"Ibuuu" Teriak lelaki itu terbangun dari mimpi nya, serta berkeringat dan mata nya yang berkaca-kaca, lelaki itu pun memegang kepala nya yang menahan sakit.
Setelah bangun dari tidurnya, melanjutkan mandi dan menyiapkan sarapan.
Di hari libur, dia biasa melakukan olahraga gym, berenang, atau membaca buku, dan menyiapkan pekerjaan untuk nanti diperusahaan.
Lelaki itu bernama Putra Andika seorang Presedir yang giat di sebuah perusahaan. Sosok dalam kepemimpinan nya yang dibuat penasaran, tegas dan misterius. Akan tetapi dalam bekerja nya hebat dan perfeksionis sehingga perusahaan tersebut termasuk terbesar di Indonesia.
Putra seorang introvert, yang tidak bisa menemui seseorang begitu lama, dan terkadang jika ada rapat atau pertemuan penting dalam pengembangan usaha nya pun selalu memberikan catatan tambahan, file dokumen, rincian anggaran, materi presentasi dan sebagai nya mengenai pertemuan hal tersebut, dan diwakilkan oleh wakil presedir atau sekretaris nya.
Putra yang tidak pandai basa-basi, dalam pengucapan nya hanya untuk hal penting, tidak bertele-tele, pribadi yang tegas sehingga banyak karyawan nya yang hanya mengetahui nama nya saja, tetapi tidak dengan wajah tampan nya.
Bahkan dalam urusan cinta pun Putra tidak memiliki pengalaman asmara, dan hanya fokus terhadap dibalik meja kerja nya saja. Serta dalam hal berbelanja, berlibur ke suatu tempat seperti ke pantai atau keluar negeri pun selalu dilakukan oleh sendiri, tetapi Putra tidak bisa menemukan kedamaian dalam diri nya, karena terlalu tertutup dan kesepian yang ia rasakan, meskipun dia memiliki sahabat sekaligus rekan kerja nya terasa kurang saja dalam hidup nya.
Ting tong
Suara pintu terbuka, kebetulan Fiko sahabat Putra yang lebih tua 3 tahun dari nya mendatangi rumah nya Putra, dengan membawa makanan, apalagi disaat libur ini untuk mengobrol atau pun bermain game meskipun Fiko bermain game sendirian, karena seolah tuan rumah nya tidak ada dan menganggap rumah Putra adalah Basecamp nya, dan tak pernah dimarahi Putra.
Putra pun keluar dari kamar mandi nya, dan sudah tidak heran, yang membiarkan membuka pintu rumah nya adalah sahabat nya sendiri, Putra pun duduk bersebelahan, sambil melihat sahabatnya memasangkan PS5 di layar monitor 42 inch itu.
"Mata lu kenapa?" kata Fiko yang keheranan karena melihat mata Putra yang sembab
Putra mendecak menjawab "Kelilipan"
Fiko yang tau bahwa Putra sedang tidak ada yang beres, dan memberikan nasihat
"Lu bisa gak keliatan ceria, murung terus tiap hari, kalo lu ayam udh gua sembelih, itung-itung guna jadi makanan kenyang gua, lha lu gak enak kalo gua makan, tapi gua tau nih penawar penyakit kesepian lo itu cari cewek" Senyum meledek Putra yang jomblo ngenes, karena takut melihat sahabat nya sendiri terlalu individualis, seolah tidak membutuhkan cinta dan tidak membutuhkan siapa-siapa.
"Gua gak mau" Ketus ucap Putra
"Kenapa gak mau?"
"Gue gak pinter cari cewek dan gak ada pengalaman buat deket sama cewek, tapi gue coba mau kenalan, malah duluan cewek nya kenal sama gue pada galak, gara-gara si Bagas yang sok ganteng, gue heran sampe kena imbas nya, dan siapa juga yang mau nerima keadaan gue yang kayak gini"
Putra yang sudah lelah membahas tentang perempuan, sering mendapat resiko atas kelakuan Bagas, seperti diteror telfon yang meminta mobil, tas bermerk, skincare mahal, tiba-tiba dijalan di tampar karena merasa dipermainkan, dilapor polisi karena memberikan janji-janji palsu, dan yang hanya bisa dilakukan Bagas menjadi buaya darat yang setelah mendapatkan hati perempuan lalu ditinggalkan begitu saja. Tetapi Putra bisa menyelesaikan masalah nya dengan baik-baik, tanpa membocorkan identitas asli nya.
"Haha, makanya jangan kalah lo sama si Bagas, pasti ada lah yang mau nerima keadaan lo, coba aja kencan buta, kali aja ada yang cocok, gue ajarin gimana dapet hati cewek, lu suka cewek yang gimana? cantik, cewek bohay, cewek cerewet, cewek mandiri --"
Putra langsung memotong pembicaraan Fiko "CEWEK YANG MAU SAMA GUA!"
"Ko lu marah si, gua mau bantu lu malah lu sewot, dih mau kagak nih, gua kasian ama lu, tiap hari marah-marah cuma hal sepele, sampe imbas karyawan perusahaan cuman gara-gara telat masuk 5 menit langsung pecat"
Fiko menasehati pelan-pelan sahabatnya, ibarat batu yang terus-menerus terkena tetesan air, sekeras apapun batu itu, tetesan air akan melunakkannya. Sebagai dalam proses pembelajaran kehidupan.
Putra pun meng iya kan, meskipun sebenarnya terpaksa mencoba mengikuti saran dari sahabat nya, dan iseng akan hal yang baru.
Fiko dan Putra berpindah tempat dari sofa ruang tamu ke meja makan yang saling berhadapan, dan diajari trik yang bernama Perguruan Bucin Ala Fiko, seperti berkedip mata, duduk cool, wajah sok ganteng, berbicara pun bisa tampan, dan berjalan berkarismatik. Meskipun Putra keheranan apakah memang kencan harus begitu? Tapi Putra tetap mengikuti saran yang diberikan oleh sahabatnya.
Dengan stelan rapi yang ia kenakan, di sebuah caffee, ada perempuan cantik yang berambut panjang, ber make up natural, mengenakan pakaian feminim membuat jantung Putra seolah nge-rap karena berdetak kencang.
Baru kali ini lelaki usia 26 tahun itu, merasa gugup, padahal memecat seseorang, memarahi karyawan langsung tanpa basa-basi memberikan surat peringatan. Tetapi gugup dengan perempuan itu.
Putra duduk menghampiri, dan di dalam hati nya memuji kecantikan gadis yang ada dihadapan nya. Seolah berfikir apa ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama.
Mohon bantu koreksi, saran dan masukan nya untuk author, meskipun author, penulis amatiran, yang dari dulu pengen publish tapi gak PD haha. Tapi dari bantuan kalian bermakna sekaaliii.
Part awal ini, mungkin pendek, dan agak ketebak tapi part seterusnya, dibuat penasaran dan lebih seru lagi.
Terimakasih yang menyempatkan baca karangan author meskipun agak absurd hehe.
Sampai bertemu di part selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Understand Yourself
MizahTakdir memang selalu punya cara yang tak terduga agar selalu tampak mengejutkan. Begitupula dengan Putra Andika yang memiliki gangguan identitas disosiatif, yang lebih tepatnya memiliki kepribadian ganda. 5 identitas yang dimiliki nya membuat hidupn...