Bagian 6

837 88 3
                                    

Jarum Jam sudah menunjukkan jam 6:30 itu tandanya bel masuk sekolah hanya tersisa 30 menit lagi. Terlihat seorang gadis yang sedang melihat pantulan wajahnya di cermin dengan terus menyunggingkan senyuman di bibir mungilnya. Entah hal apa yang membuat Shafira hari ini merasa bahagia.

Terdengar suara ketukan pintu di luar kamarnya. Yang tak lain adalah suara dari Nesya mamanya.

" Shafira sayang ayo cepetan nak, Daffa udah nungguin kamu di bawah " teriak mamanya dari luar

" Iya mah bentar aku turun kok " balas Shafira

Shafira lalu melangkahkan kakinya menuju tempat tidur nya lalu mengambil tas setelah itu Shafira melihat kembali pantulan dirinya di cermin. Dengan senyum yang merekah Shafira menilai penampilanya dari Atas sampai bawah Ferpect   pikirnya.

Setelah sampai di ruang keluarga dia melihat kedua orang tuanya yang sedang berbincang dengan Daffa Sahabatnya.

" Selamat pagi mah pah " sapa Shafira sambil tersenyum

" Pagi juga sayang " jawab mamah dan papanya berbarengan

" Ehh selamat pagi Daffa " sapa Shafira tersenyum lalu menundukkan kepalanya karena malu di lihat oleh kedua orang tuanya.

Karena gemas melihat tingkah laku Sahabatnya itu Daffa mengacak gemas rambut Shafira " Pagi juga Fafa "

Karena Shafira tidak mau berlama-lama disini karena tidak baik buat jantungnya jadi dia berpamitan sama kedua orang tuanya " Mah pah aku sama Daffa berangkat dulu yah " 

" Iya Tante kita pamit dulu yah takut kesiangan, wassalamu'alaikum " pamit Daffa sambil mencium tangan kedua orang tua Shafira di ikuti oleh Shafira di belakangnya.

" Waalaikumsalam , iya hati-hati yah nak jangan kebut-kebutan di jalan " ucap mamanya shafira lembut.

✨✨✨

Daffa dan shafira baru saja keluar dari kelasnya padahal suara bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit lalu. Mereka berdua berjalan bersama menuju kantin lalu mereka melangkahkan kakinya menuju meja pojok kantin yang sudah di isi oleh teman-temannya. Lalu Kedua nya mendaratkan bokongnya di tempat duduknya.

" Sumpah yah Lo berdua demen banget buat gua nunggu " cerocos Adit, karena sedari tadi dia harus menahan lapar di perut nya.

" Bisa diam gak sih tuh mulut nyerocos Mulu dari tadi sebel gua " ucap Oliv ketus

" Suka-suka gua dong, mulut-mulut gua kok Lo yang sewot " balas Adit tidak suka

karena sudah jengah melihat pertengkaran dua sahabatnya itu Daffa dan Raihan memutuskan untuk memesan makanannya.  Sedangkan Shafira dan Nayla yang melihat kalakukan Sahabatnya itu hanya bisa menonton tanpa berniat untuk memisahkan keduanya. Bagi shafira dan Nayla mereka menganggapnya sebagai tontonan yang gratis.

Daffa dan Raihan sudah kembali kemeja sambil membawa makanan tetapi pertengkaran antara Adit dan Oliv masih belum ada tanda-tanda untuk berakhir. Akhirnya Daffa, Raihan, shafira dan Nayla memakan makanannya sampe habis tanpa memperdulikan kedua sahabatnya itu yang masih adu mulut.

" Kok Lo ngegas sih nyett " sewot oliv

" Lo duluan setan yang ngegas " balas Raihan tak kalah sengit

" LO! "

" LO!"

" Sampe kapan kalian mau berantem kek gitu? Gua sama yang lain udah mau masuk kelas " ucap Nayla tenang sambil menyusul Daffa, Shafira dan Raihan yang sudah lebih dulu berjalan keluar kantin

Sedangkan Adit dan Oliv menganga tidak percaya bahwa mereka sudah ditinggalkan oleh Sahabatnya itu. Dan mereka berdua juga baru sadar bahwa kantin sudah nampak sepi itu tandanya bel masuk sudah berbunyi.

" Adit sialan gua gak jadi makan kalau gini caranya bisa-bisa gua nahan lapar sampe pulang " ucap Oliv pelan sambil menatap sengit Adit di depannya, lalu melangkahkan kakinya menuju kelas.

" Emang dia pikir gua gak lapar apa, dasar titisan mendusa " teriak Adit kesal sambil menyusul Oliv untuk masuk kelas.

Hai aku back wkwk makasih buat kalian yang udah baca cerita aku walapun masih banyak kekurangan nya:'(😚

Oh iya jangan lupa klik bintangnya yah biar aku tambah semangat nulis 😊bye-bye guys 👋

Jangan jadi siders yah guys!😊

ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang