- 5 || Squad -

16 5 0
                                    

Semenjak kejadian di kantin, HyunAe hanya semakin menjauh kepada Daemin. Dia dapat bersumpah kalau dia sedang menjadikan itu sebagai alasan untuk dirinya menjauhi Daemin. Dia merasa bersyukur karena diselamatkan oleh anak itu, walau HyunAe tau salah satu dari beberapa alasan yang akan dilontarkan adalah karena ayahnya bekerja untuk HyunAe. Dia juga tidak segan untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya setelah kakak kelas itu dihabisi olehnya. Meski begitu, tetap saja ini mengganggu HyunAe.

Banyak anak-anak yang bertanya tentang hubungan mereka karena terlihat Daemin begitu tenang, bersikap seakan sudah lama mengenal dirinya. HyunAe langsung merutuk di dalam hati ketika dia mendengar ada anak yang berkata seperti itu. Setidaknya, jika dia memang ingin menyelamatkan dirinya, lakukan seperti dia melihat seorang wanita yang dilecehkan, bukan seorang terhormat yang dia kenal.

Sepulangnya HyunAe dari sekolah setelah kejadian itu membuat dia berada di kamar hingga ayahnya pulang, yang selalu dilakukan saat subuh. Anehnya, kali ini SeungWoo mendengar apa yang terjadi di sekolah, mungkin karena Daemin yang bercerita kepada ayahnya yang menyampaikan pesan tersebut kepada sang atasan. HyunAe sudah membayangkan untuk menghukum anak itu ketika sampai di sekolah esoknya dengan berbagai cara, mengetahui dia bisa bela diri membuatnya tidak akan menahan diri.

Sayang, ketika pagi datang dan HyunAe sudah bertatapan dengan Daemin, hal pertama yang dia lakukan adalah lari dengan wajah memerah. Dia tidak tau karena hal apa dia justru menjadi malu seperti itu. Dia tidak melakukan kesalahan dan dia juga tidak mengatakan sesuatu yang salah kepada Daemin. Lalu mengapa dia yang kabur dan bukan Daemin? Hal ini juga berlaku kepada JiNa yang sudah menyapanya seperti biasa, memberikan senyum lebar dan berteriak memanggilnya. Orang-orang berkata kalau mereka memiliki hubungan yang cukup aneh.

"HyunAe, apa kau yakin tidak mengenal JiNa? Dia terlihat seperti seseorang yang sudah mengenal dirimu bertahun-tahun!"

"Tapi tidakkah kalian sependapat denganku? Teriakannya ketika memanggil HyunAe itu sungguh mengganggu, dia juga menarik perhatian banyak orang, padahal belum tentu HyunAe menyukai perhatian seperti itu, kan?" Ingin rasanya HyunAe mengangguk dengan antusias dan menjawab dengan kata iya sekeras mungkin, tapi dia sama sekali tidak bisa melakukannya. Apa yang ingin dia ucapkan hanya tersangkut di tenggorokkan dan membuatnya menangis dalam diam.

Mio yang juga duduk bersama mereka tersenyum naas ke arah HyunAe. "Sunbae itu ... dia adalah sunbae di SMP-ku dulu. Dia pernah mengejar-ngejarku untuk menjadikanku pacar. Saat aku bertanya kenapa, katanya karena aku imut dan begitu polos. Aku pikir maksudnya baik, tapi esoknya aku didatangi oleh seseorang yang sama sekali tidak kukenal."

"Apakah mungkin?" Kedua anak lain yang sedang bersama HyunAe menatap Mio lekat-lekat. "Itu adalah pacarnya?"

"Benar, nyatanya dia sudah memiliki pacar, sudah dua bulan kalau tidak salah. Dia memarahiku, berkata kalau aku akan mencuri pacarnya. Namun sesuatu terjadi ... teman sekelasku datang dan berkata kalau dia dulu adalah mantannya, menjelaskan bahwa sunbae itu memang seorang ...."

Mio tidak bisa melanjutkan perkataannya. Dia juga tidak perlu menyelesaikannya karena semua yang mendengarkan penjelasan Mio sudah tau apa artinya, bahkan HyunAe juga merasa yakin. Dia sendiri sudah merasakannya, jadi tidak perlu dijelaskan lebih lanjut. Itu hanya akan membuat suasana menjadi canggung di antara mereka. Selama beberapa saat mereka semua hanya diam saja hingga tiba-tiba Mio bangkit dari kursinya dan membungkuk dalam.

"Aku sungguh minta maaf, HyunAe!"

"Eh?" Seruan Mio berhasil menarik perhatian beberapa anak, membuat mereka saling berbisik membahas apa yang sedang dilakukan oleh Mio. "M-Mio, angkat kepalamu. Jangan lakukan ini."

"T-tapi, aku sungguh minta maaf! Karena diriku, hal seperti itu terjadi kepadamu!"

"Sudah aku katakan tidak apa. Lagipula, ada Daemin yang menyelamatkanku, dan sunbae itu sudah mendapat balasannya." Mio yang masih menunduk diam tidak bergeming. Dia terlihat merenung sebelum kembali duduk dan menggenggam kedua tangan HyunAe.

Sadistic CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang