Bagian 23

463 31 4
                                    

Kring Kring Kring

Akhirnya bel yang dinanti-nanti berbunyi juga, Saat ini kelas XII IPA 3 sedang diajar oleh pak Bambang salah satu guru yang sangat di gemari oleh hampir semua murid Kelas dua belas. Karena penyampain materi yang singkat tapi jelas dan mudah di mengerti oleh anak-anak muridnya.

"Baiklah, Karena bel pulang sudah berbunyi, saya akhiri pembelajaran pada hari ini, Dan jangan lupa Minggu depan kumpulkan hasil tugas kalian kepada ketua kelas, Silahkan pulang dan hati-hati dijalan anak-anak," Ujar pak Bambang lalu melangkah keluar dari kelas.

"Baik pa,,,,,," Sahut semua murid serempak.

Setelah merapikan semua buku dan alat tulisnya, Shafira mengambil tas nya dan segera ingin keluar kelas untuk menghindari Daffa dan Azkie, Baru saja melangkahkan Kaki nya, Shafira sudah dikaget kan oleh kedatangan Daffa yang sekarang berada dihadapannya dengan wajah datar.

"Lo gak berusaha buat ngehindar dari gua, kan?"

Shafira menatap Daffa dan terkekeh pelan," Y-ya engga lah hehehe,"

"Kirain, Anterin gua dulu yuk, gua mau pinjem buku dulu di perpustakaan, Lo mau kan?"

"Yaudah ayo,"

---------------------------------------------------------------------

Seorang pemuda melemparkan tas nya asal ketengah Hamparan rumput hijau yang berada di taman belakang. Wajahnya memerah dengan nafas yang terengah menahan Kesal.

"Ah, Daffa sialan." Pemuda itu menggerutu seraya menghempaskan bulir keringat yang ada di dahinya, "Belum juga sepenuhnya berjuang, tapi cobaannya kenapa banyak banget, sih?!"

Pemuda itu lalu merebahkan tubuhnya di kursi panjang dekat pepohonan yang rimbun, Ia memejamkan matanya, menikmati angin yang menerpa kulit, "Oke, hari ini boleh gagal, tapi besok gua pastikan bakal lebih unggul dari Dia,"

"Beli odading mang oleh dimana, sih? Katanya kalau kita makan rasanya akan seperti menjadi Iron man, emang iya? Kalau bener, gua mau cobain siapa tau gua jadi Iron man beneran, terus bisa menyelematkan kaum perempuan dari para buaya hidung abu-abu diluar sana Hahaha,"

Kini, Pikiran Azkie kembali melayang ke kejadian beberapa menit yang lalu, waktu dimana ketika dia berniat untuk menjemput Shafira ke kelas nya untuk mengajak pulang bareng, ternyata perempuan tersebut sudah dibawa kabur oleh Daffa entah kemana.

Pemuda yang bernama Azkie tersebut sedang berusaha mengembalikan mood nya yang berantakan, lebih tepatnya adalah hatinya. Bicara tentang mood, kenapa tiba-tiba mood nya berubah menjadi tidak stabil ketika melihat atau mendengar bahwa Daffa dan Shafira sedang berduaan? Ada apa dengan hatinya? Apa benar ia sudah mencintai perempuan yang bernama Shafira itu?

"Ck,,,, ngapain sih gua kepikiran terus? Udah mah gak bisa makan odading, eh gebetan malah pergi sama yang lain," Gerutu Azkie.

Tanpa disadari oleh Azkie, ternyata dia menjadi perhatian dari beberapa temannya tersebut.

"Lo, kenapa sih? Dari tadi kita perhatiin, Lo ngedumel gajelas Mulu," tanya Rudi, salah satu temannya.

"Tau, kayak anak PMS aja Lo," sambung Kevin sambil memanjat pohon yang ada disampingnya.

Azkie hanya memandang Kevin tajam, tanpa berniat untuk membalas perkataan laki-laki itu.

"Kie, Lo mau nitip makanan gak? Gua sama Ardi mau ke warung Bu gendut beli cemilan," Tanya Angga kepada Azkie yang sekarang sudah sibuk dengan benda pipih ditangannya.

"Gua lagi enggak ada mood buat makan, Kalian aja." Jawab Azkie dengan lesu.

" Yee pasti masalahnya gak jauh dari cewek, yakan gaes?" Ujar Kevin dan langsung di bales anggukkan kepala dari temen-temennya yang lain.

"Sialan! Udah sana urus aja cabe-cabean Lo itu!"

"Kampret lo Kie!"

"Diem, Dasar Lo titisan Mimi peri!"

"Lo tuh yang titisan anak setan!"

"Lo!"

"Lo anjirr!"

"Anjirr lo!"

"Ngapain Lo ikutan gua hah,"

"Ngipiin Li ikitin gii hih," Ujar Kevin dengan wajah songongnya yang dibuat-buat.

"Awas aja Lo besok! Gua bikin perkedel baru tau rasa!" Balas Azkie lalu melangkahkan kaki nya meninggalkan teman-temannya yang masih berada di sana.

"CEMEN LO OM,"

"BACOT ANJ-ASTAGFIRULLAH!"

--------------------------------------------------------------------

Tinnn!

Mendengar suara klakson dari arah samping segera Shafira berhenti berjalan dan langsung memasang senyuman yang cerah.

" Udah siap?"

Shafira mengangguk " Yuk berangkat"

" Pegangan Fi." Perintah Daffa dan Shafira pun langsung melingkarkan tangannya di pinggang Daffa, Memeluk sahabat nya sangat erat.

" Pegangan yang kuat tuan putri." Ujar Daffa lalu mengelus kedua tangan Shafira yang bertengger di pinggangnya.

Sudah di pastikan Kondisi jantung Shafira sangatlah tidak baik sekarang. Jantung nya terus berdegup kencang seolah dirinya habis ikutan lari maraton.

Selama perjalanan pun mereka sibuk mengobrol tentang masa kecil mereka berdua. Entahlah mungkin hari ini semesta sedang berpihak pada keduanya.

"Sebelum kita berakhir dengan ketidakpastian, izinkan aku untuk membuat cerita yang indah hari ini, setidaknya ada hal indah yang bisa kamu ingat dan kamu simpan." Lirih Shafira dengan senyuman tulus nya













TBC GUYS!😌❤️

Btw, Maafin aku kalau jarang banget up nya:'( soalnya aku lagi sibuk banget buat persiapan kelulusan. Tapi semoga nanti aku bisa bagi waktu buat nulis lagi hehe✨

Yang masih daring, Semangat! Kalian pasti bisa!❤️

ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang