisa berkutik mendengar pengakuan Ruby, sama sekali tidak bisa. Apakah yang sebenarnya ia rasakan ia sendiri juga tidak tahu. Antara marah dan kecewa dengan dirinya sendiri.
Terpaksa itulah kata yang mungkin Calum ucapakan selagi ia bisa, ia terpaksa berbohong, terpaksa menyakiti hati Ruby. Ia dapat menjamin jika Ruby terus berharap, Ruby akan terus merasakan sakitnya.
Biar aku yang akan merasakan sakitnya kelak, aku tidak pantas untukmu, Ruby.
Days Forty Five : The Worst Ending.
Inilah puncak di antara semua kemuakkan Calum, muak kepada dirinya sendiri, muak kepada semua permainan yang ia buat. Tapi, semua itu terasa hilang ketika melihat Ruby malam itu, begitu cantik, manis, serta menawan.
Lagi, untuk sekian kalinya Calum memarahi Ruby, mengatakan bagaimana sebenarnya ia sama sekali tidak menyukai Ruby, padahal, semua itu berbanding terbalik dengan ucapannya, Calum tahu ia salah langkah, di sisi lain ia tak ingin membuat Pyper sakit hati dan di sisi lain Calum lelah terus menerus berpura-pura.
Dengan entakkan kaki, Calum pergi meninggalkan Ruby yang masih menangis. Apakah kalian tahu? setengah mati pada malam itu Calum menahan bentengnya untuk tidak runtuh, untuk tidak memutuskan memeluk Ruby dan mengatakan betapa lelah dan tersiksanya Calum tanpa Ruby?
Kau tahu Ruby? Kadang Tuhan hanya mempertemukan, tanpa sedikitpun niat untuk mempersatukan. Maaf.
Another Days :
Calum menulis sebuah surat yang ia akan berikan kepada Ruby menjelang hari kasih sayang, surat yang benar-benar menyatakan perasaanya, dan akan mengakhiri hubungannya dengan Pyper, tapi jika kita lihat, keesokan harinya, Calum malah membuang surat itu kebawah tumpukan buku lamanya.
Jika Brahms punya Joseph, Mozart punya Leopold, dan Edmun Hillary punya Tenzing Norgay untuk saling melengkapi, so are we, Rubs. Calum needs Ruby, to complete my life, sorry for all my mistakes, can we start it over again?
Calum Hood x
KAMU SEDANG MEMBACA
Pluviophile; completed
أدب الهواةMereka, dua kutub yang berbeda. Jika si gadis ceria, lelaki itu bermuram durja. Si gadis penyuka hujan, lelaki itu sangat membecinya. Hati menarik mereka untuk bersama, dinding tipis akan keegoisan menjadi penghalang. Dapatkah bersatu? Calum Hood F...